Adab, Etika dan Agama dalam Pendidikan
Mengajar bukan sekedar transfer ilmu, guru atau dosen memberi materi dan murid atau mahasiswa menerima. Apabila itu yang terjadi maka saat ini google lah yang paling bisa karena apapun yang ditanya semua dijawab oleh google terlepas dari benar atau salah.
Untuk belajar ketrampilan praktis sekarang juga sangatlah mudah karena chanel youtube memberi solusi berupa bimbingan tahap demi tahap secara mendetail atas suatu ketrampilan yang dibutuhkan secara gratis asal memiliki kuota.
Apabila belum mahir masih bisa ditonton ulang atau apabila memerlukan referensi yang lain banyak sumber daya berupa tayangan yang bisa dijadikan referensi.
Dalam tahap ini seolah sekolah, perguruan tinggi atau lembaga kursus akan kehilangan relevansinya karena suatu saat orang akan mau bersekolah lagi. Kondisi ini sekarang sudah mulai nampak dengan munculnya sekolah-sekolah alternatif bersaing dengan sekolah konvensional. Di Indonesia misalnya untuk mempunyai ijazah SD hingga SLTA cuma diperlukan penyetaraan ijazah paket A, B dan C. Perguruan tinggi sekarang bahkan sampai dengan S-3 bisa dilakukan secara terbuka yang ijazahnya diakui sama dengan konvensional.
Masalahnya dimana?
Ternyata sekolah bukan hanya mengajarkan ilmu, sekolah bukan hanya mengajarkan ketrampilan karena semua bisa didapat di dunia maya. Yang tidak diajarkan dunia maya adalah adab dan etika artinya banyak orang pintar yang tidak beradab dan beretika. Pantas dunia saat ini mengalami kemunduran secara adab dan etika.
Orang-orang pintar yang tidak beradab tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sebagai contoh misalnya pemakaian narkoba, obat-obatan terlarang serta seks menyimpang marak digunakan. Ketidak tahuan etika juga terlihat di media sosial yang saling caci kepada orang yang tidak sepaham.
Akhirnya?
Ya seperti inilah yang terjadi. Korupsi merajalela dan orang-orang tanpa adab dan etika menguasai panggung. Dan kehancuran tinggal tunggu waktu.
Solusinya?
Tugas berat lembaga pendidikan yang ada untuk mengajarkan adab, etika dan tentu saja agama agar panggung direbut kembali. Memang tidak mudah tapi tidak ada yang tidak mungkin.
Mari Bung rebut kembali!
Magelang, 16 Agustus 2020
Wahyu Dewanto

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap mas....salam literasi