REFLEKSI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

SEBAGAI

PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN BARU DALAM PEMBELAJARAN

Oleh :

WAHYUNI, S.Sos.I.

CGP Angkatan ke-2 Surabaya Kelas 20

Fasilitator : Anastasia Moertodjo

Apa pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

ü Banyak informasi baru yang saya dapatkan dari hasil pemikiran dan aksi nyata dari anggota lain yang menjadi suplemen baru bagi saya pribadi terkait dengan pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran.

ü Menjadikan siswa sebagai pusat atau sentral pembelajaran (student teacher learning)

ü Memahami dan beradaptasi dengan kodrat alam dan kodrat zaman

ü Memahami dan menghargai segala keunikan yng ada pada siswa

ü Selalu berusaha berkarya dan berkreasi memberikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan sesuai kebutuhan siswa

Apa kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini?

ü Rasa ingin tahu yang besar akan perbaikan dan siap melakukan perubahan di dunia pendidikan di awali dari sekolah tempat saya bertugas. Selama ini yang sudah saya lakukan adalah membimbing dan atau mengarahkan anak-anak peserta didik secara langsung berbuat dan beraksi atas kegiatan religious (misal: Solat Dhuha berjamaah, yang saya lakukan tidak hanya memberi teori namun aksi nyata dengan melakukan solat dhuha berjamaan dimulai dari diri saya pribadi sebagai seorang Guru memberi contoh atau teladan.

Apa hal-hal yang perlu saya ubah dari diri saya agar dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini?

ü Mengajak partner lain dengan cara mengkomunikasikan terlebih dahulu, memberikan pemahaman, alur kegiatan dan manfaat kegiatannya agar dapat difahami dan dapat diajak bersama menerapkan pemahaman baru tentang KHD

Apa perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

ü Pembelajaran berpusat kepada peserta didik.

ü Memahami dan beradaptasi dan melakukan pendekatan kepada peserta didik dengan segala keunikan yang ada.

ü Setelah memahami karakteristik pola belajar tiap peserta didik maka akan semakin aktif dan kreatif dalam penggunaan media belajar.

Terimakasih

Wahyuni, S.Sos.I.

CGP Angkatan 2 Kota Surabaya