Wahyuni Awal Sejati

Belajar menjadi salah satu kegiatan yang penting dalam kehidupan. Melalui belajar, akan selalu memperbaiki diri baik sebagai ciptaan Allah SWT dan juga terhadap...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kembali ke Titik Nol

Kembali ke Titik Nol

#Tagursiana ke-1

#MediaGuru

Titik Nol memiliki berbagai macam persepsi bagi setiap orang dari segi manapun untuk memandangnya. Dalam matematika, titik nol merupakan sebuah titik perpotongan antara sumbu x (horisontal) dan sumbu y (vertikal). Sehingga untuk menentukan letak suatu titik tertentu harus berpatokan dari titik nol. Negatif dan positif pada sumbu x berporos pada titik nol, demikian juga titik nol pada sumbu y.

Titik Nol juga dapat digunakan sebagai titik awal sebuah kota, yang dijadikan pedoman untuk menentukan area wilayah tersebut. Sehingga titik nol biasanya menjadi pusat kota atau dijadikan sebagai tempat wisata karena di titik tersebut memiliki sejarah dan cerita yang khusus bagi kota tersebut. Beberapa kota yang mempunyai titik nol yang terkenal diantaranya Yogyakarta, Jakarta, Medan, Bukittinggi, dan masih banyak lagi kota-kota di Indonesia memiliki titik nol ini.

Selain itu titik nol juga memiliki arti khusus yaitu sebagai titik awal menjadi fitrah. Momen Idul fitri menjadi titik nol untuk memulai kembali fitrahnya setelah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Titik nol yang akan disampaikan di sini berbeda dengan kondisi di atas. Karena titik nol yang dimaksud adalah mengulang kembali menulis di komunitas Gurusiana atau remidi.

Saya sangat mengapresiasi kepada teman-teman yang mampu menulis secara rutin dan kontinyu dalam Gurusiana. Untuk dapat melakukan hal tersebut, tentunya memerlukan perjuangan dan dedikasi yang tinggi. Selain itu, pasti nya memiliki ketrampilan yang mumpuni hingga dapat menghasilkan tulisan yang menarik untuk dibaca. Menulis setiap hari tanpa berhenti dan selalu ada ide dalam menulis hingga 365 hari bahkan ada yang lebih dari iiu.Saya harus banyak belajar seperti mereka.

Kembali ke titik nol yang saya lakukan ini adalah untuk kesekian kalinya. Saya masih harus banyak belajar, bukan hanya sekedar untuk menulis saja. Tetapi juga, bagaimana cara nya dapat mengelola waktu agar setiap hari dapat menulis secara kontinyu dan selalu ada ide untuk ditulis.

Hal yang penting juga adalah semangat untuk menulis dan pantang menyerah. Remidi ini menjadi proses pembelajaran untuk mempertajam ketrampilan diri dalam mewujudkan budaya literasi. Kembali ke titik nol, menjadi batu asah budaya literasi yang saya alami.

mystagearea, 09/07/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

09 Jul
Balas

Tulisan yan keren banget

09 Jul
Balas

Tetap semangat bun.sukses selalu

09 Jul
Balas

terima kasih teman dan sahabat. salam literasi, semangat bersama

09 Jul
Balas

Ulasan kembali ke titik nol yang keren. Semangat Bunda

09 Jul
Balas

Keren Bunda Wahyuni, kembali ke titik nol. Salam literasi

09 Jul
Balas

Melejitkan asa untuk bangkit ya Bu. Selalu semangat.

09 Jul
Balas



search

New Post