Wahyu Ekawati

Summary An organized and self motivated human with the vision to collaborate the ideas. Possess the boldness to deal with challenges to reach her goals and...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengulik Sistem Pendidikan Vokasi di Negeri Bawah Laut (3) #TantanganGurusiana_Day#5
Lans Tomaten Belanda

Mengulik Sistem Pendidikan Vokasi di Negeri Bawah Laut (3) #TantanganGurusiana_Day#5

Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya bahwa kerjasama dengan industri merupakan kekuatan utama untuk lembaga pendidikan vokasi (SMK) dikarenakan manfaatnya baik untuk sekolah maupun untuk industri. Oleh karena itu kerjasama antara SMK dan dunia industri merupakansesuatu yang digarap serius oleh Innocap program kerjasama Indonesia belanda ini. Sehingga pada minggu kedua kunjungan kami ke Belanda kami diberi kesempatan untuk mengadakan kunjungan industri. Mengingat ada tiga kelompok yang berbeda: hortikultura, peternakan ungags (poultry), dan ruminansia, maka kami dijadwalkan mengunjungi wilayah industri yang berbeda. Wilayah kunjungan untuk kelompok hortikultura terletak di wilayah Belanda selatan. Beruntung sekali saya mendapatkan kesempatan mengunjungi beberapa industri terkait pertanian hortikultura seperti: Lans Tomaten, Greenpack, Rijk Zwaan, Ter Laak, Perusahaan Decorum, dan Koopert Biological System. Berikut adalah hasil observasi saya tentang gambaran perusahaan dan apa yang bisa di adopsi untuk diterapkan di Indonesia khususnya SMKN 5 Jember.

Kunjungan Industri

1. Lans Tomaten

Karena keterbatasan lahan pertanian, dan iklim yang cenderung dingin, tomat dan tanaman sayur lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik di Belanda. Namun karena tingginya kebutuhan hortikultura, mendorong para petani untuk mencari cara dengan cara bercocok tanam di green house (rumah kaca) yang menggunakan teknologi canggih. Pertanian tomat di rumah kaca berteknologi tinggi ini, memberikan

kondisi optimal bagi tomat untuk tumbuh dengan memastikan kontrol penuh terhadap lingkungan. Ada enam elemen yang memiliki peran penting untuk pertumbuhan sayuran yaitu kualitas air yang baik, suhu, cahaya, CO2 , kelembaban dan komitmen patani itu sendiri. Petani dapat memodifikasi pencahayaan dengan matahari buatan berupa lampu khusus, suhu, kelembaban, tingkat CO2, dan jadwal penyiraman. Pengaturan rumah kaca dan pemeliharaannya dilakukan dengan cara yang sangat profesional. Setiap bagian dari rumah kaca seperti listrik, mengatur kacamata, arsitektur, pencahayaan, dan lainnya diatur oleh ahlinya.

Rumah kaca sangat efektif di Belanda dalam hal penggunaan air. Untuk menghasilkan 1 kg tomat, petani hanya perlu 8 liter air. Dibandingkan dengan Spanyol yang membutuhkan 50 liter air, atau bahkan rata-rata petani tomat di seluruh dunia yang membutuhkan 50 liter air untuk menghasilkan 1 kg tomat. Kuncinya adalah, di Belanda petani mendaur ulang air yang digunakan dirumah kaca . Kesadaran akan Pertanian yang Bersih

Mendapatkan keuntungan bersih dalam jumlah tinggi bukanlah hal yang paling penting dalam pertanian Belanda, namun produk berkualitas tinggi yang minim pestisida atau yang disebut Clean Farming (pertanian yang bersih) adalah salah satu tujuan perusahaan. Tidak hanya untuk alasan keamanan di rumah kaca untuk petani, tetapi juga untuk konsumen. Mereka menggunakan agen hayati untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman. Sebagai contoh predator alami untuk hama yang bisa didapatkan dengan mudah karena sudah diproduksi besar-besaran oleh perusahaan Koopert Biological Sistem.

Kontrol terhadap kebersihan juga dijaga secara ketat di dalam rumah kaca. Setiap orang yang memasuki rumah kaca harus dalam kondisi bersih atau steril. Kalau tidak, akan berpotensi menyebarkan penyakit bagi tanaman. Untuk menghindarinya, pengunjung harus menggunakan penutup untuk semua tubuh, kepala, tangan, dan kaki. Menggunakan cairan yang mengandung alkohol atau desinfektan juga digunakan

sebagai tindakan preventif untuk melindungi tanaman.

Apa yang bisa diadopsi?

Di ​​Indonesia, ada banyak green house atau lebih tepatnya screen house (karena biasanya tidak menggunakan kaca tapi menggunakan waring/screen) tetapi dalam bentuk yang lebih sederhana. Temperatur dan cahaya sangat berlimpah di Indonesia, tetapi perlu dikontrol dengan cara yang tepat untuk mengatur lingkungan agar pertumbuhan tanaman bisa optimal dengan memanfaatkan peralatan sederhana. Menyuntikkan CO2 juga merupakan praktik baik yang dapat membantu petani mencapai hasil maksimal. Jika kita memahami konsep pengelolaan rumah kaca, maka kita dapat memaksimalkan rumah kaca kita sendiri berdasarkan konteks lokal. Selain itu, prosedur kebersihan juga sangat penting untuk dilakukan. Mengurangi penggunaan bahan kimia seperti pestisida untuk keselamatan petani dan konsumen. Namun, jika kita tidak bisa menghindarinya, gunakan pestisida sesuai prosedur penggunaannya. Konsep screenhouse tersebut dengan menggunakan teknologi sederhana sudah diterapkan di SMK Negeri 5 Jember untuk membelkali siswa sehingga memenuhi kebutuhan dan harapan siswa maupun industri pertanian pengguna alumni.

Bagaimanakah gambaran Industri terkait hortikultura lain yang saya kunjungi? Nantikan tulisan saya selanjutnya

Kunjungan ke Lans Tomaten Green House Belanda

22 Screen House Kaliber (SMK Negeri 5 Jember)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga pertanian di Indonesia semakin maju dan berkembang. Aamiin

29 Jan
Balas

Aamiin...Semoga Kaliber juga semakin jaya

29 Jan

Mantab bgt b Eka. SMK 5 hebat.

29 Jan
Balas

Hehe...makasih bu Luluk

30 Jan

Melihat begitu canggih teknologi pertanian yang mereka terapkan menjadi iri. Kita nasih jauh tertinggal. Namun melihat anugerah ilahi pada negeri ini kita seharusnya bersyukur. Tinggal kita kelola secara bijak segala potensi yang kita miliki. Semoga ilmu yang telah didapat, bisa menginspirasi generasi mendatang untuk mengejar ketertinggalan. Terima kasih, bu Wahyu Ekawati.

21 Feb
Balas

Aamiin....SDM yang kompeten dan sikap profesional itu kuncinya pak Ahmad. Kita sudah lama dimanjakan dengan alam yang kaya ini, sehingga kurang gigih perjuanagn kita.

18 Apr

Pingin belajar menulis seperti ibu.

11 Feb
Balas

Aih bu Mimin...panjenegan lebih rutin dan istiqomah menulis. Beda dengan saya yang belum bisa menjawab tantangan gurusiana. Kalah dengan kegiatan lain yang mendera. Semoga saya bisa nyonto semangat dan keistiqomahan penajenengan. Maturnuwun

18 Apr

Kerren Bu...amazing pol...iri ingin seperti itu..

01 Feb
Balas

Hehe... ayo bu Hermin. Barengan

18 Apr

Hebat bu

29 Jan
Balas

Terimakasih

30 Jan

Inspiratif dan tantangan bu

29 Jan
Balas

hehe,..makasih pak Didik. Bangga jadi warga kaliber (SMKN 5 Jember) yang punya kesempatan kerjasama dengan Belanda

29 Jan

Kereen bu...

03 Feb
Balas



search

New Post