WAHYU GUSRIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Piatu 2

Anak Piatu 2

Kehidupan anak piatu yang malang. Disaat anak-anak lain menghabiskan waktu dengan sang ibu, tapi anak piatu ini keseharian bersama nenek, makan dengan amak dan kebetuhan sehari-hari dengan ayah. Begitulah keseharian anak piatu. Keseharian terasa suram .

Suasana yang paling menyedihkan bagi anak piatu adalah disaat mendekati hari raya idul fitri. Saat anak meminta dibelikan baju lebaran oleh ibu dan ayah mereka. Tapi anak piatu pergi membeli baju lebaran dengan ayah seorang. Disaat itulah anak sangat merasakan kehilangan. Walaupun ada ayah, tapi sosok seorang ibu tidak akan tergantikan. Meskipun peran ibu digantikan oleh ayah. Tetap saja rasa itu tidak sama.

Semakin remaja anak piatu, makin merasa terpuruk. Masa dimana anak remaja curhat dengan seorang ibu, tapi bagi anak piatu itu tidak ada. Ditambah lagi disaat anak piatu kelas 1 SMA nenek tercinta menyusul ibunda tercinta. Anak piatu semakin larut dalam kesedihan dan melupakan kesehatan. Sehingga dimalam setelah nenek dimakamkan, anak piatu dibawa ke RS karena sakit usus buntu yang dialami kambuh. Anak piatu dirawat, lalu besok paginya dia dioperasi.

Keluar dari RS anak piatu semakin sedih. Nenek yang selalu ada di rumah kini audah tiada. Anak piatu hanya tinggal berdua dengan kakak laki-lakinya. Rumah terasa sepi. Karena anak piatu sudah beranjak dewasa, dia mulai tertutup. Bisa menyembunyikan kesedihannya dari orang yang menyayanginya. Terutama dari ayah tercinta. Anak piatu kasihan dengan ayah, tidak mau membuat ayah kepikiran. Karena usia ayah tidak muda lagi.

Begitulah perjalanan anak piatu sejak ditinggal ibu sampai remaja. Ternyata kesedihan itu terus berlanjut. Ternyata kehilangan sosok ibu, seperti masa depan terasa hampa. Ibu itu ibarat pelita bagi anak, menjadi penerang kehidupan anak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah sedih semoga anak piatu selalu dalam tabah dan sabar

15 Mar
Balas

Aamiin ya Allah...Terimakasih ibu Salam literasi ibu.

15 Mar

Kisah yg sangat menyentuh

15 Mar
Balas

Terimakasih ibu

15 Mar



search

New Post