PELANGI YANG DIRINDUKAN
#TANTANGANGURUSIANA
#cerita bersambung
(Menulis hari 1)
Hujan deras sore itu tanpa ampun menghujam bumi, tanpa terkecuali setiap jengkal tanahpun luput dari guyurannya. Nampak tatapan mata Rumini masih belum beranjak memandangi bunga sedap malam dari balik jendela serambi rumah sederhannya. Pandangan kosongnya yang sayu namun tajam seolah ingin menyampaikan sejuta pesan pada rinai hujan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar