Wahyuning Widhiati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Barista di Pelatihan Menulis

Barista di Pelatihan Menulis

Syahdunya mendung yang menggantung di Banjarnegara tidak menyurutkan semangat 130 guru untuk mengikuti pelatihan menulis Sagusabu yang digawangi MKKS SMP Banjarnegara. Bukan pesona Pak Ihsan dan mas Eko yang mau saya ulas. Tapi kehadiran 2 orang barista (peracik kopi) yang menyajikan kopi ala-ala kafe saat break pagi. Kata mas Tio, salah satu barista, mereka membawa kopi andalan Banjarnegara yang beberapa waktu lalu memenangi Festival Kopi Indonesia di Jakarta. Nah, ternyata menyeduh kopi itu tidak semata mata menuang air panas dan mengaduknya. Tetapi ada bermacam cara. Yang disajikan tadi itu baru satu jenis tehnik yaitu manual brewing. (bisa jadi ada yg digital brewing ya) ada beberapa tehnik dalam manual brewing ini, misalnya V60, vietnam drip (jadi ingat kopi maut sianida) aero press, rock presso dan shypon. Mungkin masih banyak lagi yang lain. Tehnik- tehnik tadi dilakukan untuk menciptakn aroma dan cita rasa kopi yang lebih bersih. Dikandung maksud juga seduhan kopi memiliki tekstur, cairan rasa dan warna yang komplek. Barista memberi nama seduhan kopi menurut alat atau prosedur yang dilakukan. Misal V60, nama ini diberikan karena bentuk dripper (alat saring) seperti huruf V dengan diameter 60 derajat. Cara seduh yang lain adalah dengan menggunakan media tangkar kopi. Kelezatan kopi dengn tehnik ini ditentukan oleh suhu dan lama perebusan. Rasa kopi ternyata bergantung pada bagaimana petani memanen hasil kebunnya. Kopi yang bagus harus dipetik saat kopi sudah merah. Artinya kopi sudah benar-benar siap untuk dipanen. Sedangkan yang sering kita dengar belakangan ini tentang kopi hijau, itu bukan berarti di petik saat masih hijau, tapi pengolahannya hnya sampe pada penjemuran. Tidak sampai pada proses panggang. Cara seduh v60, vietnam drip, aero press, rock presso, shypon. Manual brewing. Media tangkar kopi d rebus dg suhu tertentu. Kopi hijau bisa berasal dari semua jenis kopi, misal robusta, arabica liberic dan excelsa. Waah.. Njlimet juga ilmu kopi ini ya, gak heran novel filosopi kopi nya Dewi Lestari itu jadi best seller dan difilmkan sampai 2 sekuel. * Sagusabu solo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sukses Pak Riyanto, hanya butuh sedikit sentuhan pasti pak Ri sudah melaju kencang

28 Oct
Balas

Yang pasti membuat kopi tidak boleh dituang dengan air panas sekali. Satu ember pun juga sudah terlalu banyak kalau untuk sajian satu cangkir kopi saja. Selamat mencoba. Yang lebih penting mencoba menulis bukan mencoba menyeduh kopi karena yang bertugas menyeduh kopi sudah ada. Diawali dari menulis komentar mudah-mudahan nanti tulisan kita menuai banyak komentar. Tentu komentar yang membangun untuk tulisan kita. Sukses Sagusabu Banjarnegara 2017.

28 Oct
Balas



search

New Post