9.KUPU-KUPU TANPA SAYAP
9.KUPU-KUPU TANPA SAYAP
(Tantangan hari ke-9)
#Tantangangurusiana
Ringkasan cerita yang lalu:
Kemenangan merebut Juara I untuk Timnya Gimun dalam pertandingan Cerdas Cermat Tingkat Kabupaten mampu membawa kebanggaan tersendiri baginya dan nama baik sekolah. Perjuangan yang panjang dan rasa rindu berat kepada emaknya seakan terobati oleh kehadiran bapaknya saat menyambut kepulangan Gimun setelah pertandingan. Dalam benak bocah kecil itu, saat dirumah nanti Emak pasti bangga melihatnya pulang dengan Piagam yang dia bawa...
Sepanjang jalan aku membisu sambil menepis keganjilan wajah-wajah orang disampingku. Yang jelas saat itu hatiku sangat gembira karena Emak yang sangat aku cintai telah sembuh dan pulang kerumah. Aku membayangkan wajah lembutnya menciumku dan memeluk hangat tubuhku. “Emak aku rindu...,”gumamku sambil memeluk Piagam yang dari tadi aku pegang.
Sesampai dirumah ada pemandangan yang tak biasanya. Ada bendera putih didepan halamanku dan banyak tetangga yang berkerumun dirumah sederhana kami. Aku juga melihat Nining adik kami digendong pak Dhe..Firasatku seperti sebulan yang lalu..Gimun pun berlari masuk dengan memegang piagam kemenangannya. “Emakk...Emakkk!” teriak Gimun sambil menangis. Diruang tengah Gimun yang terduduk lemas melihat sosok jasad yang tertutup kain jarik. Dan dialah Emak yang selama ini ia rindukan. Emak yang selalu memberi semangat kepadanya kini harus pergi selama-lamanya. Firasatnya pada beberapa waktu yang lalu terjadilah...Inilah kenyataan yang dihadapi Gimun kecil dihari kemenangannya yang mestinya bisa melihat Emaknya bangga padanya serta menerbangkan nama baik keluarga dan sekolahnya. Namun bocah keci itu harus menerima kenyataan bahwa Emaknya pergi untuk menghadap sang pencipta...
Mulutnya yang beku masih membisu sambil berjalan mengantar Emaknya ke peristirahatan abadinya. Tangannya yang lemah membawa kendi berisi air untuk nantinya akan diletakan dipusaran Emaknya. Terdengar isakan tangis saudara-saudaranya mengiringi jenazah Emak dengan bacaan Tahlil. Gimun kecil masih belum paham dengan musibah yang menimpanya dan rahasia apa yang akan Allah titipkan kepadanya kelak. Yang dia tahu kesedihan dan kekecewaan yang belum sempat terucap, karena dalam pikiran bocah kecil itu masih bertanya-tanya kenapa ia harus ditinggalkan Emaknya tanpa pesan dan tanpa sempat untuk menjenguknya.
Setelah para pelayat di makam pulang, tinggalah kami berenam dan bapak. Kami duduk bersimpuh dan seraya memanjatkan doa kepada Emak. Nampak wajah lelah bapak yang kelihatan semakin tua dari usiannya. “Nak, ihklaskan Emak berpulang ke Rahmatullah ya dan doakan semoga Emak mendapat tempat terbaik disisi Allah ,”suara bapak berpesan kepada kami. Kami yang masih terdiam cuma mengaanggukan kepala mengiyakan bapak. Tiba-tiba terdengar suara mbak Sri berkata lirih, “Selamat jalan Emak kami akan terus merindukanmu, cintamu tak akan pudar dan nasehatmu akan selalu kami jadikan penerang sepanjang jalan dan langkah....
Dengan tangis yang tak tertahan dan bibir bergetar bocah itu mengatakan sesuatu didepan pusara Emaknya. “Emak, mestinya hari ini engkau bangga akan kemenanganku, aku berjanji kelak akan kubuktikan bahwa aku.... Gimun anak Emak akan mengguncangan dunia dengan keberhasilanku.” Bapak yang berdiri disamping Gimun pun langsung memeluknya. Terdengar suara lirih bapak ditelinga Gimun serta mengamini doa dan janjinya. “Semoga Gusti Allah mendengar doa dan janjimu le,”jawab bapak sambil mengusap kepala Gimun.
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya. Salam kenal