2. PELANGI TANPA WARNA
(Tantangan hari ke 34)
#Tantangangurusiana
#Cerbung
Ringkasan cerita yang lalu:
Kemurungan dan kegelisahan selalu menyelimuti Pelangi ketika momen akhir semester tiba. Kerinduan kepada bundanya untuk hadir dalam momen pengambilan rapot setiap akhir semester selalu sulit untuk menghadirinya. Padahal selama ini gadis bernama Pelangi selalu mendapatkan juara kelas dan tidak pernah dihadiri oleh bundanya hanya dia sendiri saja tanpa siapa-siapa...
Hari penerimaan rapot akhir semester ganjil telah tiba. Dihari itu simbahnya pun tak bisa menghadiri undangan pengambilan rapot, maklumlah usianya sudah sepuh dan kurang sehat. Pelangi cukup memahaminya, dia tak pernah protes dengan keadaannya. Langkahnya pasti dengan menudukan kepala dia mendatangi ibu wali kelasnya diruang guru dengan mata berkaca-kaca. “Bu, mohon maaf sebelumnya..hari ini orang tua dan simbah saya tidak bisa mengambil rapot...ijinkan saya mengambil rapot sendiri boleh bu,”tanya Pelangi sambil menjelaskan ke ibu wali kelasnya. “Orang tuamu kenapa tidak bisa hadir Pelangi, alasannya apa?” tanya ibu wali kelas kepada Pelangi. “Bunda bekerja di Yogyakarta dan tidak bisa hadir karena tidak mendapat ijin dari tempat kerjanya, sedangkan simbah saat ini kurang sehat Bu,”jelas Pelangi yang tanpa sadar air matanya menetes dipipi putihnya.
Ibu wali kelasnya sebenarnya sudah memahami kondisi keluarga muridnya yang bernama Pelangi. Sehingga ketika Pelangi memohon kepada ibu wali kelas, beliau dengan penuh keibuan menyemangati Pelangi. “Iya ..Pelangi ndak apa-apa,..ibu paham dan hari ini sebenarnya kamu langganan mendapat peringkat kelas lagi, tapi ndak apa-apa ada ibu yang nanti mendampingimu,”kata ibu wali kelasnya dengan membelai kepala Pelangi dengan kasih sayang. Seketika itu air mata Pelangi yang sudah mendungpun mengalir deras dengan mulut membisu.
Prestasi yang selama ini sangat dirindukan oleh siswa lainnya untuk bisa membuat orang tua yang hadir bangga untuk mendapatkan bingkisan penghargaan, tapi tidak dengan Pelangi justru prestasinya seakan menyiksa dan mengiris hatinya. Gadis remaja itu hanya diam dan berupaya menahan pedih dihatinya... tidak pernah terbesit dihatinya untuk berontak kepada bundanya, semua dia lakukan semata-mata buat bundanya agar tidak ikut sedih merasakan perasaannya. Pelangi sangat paham bundanya saat ini tengah berjuang mencari nafkah untuknya dan tentu juga untuk simbah tersayangnya.
Setelah Permintaannya dikabulkan ibu ali kelasnya, Pelangi dituntun untuk tetap berada diserambi kelasnya. Nampak remaja putri itu gelisah dan malu karena dia sendirian berada diantara undangan orang tua. Acara penerimaan rapot pun telah dimulai, ibu wali kelasnya memberi pengarahan dan evaluasi pembelajaran selama satu semester. Pelangi hanya mendengarkan dari luar sambil sesekali melihat jam tangannya untuk sekedar mengusir kejenuhannnya. Tak lama kemudian namanya dipanggil oleh ibu wali kelasnya untuk masuk dan berdiri sebagai siswa peringkat 2 disamping dua wali murid. Hatinya teraduk-aduk menjadi satu, senang, sedih, malu dan kecewa. Tak lama ibu wali kelasnya memotret momen itu melalui kamera ponselnya. Nampak dirinya yang mungil berdiri diantara bundanya Anang dan bundanya Fitri.
Seragam pramuka yang dia pakai dihari sabtu itu tanpa sadar telah menjadi saksi untuk kesekian kali dia sendiri yang menerima rapot dan penghargaan atas prestasinya. Setelah mengucapkan terima kasih kepada ibu wali kelasnya, remaja itu berpesan. “Bu, saya minta ijin dan minta tolong foto saya tadi dikirim ke Bunda saya di Yogyakarta...agar beliau bisa merasakan kebanggaan seperti yang lainnya,”pinta Pelangi dengan sopan. “Iya Pelangi, nanti akan ibu kirim lewat wa gruop orang tua, kamu tetap semangat ya Pelangi, jangan sedih atau kecewa..Allah tahu yang terbaik buat kamu,”kata ibu wali kelas menyemangatinya.”Trima kasih bu,”jawab Pelangi sambil memeluk ibu wali kelasnya karena sudah tak tahan dengan beban dihatinya.
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
cerita yang menarik.