NAMAKU BEDJO
(Tantangan hari ke-14)
#Tantangangurusiana
Ringkasan Cerita Yang Lalu:
Bedjo masih galau diselimuti rasa kurang percaya diri akan nama yang melekat pada dirinya. Ketampanan dan kepintarannya tak mampu menutupi keminderannya. Protes yang percuma sudah sering dia lontar dicermin setiap kali sendiri dikamar. Kata yang sering dilontarkan adalah Mengapa harus namaku Bedjo ...
Proters yang sudah lama dipendam Bedjo, akhirnya dia sampaikan kepada ibunya pada saat pulang sekolah. Bedjo butuh mendengar penjelasan mengenai alasan, kenapa memberi nama buruk yang selalu mengundang olok-olokan teman-teman sekelas diberikan kepadanya.“Asallamuallaikum Buk,”ucapan salam Bedjo kepada ibunya sambil mencium tangannya.”Bu.., boleh kah Bedjo bertanya sesuatu ke Ibu,”tanya Bedjo manja ke ibunya. “Boleh le, ada apa tho wajahmu kok kusut koyok gombal amoh,”jawab ibunya dalam bahasa campuran logat jawa . “Bu, kenapa tho dulu aku kok diberi nama Bedjo?..kok bukan Frengky atau Anton atau Doni atau siapalah gitu lho?” protes Bedjo dengan logat Jawa campuran kepada ibunya. “Oalah le, sebenarnya semua itu juga karena keterpaksaan juga”, jawab Ibunya menenangkan Bedjo. Akhirnya ibunya Bedjo pun angkat bicara mengenai asal muasal mengapa nama yang diberikan padannya adalah Bedjo. “Le anakku sing bagus dewe, dulu nama itu bapak dan ibumu berikan kepadamu hanya semata-mata untuk menyelamatkanmu dari sakit-sakitan,”jelas ibunya Bedjo. “Tapi kenapa harus Bedjo Bu..., kenapa tidaka ambil nama lainnya seperti Wiro, Anto atau lainnya,” rajuk Bedjo kepada ibunya.
“Le,dengarkan ibu! Pada waktu kamu masih bayi, kamu terlahir dengan nama Gusti Keylendra Projo Hadikusumo namun karena kamu sering sakit akhirnya Bapakmu ingin menyelamatkanmu maka harus mengganti namamu,”jelas ibunya meyakinkan Bedjo.”Pada waktu itu bapakmu pergi ke mbah Sutris dan oleh beliau disuruh memilih dua pilihan nama yang harus dipilih oleh bapak dan ibumu, yang salah satunya yaitu nama Bedjo atau nama Waras,”kata ibunya Bedjo menjelaskan. “Nama itu sebenarnya bagi kami juga kurang srek le, tapi gimana lagi cuma itu pilihannya,” Jelas ibunya sambil membelai kepala Bedjo yang disandarkan dipangkuannya. ”Injeh bu.., seandainya bapak memilih waras malah seperti nama perempuan ya bu,”jawab Bedjo sambil mengangguk-anggukkan kepala tanda membenarkan kata ibunya. “Djo, sekarang kamu sudah mengerti alasan kenapa namamu Bedjo,”jawab ibunya penuh kasih. “Pesan ibu, smoga nama yang melekat padamu akan memberi kesehatan dan keselamatanmu samapai tua nanti,”pesan ibunya sambil mengusap punggung Bedjo. “Trima kasih ibu, dan maafkan Bedjo yang telah berprasangka buruk pada bapak dan ibu,” jawab Bedjo menyesal sambil memeluk ibunya.
Alasan ibunya yang telah dia dengarkan seakan bagaikan energi bagi Bedjo. Baginya kini nama Bedjo bukan merupakan aib namun menjadi kekuatan yang nantinya akan dia buktikan pada dunia. Bagi Bedjo kini menganggap bahwa semua nama yang diberikan orang tua itu tentunya adalah doa dan harus disyukuri. “Biarkan orang lain menganggap nama Bedjo sebagai olok-olok belaka, tapi tunggu aku akan buktikan rahasia nama Bedjo kepada mereka,”suara Bedjo bergetar sambil mengepalkan tangan.
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar