Wahyu MH

BUKU ADALAH KARTU NAMA TERBAIK...

Selengkapnya
Navigasi Web
UBI MADU CILEMBU (251)
Dokpri

UBI MADU CILEMBU (251)

UBI MADU CILEMBU

Dalam perjalanan pulang ke Jakarta (Bandara Soekarno Hatta), usai mengikuti Diklat disalah satu hotel di Bandung beberapa tahun silam, kami mampir di salah satu tempat penjual oleh-oleh. Beraneka macam panganan, kerajinan tangan khas daerah di dijajakan di sana. Namun, ada yang menarik perhatian saya kala itu, Ubi Cilembu.

Hampir semua penumpang yang bersama-sama saya, memesan Ubi Cilembu. Sebagian bahkan membeli dalam jumlah banyak.

Tentu hal ini menarik perhatian saya. Tanaman yang digolongkan sebagai palawija ini, umumnya mudah dijumpai diberbagai daerah di Indonesia. Yang saya ketahui selama ini, Ubi Jalar, tidaklah istimewa, layaknya tanaman palawija biasa, seperti jagung, kacang-kacangan, kedelai, singkong, dll.

Meski ragu, saya mengikuti jejak penumpang lain, membeli beberapa kilo sebagai oleh-oleh. Untuk menghilangkan rasa penasaran, saat itu juga saya mencicipinya. Amazing. Rasanya seperti anda menjadi Iron Man, hahahahaha. Perpaduan manisnya ubi jalar biasa dengan legitnya madu sekaligus. Itulah perkenalan saya pertama kali dengan Ubi Cilembu.

Saat saya kembali ke Jayapura, saya malah menjumpai Ubi ini “nongkrong” di Mall-Mall besar. Harganya lumayan mahal, bersaing dengan buah-buahan impor.Saat saya pergi ke Mall yang sama tadi pagi, Ubi Cilembu masih tetap eksis dijual.

Berbagai upaya membudidayakan Ubi Cilembu di luar habitatnya, ternyata belum membuahkan hasil. Rasa dan kualitas Ubi jalar yang berada di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa barat, belum bisa disaingi daerah lain.

Tentu banyak yang penasaran termasuk saya, mengapa Ubi Cilembu, hanya cocok di tanam di Desa Cilembu?

Mungkin ini yang mengilhami Mahasiswi ITB, Agustina Monalisa Tangapo, yang mengangkat Disertasi Doktoralnya tentang Ubi Cilembu. Hasil penelitiannya menyebutkan, tanah, suhu, dan kandungan bakteri Rhizosfer dan Endogit yang ada di Desa Cilembu sangat cocok dengan tanaman palawija ini.

Untuk menikmati Ubi Cilembu terbaik, hanya ada satu cara, dengan membakarnya atau dimasukan open. Tidak cocok di goreng atau direbus. Mungkin inilah salah satu keunikannya.

Seperti kita ketahui, penduduk asli Papua, terutama yang bermukim di daerah-daerah pegunungan, mereka aktif menanam ubi jalar sebagai makanan pokok. Di sini biasa disebut hipere. Kondisi tanah pegunungan dan cuaca dingin, bisa jadi Ubi Cilembu cocok dibudidayakan di sini. Saya tidak tahu apakah sudah dilakukan ujicoba atau belum.

Yang menjadi pertanyaan berikutnya, mengapa hanya di tanah Desa Cilembu yang cocok dengan tanaman palawija ini? konon ada cerita mistik di baliknya. Wallahu Alam Bisawab.

Jayapura, 4 Oktober 2020

Referensi :

https://daerah.sindonews.com,

https://www.harilibur.me

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Haha... keren banget. Tapi yang jelas jenis tanahnya yang beda Pak, karena setiap tanah miliki kandungan unsur yang beda pula. Demikian dengan ketinggian. Terima kasih sudah berbagi cerita indah. Salam hormat.

07 Oct
Balas

Saya suka ubi cillembu PakKeren kolomnya Pak

05 Oct
Balas

Enak, manis rasa madu, Bu

05 Oct



search

New Post