GROBOGAN – Minat membaca buku yang sedang di galakkan pemerintah daerah kabupaten Grobogan melalui gerakan literasi di sekolah, mendorong para guru untuk mendapatkan bahan literasi bagi siswanya. Salah satu cara adalah dengan mengarahkan para guru untuk aktif dalam menulis buku. Bupati Grobogan Sri Sumarni yang telah mencanangkan Grobogan menjadi kabupaten literasi, bersama Ka Dinas Pendidikan Amin Hidayat mengajak para guru di kabupaten Grobogan pada khususnya dan guru-guru di luar kabupaten Grobogan pada umumnya untuk mengikuti Diklat Penulisan Buku Sagu Sabu. Sagu Sabu adalah singkatan dari Satu Guru Satu Buku.

Acara dilaksanakan di hotel Kyriad Master Park Purwodadi pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 9 sampai 10 Februari 2019. Hadir Bupati Grobogan yang membuka acara sekaligus mengajak para guru untuk giat menulis guna terciptanya Kabupaten Literasi Grobogan Hebat. Selain itu, akan ada stimulus bagi para guru penulis dengan karya sinopsis terbaik akan mendapat hadiah berupa uang pembinaan sebesar satu juta rupiah. Dilanjutkan arahan dari Ka Dinas Pendidikan Amin Hidayat, bahwa guru sekarang ini wajib menulis walau hanya satu buku. Ka Dinas berharap peserta diklat penulisan buku Sagu Sabu ini nantinya akan berada di barisan yang berbeda pada saat upacara hari Pendidikan Nasional yaitu berada pada barisan Asosiasi Guru Penulis Grobogan. Pesan mendalam yang disampaikan Ka Dinas adalah Gajah mati meninggalkan gading, Guru mati meninggalkan buku.

Peserta adalah guru yang berasal dari berbagai kecamatan di seluruh wilayah kabupaten Grobogan di tambah peserta luar daerah sebanyak 3 orang, selain itu ada juga perwakilan siswa untuk mengikuti Sasi Sabu “Satu Siswa Satu Buku”. Kegiatan Penulisan Buku ini semakin menarik dengan narasumber yang sangat berkompeten dalam penulisan buku. Di isi langsung oleh pemimpin redaksi Mediaguru yaitu Eko Prasetyo dan CEO Mediaguru & Gurusiana Mohammad Ihsan yang dengan gamblang memberikan trik dan tata cara dalam penulisan sebuah buku. Fera Andriana salah satu peserta guru yang mengikuti diklat mengatakan bahwa kegiatan ini sangatlah bermanfaat terutama bagi guru yang akan memulai menulis, dia juga berharap dapat menyelesaikan bukunya dalam waktu satu bulan saja. (wahyu kusumaningtyas)