WAHYU SAYEKTI

Wahyu Tri Sayekti M.Pd pernah mengajar di SMAN 1 SOOKO Mojokerto th 2000-2004, mengajar di SMPN 3 SARADAN kab.Madiun Th 2004-2005 dan SMPN 1 DAGANGAN kab.Madiun...

Selengkapnya
Navigasi Web
4.KUPU-KUPU TANPA SAYAP

4.KUPU-KUPU TANPA SAYAP

4. KUPU-KUPU TANPA SAYAP

(Tantangan hari ke-4)

#Tantangangurusiana

Pagi masih gelap dan suara adzan subuh pun baru berkumandang dari mushola desaku. Semerbak Harum bunga kopi dari perkebunan kopi tercium sampai rumahku. Kabut tebal sebagai pemandangan pagipun semakin melengkapi kesaduan dan dinginnya desaku yang sunyi. Pelahan namun pasti akupun membelah dinginnya pagi menuju sumur untuk mengambil air wudhu untuk sholat subuh...

       Pemandangan berkabut setiap pagi adalah hal yang biasa bagi desa kami yang memang secara geografis berada didaerah pegunungan tepatnya lereng gunung wilis. Desaku termasuk salah satu daerah plosok di Kabupaten Madiun bagian timur. Akses jalan raya menuju desa kami dari kecamatan sudah sebagian beraspal namun memasuki wilayah desa kami jalan masih berupa jalan makdam dan sebagian sdh dicor beton. Sulitnya medan membuat dasa kami nampak sunyi dan sepi karena jarak antar rumah kami dengan tetangga juga agak jauh.

        Di desa yang sunyi itu, mengawali kisah perjuangan seorang bocah kecil yang bernama Gimun dari keluarga buru tani perkebunan kopi. Bocah laki-laki berusia 9 Tahun ini memiliki 7 saudara yang lahir dari pasangan Ponimen dan Wagirah. Gimun sendiri merupakan anak ke -5 dari pasangan pasutri itu. Anak pertama usia 13 Tahun namanya Sri, nomor 2 bernama Sutiyem umur 12 Tahun, nomor 3 bernama Sutris usia 11 Tahun, nomor 4 nama Pariyah usia 10 Tahun dan kelima aku sedangkan adiku no 6 bernama Siti usia 4 Tahun dan no 7 bernama Nining usia 7 Bulan. Hal ini dianggap sesuatu yang biasa untuk ukuran didesa yang memiliki keluarga besar. Namun demikian keluarga sederhana itu bisa menghidupi keluarganya walaupun dengan kehidupanan yang amat terbatas. Dari sinilah kisah bernama Gimun dimulai....

       Gimun merupakan bocah yang duduk disekolah dasar kelas 5 yang memiliki kemampuan integensi yang lumayan. Walaupun hidup ditengah keterbatasan ekonomi dia mampu menujukan prestasi akademik secara cermelang. Sejak duduk dibangku kelas satu dia tidak pernah absen sebagai siswa yang memperoleh peringkat I dikelasnya. Entah terbuat dari apa otaknya...sehingga para guru pengajarnya sangat kagum padanya. Tidak hanya itu kemampuan menghafal Al Quran pun bagi Gimun seakan sangat mudah. Ahlaknya pun sangat terkenal santun yang sangat berbeda sekalali dengan anak-anak seusianya. Yahh...Gimun sangat berbeda dengan saudara kandung yang lainnya..ada keistimewaan tersendiri pada dirinya.

       “Le, pulang sekolah mengko ojo lali ngaret suket karo momong adimu ya,”Kata emak dengan logat bahasa Jawa. Yang artinya kurang lebih “ Nak, sepulang sekolah nanti jangan lupa mencari rumput dan menjaga adikmu ya,” pesan emak kepada Gimun. “iya mak, nanti pasti aku laksanakan apa yang diamanahkan emak,” jawab Gimun sambil mengakat tas bututnya untuk berangkat sekolah. “Mak, Gimun berangkat dulu ya,” seraya sambil mencium tangan emaknya didapur. “Iya le, muga-muga sekolahmu lancar,”jawab emak. Bocah kecil itu pun berangkat dengan menempuh perjalan sekolahnya kurang lebih 45 menit dengan berjalan kaki dan melintasi jalan stapak daerah perkebunan kopi yang hampir menyerupai hutan. Jalan itu dipilih karena jarak tempuhnya lebih dekat, dibandingkan harus melalui jalan desa yang jarak tempuhnya kurang lebih satu jam. Meskipun demikian semangatnya yang sangat luar biasa yang menyebabkan dia tak pernah terlambat sampai disekolah. Setiap pukul setengah enam sudah siap untu berangkat.

        Teng...Teng...suara lonceng sekolah sudah berbunyi, berati persiapan untuk masuk kelas. Gimun segera menyiapkan temannya untuk berbaris rapi didepan kelasnya. Teman sekelasnya Cuma 15 orang saja. Namun demikian mereka sangat akrab satu dengan yang lainnya.”Siap grak!...lencang depan grak!...tegak grak!”,suara aba-aba dari Gimun yang kebetulan juga seorang ketua kelas. “Setelah bersalaman dengan ibu guru masuk kelas secra tertib mulai barisan sebelah kanan...laksanakan!”,suara perintah sang ketua kelas. Siswa pun memasuki kelas dengan tertib dan duduk ditempatnya dengan rapi.

       Tepat pukul 12 siang waktu pembelajaran disekolah Dasar Mekar 1 telah usai dan kelas kami pun sudah mempersiapkan diri untuk berdoa. Tiba-tiba hujan gerimis yang semakin lama deras pun datang dari langit yang sejak pagi sudah mendung. “Anak-anak jangan pulang dulu ya tunggu hujan agak reda dulu,”pesan bu Neti guru wali kelas kami. “iya bu Neti,” jawab kami kompak. Ada rasa gelisah dalam diri bocah laki-laki bernama Gimun untuk pengen segera pulang. Wajah emaknya terus melambai-lambai padanya untuk segera pulang karena adik balitanya dirumah tidak ada yang momong. Belum lagi ditambah perutnya yang keroncongan, yah maklumlah memang selama sekolah jarang sekali Gimun diberi uang saku hanya cukup sarapan seadanya saja. Tanpa berpikir panjang gimun pun melepas baju seragamnya dan melipatnga didalam tas bututnya. Demikian dengan sepatunya yang sudah banyak jendela disana sini pun dilepas dan dipeluknya untuk siap-siap membelah hujan agar segera sampai dirumah...

      Jalanan yang sepi dan agak gelap karena rimbunya perkebuanan kopi tidak menyurutkan semangat anak kecil bernama Gimun. Bibirnya yang mengigil karena hujan terus melantunkan bacaan surat pendek pada Juz 30 di Al Qur’an sembari terus berlari. Sesampai dirumah sederhananya bocah itu lagsung ke kamr mandi untuk membasuh tubuhnya yang basah kuyup karena hujan. Samar-samar terdengar suara kakak dan adiknya menagis dari balik balai kamarnya...

( Bersambung )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren.. Mantap ceritanya

02 Jul
Balas

Mantap ceritanya....salam kenal

02 Jul
Balas

Trima kasih bu...salam kenal juga

02 Jul
Balas



search

New Post