Wahyu Handini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Belajar Pelajaran Hidup

Belajar Pelajaran Hidup

21:10 @ kolom

Sudah dua bulan stay at home, WFH, PJJ diberlakukan, drama-drama kehidupan pun bermunculan. Sejak awal PJJ, rasanya harus merestart otak untuk belajar membagi waktu di rumah. Kalau sebelumnya dari pagi sampai sore berada di sekolah, sekarang, setiap hari memulai kegiatan di dapur dulu, bahkan waktunya harus lebih awal dibanding waktu masih sekolah. Setelah itu bersiap mendampingi anak-anak belajar daring. Diselingi dengan adegan-adegan pertengkaran antara si adek dan si kakak yang berebut telepon genggam karena telepon genggam yang digunakan hanya satu. Harus sering-sering mengelus dada meski kadang keluar juga suara keras dan dengusan saat semua terasa penuh menyesakkan dada. Belum lagi tugas-tugas dari murid-muridku. Secara aku mengajar empat rombel, masing-masing rombel tiga puluh siswa, maka sudah dipastikan penuh WA ku dengan kiriman tugas-tugas muridku.

Seperti biasa hari itu kami hendak memulai belajar daring. Anak-anak mendapat tugas dari gurunya untuk mengirimkan video saat mereka membereskan kamar dan melipat pakaian. Saat mau mulai video tiba-tiba telepon genggam yang akan digunakan untuk merekam, mati. Beberapa kali dihidupkan dengan menekan tekan tombol power, hasilnya nihil. Lunglai rasa badan. Terbayang sudah apa yang akan terjadi. Dan benar, keadaan kacau, anak-anak menangis, marah, semua marah, dan... gagal semua tugas dan kegiatan hari itu.

Esuk harinya, terpaksa telepon genggam yang matipun harus DILEMBIRU ( dilempar beli yang baru). Saat pilih-pilih HP, kebetulan bersebelahan dengan ibu-ibu yang sedang lihat-lihat HP juga. Mendengar dari pembicaraannya dengan penjual, si ibu-ibu bermaksud membayar HP tersebut dengan cara mencicil. Dari suaranya rasanya tak asing ditelinga. Setelah mendekat ternyata beliau adalah ibu dari murid-muridkuku. Ya murid-muridku yang belum mengumpulkan tugas . Deg, terbayang olehku wajah murid-muridku. Karena pernah sebelumnya terpikir olehku anak-anak ini hanya malas mengumpulkan tugas saja. Bahkan pernah aku mengomel saat beberapa anak bahkan tak ada kabar. Ditelepon tak terhubung. Ada juga yang chat pribadi menyampaikan katanya belum bisa mengirim tugas karena tak ada paket, sebagian menyampaikan katanya susah sinyal, ada juga yang menyampaikan Hpnya dipakai kakaknya mengerjakan tugas, dan lain sebagainya. Kalau malas menjawab aku hanya mengirim emogi tepuk jidat atau jempol saja. Karena yang ada dibenakku, itu hanya taktik dan alasan mereka saja. Nyatanya yang lain bisa mengirim tugas tepat waktu. Bagaimana mau pakai zoom, G classroom, seperti sekolah-sekolah di kota, sedangkan melalui WA saja mereka tak mengirim tugas, begitulah gerutuku.

“Maaf Bu, anak saya belum mengirimkan tugas katanya ya Bu?” begitulah ibu itu menyapaku, yang hanya ku balas dengan senyum dan anggukan kecil. “ Kami tak punya HP yang beginian Bu, inilah kami baru mau utang,” begitu ibu yang satunya lagi menjelaskan. Ya Allah, ternyata aku sudah salah sangka, memang kondisi yang membuat mereka begitu. “ Maaf ya Bu, pikir saya anak-anak yang malas, besuk tugasnya diantar saja ke rumah, yang penting jangan bersamaan datangnya, begitu jawabku.

Memang, selama pandemi corona ini kita tidak belajar ilmu pengetahuan di sekolah, tapi justru kondisi ini banyak memberi pelajaran hidup. Belajar membagi waktu dengan keluarga, belajar sabar, belajar bersyukur, belajar tepo seliro, dan belajar intropeksi diri. Semoga kita semua selalu dalam lindunganNya dan diberi kesehatan, kewarasan menjalani ujian hidup ini. Stay at home, jangan mudik, pakai masker setiap keluar rumah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nangis bacanya saya,, keren

04 Jul
Balas

Terima kasih pelajarannya Pak

25 Jun
Balas

Mamtuull

04 Jul
Balas

Realita yang ditulis dengan keren. Sungguh inilah pembelajaran hidup. terima kasih.

25 Jun
Balas



search

New Post