WAHYUNI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan Pemimpin Pembelajaran (Wahyuni)
Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan Pemimpin Pembelajaran

Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan Pemimpin Pembelajaran (Wahyuni)

 3.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI  "Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran"

oleh : Wahyuni, S.Sos.I

Pengajar Praktik : Puguh Handoyo

 

Fasilitator : Anastasia Moertodjo

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert                 Dari kutipan di atas di situlah peran Guru tidak hanya mengajarkan teori saja (kecerdasan otak), namun yang lebih terpenting adalah mengajarkan hal-hal kemanusiaan atau kecerdasan hati (peduli dan cinta kasih) yakni kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial emosional yang sangat penting sebagai bekal untuk anak-anak mencapai kebahagiaan dan kesuksesannya.    Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran.  Ing Ngarso sung Tuladha (Guru adalah seorang pemimpin pembelajaran yang ketika mengambil keputusan harus mampu memberikan teladan bagi yang dipimpinnya), Ing Madya Mangun Karsa (Guru sebagai pemimpin pembelajaran membangun prakarsa atau semangat ketika berada di tengah-tengah untuk menjadi motivator), Tut Wuri Handayani (Guru memberi dukungan membangkitkan kemauan dan membangun segala potensi dari belakang demi terciptanya lingkungan pembelajaran yang nyaman dengan pengambilan keputusan berdampak positif).             Filosofi Ki Hadjar Dewantara mengemukakan bahwa Guru adalah penuntun, di sinilah peran Guru sungguh mulia menuntun tumbuh dan berkembangnya kodrat alam (yang ada dalam diri murid) dan pengaruh kodrat zaman sebagai bekal anak bagian dari masyarakat untuk mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Patrap triloka Ki Hadjar Dewantara ini memberi pengaruh besar kepada Guru unuk mampu memposisikan dirinya di depan, di tengah, dan di belakang untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid.                 Guru sebagai pemimpin pembelajaran sepatutnya mampu mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid sebagai student center untuk memacu tumbuhnya perkembangan maksimal pada dirinya. Guru mengarahkan murid berkembang sesuai karakter, potensi dan segala keunikan yang ada pada dirinya.       Pengaruh Nilai-nilai yang tertanam pengambilan suatu keputusan               Pengambilan keputusan yang dilakukan Guru di kelas membawa perubahan yang positif dan berpihak kepada murid akan memberi bekal luar biasa bagi murid untuk mempersiapkan diri hidup dalam masyarakat untuk mencapai kebahagiaan.  Nilai-nilai positif pada Guru seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid merupakan nilai yang harus di pegang teguh dalam menuntun pengambilan keputusan pada situasi dilema etika (benar vs benar) atau pada situasi bujukan moral (benar vs salah). Ini merupakan implementasi kompetensi sosial, emosional kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial dan ketrampilan berinteraksi sosial dalam pengambilan keputusan untuk meminimalisir kesalahan dan dan tidak menimbulkan masalah atau bias berikutnya.    Kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran           Coaching sangat bertalian erat dengan pengambilan keputusan. Dalam beberapa kasus Dilema Etika bisa diselesaikan dengan coaching yang didalamnya terdapat komunikasi yang asertif dengan tetap membangun Budaya Positif dan berdampak positif.           Coaching pun dapat membantu Guru untuk melejitkan potensi murid dan menuntun murid mendapatkan kemerdekaan belajar. Dengan coaching pula dapat meminimalisir resiko dan menstimulus kerja otak murid untuk bekerja secara maksimal untuk menentukan sebuah keputusan yang diambil, di sinilah peran Guru sebagai Coach untuk menciptakan kondisi belajar yang berpihak pada murid.       Pembahasan Studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali pada nilai-nilai yang dianut seseorang           Setiap orang memiliki nilai-nilai kebajikan yang dianutnya. Nilai-nilai ini akan mendasari seseorang dalam pengambilan keputusan. Harapan akhir dari hasil keputusan adalah sebuah keadaan atau lingkungan yang positif. Maka pengambilan keputusan harus dibangun dengan penciptaan budaya positif atau hubungan positif untuk meminimalisir ketidakpuasan.        Dampak Pengambilan Keputusan yang tepat terhadap terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman               Lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan melibatkan pihak yang berkepentingan dengan harapan keputusan yang tepat dapat diraih dan lingkungan yang kondusif, positif, nyaman, dan aman dapat tercipta.            Kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan pengambilan keputusan terhadap Dilema Etika serta masalah perubahan paradigma di lingkungan sekolah           Dimanapun Kita berada dalam sebuah hubungan komunikasi dan interaksi kadang Kita dihadapkan dengan Dilema Etika dan atau bujukan Moral. Di sinilah sebagai pemimpin pembelajaran harus berani mengambil sikap atas kasus yang dihadapi untuk meminimalisir kesenjangan dan pengambilan keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan ini harus difikirkan secara matang, memikirkan dampak di masa yang akan datang, dan melalui tahapan-tahapan pengujian keputusan agar hasil yang dicapai tidak menimbulkan masalah atau bias berikutnya.           Pengaruh Pengambilan Keputusan terhadap pengajaran yang memerdekakan murid               Keputusan yang diambil oleh pemimpin pembelajaran bagian dari menuntun tumbuh dan berkembangnya murid yang merdeka sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Menemukan potensi yang ada dalam diri murid dan memacu tumbuh dan berkembangnya potensi tersebut sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang memerdekakan murid. Pemimpin pembelajaran harus mampu meminimalisir resiko dari ketidaktepatan keputusan yang diambil. Keputusan yang di ambil harus di bangun dengan penciptaan budaya positif atau hubungan positif untuk meminimalisir ketidakpuasan.           Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya                Keputusan yang diambil oleh Guru sebagai pemimpin Pembelajaran menjadi salah satu faktor keberhasilan murid di masa yang akan datang. Itulah penting bagi pemimpin pembelajaran untuk menguji keputusan yang akan diambil sebagai upaya menuntun perkembangan murid.                Simpulan pembelajaran modul 3.1 dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya                        Hubungan antara materi Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan modul-modul sebelumnya yakni di Pratap Ki Hadjar Dewantara ada Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Di sinilah nilai dan peran Guru Penggerak yang berpihak pada murid yang visinya adalah memberikan pembelajaran yang merdeka untuk murid dengan penerapan Budaya Positif dan melakukan Pembelajaran ber-Diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid, serta pembelajaran ber sosial emosional sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan, dan Coaching sebagai bagian dari alat bantu untuk pengambilan keputusan bagi pemimpin pembelajaran.    Penjabaran Koneksi Antar Materi Modul 3.1 ini bisa pula di simak di Video Youtube Wahyuni Yuni pada link https://youtu.be/gpIfuT9TZJE     Salam Guru Penggerak Bergerak sendiri itu biasa  Bergerak bersama baru keren 
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren paparannya Bu Sri Wahyuni, salam kenal sesama pendidik di Surabaya, sudah saya follow

23 Sep
Balas



search

New Post