4. BUIH OMBAK DITENGAH LAUTAN
(Tantangn Hari ke 51)
#Tantangangurusiana
#Cerbung
Ringkasan cerita yang lalu:
Rasa penasaran Satria terhadap alasan Rena menjauhinya mulai sedikit terkuak. Tanpa disadari ayahnya menceritakan mengenai sakit Thalassemi yang diderita Rena sejak kecil yang tak pernah diketahui oleh Satria. Mimpinya bersama Rena untuk memiliki rumah singgah bagi anak jalanan belum sempat terwujud terburu dia meminta Satria untuk menjauhinya...
Kisah cinta Satria terhadap Rena dimulai dua tahun yang lalu...
Saat itu untuk pertama kali Satria mengijakan kaki di kota Malang sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi di salah satu universitas swasta di Malang. Sebagai mahasiswa yang datang dari luar kota tentu masih bingung arah dan seluk beluk kota apel itu, sedangkan tugas kuliah menuntutnya untuk keluar dan mengenali kota Malang. Perkenalannya dengan seorang gadis cantik berkulit putih sebagai mahasiswa yang lahir di kota Lawang sangat membantunya untuk menyusuri kota Malang. Gadis itu bernama Rena mahasiswi jurusan Ekonomi Manajemen, yang kebetulan tempat kostnya ada disamping temapat kostan Satria.
Keakraban itu dimulai ketika rasa iseng Satria yang sering menggodanya ketika melintas diddepan kostan. Satria memang dikenal sebagai pemuda yang supel dan cepat beradaptasi. Dengan postur tubuh tinggi semampai, berkulit putih dengan kacamata minus berkesan wajahnya jenius tapi manis bagaikan magnet yang cepat menarik perhatian lawan jenisnya. Benar saja baru tiga bulan dikota Malang dia sudah memiliki banyak teman, terutama teman perempuan yang tidak hanya satu jurusan namun juga berbagai jurusan, tanpa terkecuali Rena.
Sore itu dipertengahan semester satu, masih teringat dibenak Satria pertama kali dia mengajak Rena jalan-jalan ditaman Balai kota Malang yang indah karena bunga-bunga sedang bermekaran. Hawa sejuk dan semilir angin seakan menambah kesyahduan kami berdua yang mulai akrab. Setiap langkah dengannya selalu kami isi dengan canda dan tawa bahkan kekonyolanku membuat Rena tertawa lepas. Tanpa sadar tangannya memegang lenganku ketika kami berjalan beriringan, dan sengaja aku biarkan saja sambil tersenyum. Ada rasa bahagia tak tergambarkan saat itu, walaupun sebenarnya kami pada waktu itu belum jadian. Meskipun demikian banyak sekali temannya Rena bahkan temanku satu kelas yang mengatakan kami adalah pasangan yang serasi dan cocok. Dan tanpa disadari wajah kami banyak yang mengatakan pula memiliki kemiripan...ah sesuatu yang kebetulan saja kata hatiku saat itu.
Semester satu yang membuat Satria sangat krasan di kota Apel yang baru dia kenal. Pertemuannya dengan Rena memberikan Energi yang membuat dia mampu mandiri jauh dari orang tua dan keluargnya dalam menempuh studi di sana. Satria memang anak tunggal dari sebuah keluarga yang berada. Secara materi untuk biaya studinya tak ada masalah dan selalu terpenuhi. Meskipun demikian Satria tetaplah pemuda yang rendah hati dan ringan tangan membantu siapa saja, sifat kesederhanaan inilah menjadikannya disukai dimanapun dia berada.
Kepandaian yang dimiliki Satria juga menjadi modal baginya untuk aktif dalam organisasi kemahasiswaan dikampus. Jiwa sosialnya selalu membuatnya berperan aktif dalam setiap kegiatan bakti sosial dikampus. Banyak sekali dosen dan bahkan dekan yang sangat salut atas prestasinya dikampus. Semangatnya memancarkan energi bagi siapa saja yang ada didekatnya, termasuk Rena gadis yang mampu meluluhkan hati Satria. Tanpa disadari banyak pula yang iri padanya, baik kepada Satria maupun Rena namun semua mereka tepis dan abaikan.
Sepertinya Satria ingin sekali menyampaikan maksud hatinya kepada Rena tapi belum memiliki kebranian ....maklum takut ditolak, entah bagaimana caranya nanti untuk menyampaikannya. Mungkin dengan bantuan beberapa temannya dari kostan dapat menjadi jomblang ke Rena. Segala strategi bahasa sudah dipersiapkan tapi kenapa sulit keluar bila berhadapan dengan Rena. Untuk urusan yang satu ini Satria memang lemah, dan berbanding terbalik dengan prestasinya dikampus.
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar