WAHYU SAYEKTI

Wahyu Tri Sayekti M.Pd pernah mengajar di SMAN 1 SOOKO Mojokerto th 2000-2004, mengajar di SMPN 3 SARADAN kab.Madiun Th 2004-2005 dan SMPN 1 DAGANGAN kab.Madiun...

Selengkapnya
Navigasi Web
NAMAKU BEDJO

NAMAKU BEDJO

(Tantangan hari ke-19)

#Tantangangurusiana

Ringkasan cerita yang lalu:

Acara Purnawiyata yang ditunggu-tunggu selama menempuh pendidikan di SMA pun telah tiba. Bedjo yang dikenal tertutup telah berubah menjadi manusia yang percaya diri. Bahkan dalam acara kelulusannya mampu membuktikan dirinya sebagai siswa IPA peraih nilai kelulusan terbaik dengan nilai tertinggi..Benar-benar prestasi yang luar biasa untuk pemuda dilereng gunung Pandan. Pertemuan dengan Ranti membuatnya jatuh hati dan membut dia memberanikan diri untuk meminta gadis itu menunggu...entah apa maksud Bedjo..

---

Tes SPMPT untuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah dilalui oleh Bedjo, dan hasil tes itupun Bedjo dapat menembus Fakultas Kedokteran dengan nilai yang lumayan bagus. Kebanggaan yang kedua pun telah berhasil Bedjo raih setelah dia tercatat sebagai lulusan terbaik di SMAnya. Keberhasilan yang dia raih merupakan gambaran menuju cita-cita yang dia impikan bahkan keluarga besarnya dilereng gunung Pandan. Bedjo yang dulu ringkih percaya diri kini bisa menujukan kekuatan energi positifnya.

Singakat cerita pengalaman pertama bagi Bedjo menginjakan kakinya di Surabaya untuk menutut ilmu merupakan lembaran baru baginya. Adaptasi lingkungan kampus dan kosan bagi pemuda dari desa sepertinya memang agak lumayan menguras batinnya. Dia harus belajar untuk bisa menerima keragaman karakter dari berbagai daerah tidak hanya dari Jawa Timur saja namun juga dari seluruh Indonesia. Hari-hari yang melelahan menurut Bedjo yang lugu dan harus sabar.

Masa Orientasi kampus atau OSPEK pun harus dia lalui sebagai bentuk pengenalan kampus. Dalam kegiatan itu diharapakan semua mahasiswa dituntut untuk mengenal satu dengan yang lainnya. Tiba-tiba muncul lagi rasa galau menyelimuti batin Bedjo akan namanya. Maklumlah takut dibulying oleh teman barunya. Hal yang wajarlah bagi pemuda lugu seperti Bedjo. Benar saja ketika Bedjo ditunjuk memperkenalkan namanya ditengah gugusnya dia ditertawakan oleh seluruh mahasiswa yang ada disana. Wajahnya merah karena sedang menahan malu tak dapat disembunyikan oleh Bedjo. Walaupun demikian wajah tampan Bedjo tidak terhapus oleh rasa mindernya. Namun tiba-tiba ada seorang yang berada di barisan mahasiswi berteriak menyemangatinya“ Bedjo..kamu bisa!”suara salah satu gadis sambil mengacungkan jempol hebatnya kepadanya. Bedjo pun membalasnya dengan tatapan dan senyuman kearah gadis itu. Dalam hatinya diliputi rasa penasaran ingin mengenal gadis itu.

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post