Wahyu MH

BUKU ADALAH KARTU NAMA TERBAIK...

Selengkapnya
Navigasi Web
ISOLASI DI WISMA ATLET (341)

ISOLASI DI WISMA ATLET (341)

ISOLASI DI WISMA ATLET

Dua gedung itu letaknya berada di paling belakang. Terpisah dari kompleks Rumah Sakit Umum Yowari. Salah satu fasilitas umum yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Jayapura. Terlihat masih baru.

Dibangun menggunakan dana Otsus. Berada tepat di bawah kaki Pegunungan Chyclop. Di belakangnya masih terlihat pepohonan menghijau. Suara burung dan tonggeret saling bersahutan.

Gedung sebelah kiri dipakai untuk ruang isolasi. Sebelah kanan tempat aktifitas tenaga kesehatan. Sekaligus ruang administrasi.

Meski baru, tapi keberadaan gedung ini terkesan kurang terawat. Rumput dibiarkan menjalar sampai jalan raya. Beberapa fasilitas banyak yang malfungsi. Sebagian alkes yang rusak dibiarkan begitu saja. Salah satu kelemahan bangsa kita, pandai membangun, malas memelihara. Berlaku juga di sini.

Terlepas dari semuanya, berada di gedung ini cukup nyaman dan tenang. Kamar yang saya tempati luas. Kamar mandi lumayan bagus. Dilengkapi toilet duduk dan shower untuk mandi. Kran air ada dua warna, merah dan biru. berarti panas dan dingin. Meski ada dua warna, namun yang keluar tetap sama, dingin. Sesuai dugaan saya.

Menurut keterangan salah seorang Nakes, awalnya gedung ini direncanakan sebagai pusat penampungan atlet yang berlaga pada PON 2020. Semacam Wisma Atlet. Karena perhelatannya diundur hingga 2021, kedua gedung ini berubah fungsi menjadi pusat karantina penderita Covid-19.

Yang menarik, salah satu pasien yang diisolasi, Pak Budi. Tentara aktif dari kesatuan TNI AU, sebagai teknisi Herkules. Selain tentara, ia juga atlet bulutangkis, tenis, lari. Begitu pengakuannya.

“Saya setiap hari olah raga. Kalau tidak lari, bulu tangkis, atau tenis,” ujarnya membuka pembicaraan

“Ada 4 anggota yang terpapar, termasuk komadan saya. Selama seminggu di sini saya dibantu ventilator. Sesak napas. Badan panas. Muntah-muntah. Badan saya sampai turun 10 kilo, Pak” ujarnya mengisahkan disela-sela kami ngobrol di luar gedung.

Tentara aktif, olah ragawan, tapi masih terpapar. Virus ini bisa menyerang siapa saja. Tanpa kecuali. Kampanye protokol kesehatan masif disebarluaskan, sampai berbusa-busa. Namun, kenyataan di lapangan berbanding terbalik. Masyarakat seolah tidak peduli lagi dengan keberadaan virus ini. Sebagian orang menganggap pandemi telah berakhir. Kita berada di posisi mana?

Iman, imun, aman

Jayapura, 02 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post