Hari raya ku di desa

Oleh.Wahyu triyono

Saya datang setelah hari raya Idul Fitri dilaksanakan di sana saya masih melihat tradisi-tradisi yang sangat unik kampung saya tadi sinyal yaitu Jika malam hari pas waktu malam takbiran biasanya di masjid menyalakan kembang api yang sangat seru dan jika setelah salat Ied atau paginya para remaja masjid balon yang sangat besar setelah menerbangkan akhirnya kami kembali pulang ke rumah dan sungkem kepada orang tua kami terlebih dahulu setelah itu ke rumah nenek-nenek kami ya karena sekarang sudah besar Jadi tidak dapat uang saku seperti masa kecil dahulu namun hari raya kali ini sangat seru karena saudara-saudara saya yang dari jauh mereka datang ke sini untuk berkunjung ke rumah nenek dan kebetulan rumah nenek kami bersebelahan dengan saya.

Dan tradisi kalau di rumah saya yang pertama untuk didatangi yaitu rumah yang paling bawah habis itu naik naik sampai ke rumah yang paling ujung di atas setelah selesai kami melanjutkan ke dusun sebelah timur.

kami mendatangi saudara sanak family yang ada di sana dan makan bareng-bareng dan keseruan ini yang saya nantikan sejak lama akhirnya kami saudara kami dan sahabat kami bisa bertemu kembali dan bercengkrama tapi ada beberapa yang disayangkan mungkin setelah Ramadan,kemarin masjid sangat ramai dan padat waktu salat tarawih namun setelah itu masjid kembali sepi dan kosong ini yang akan menjadi PR kami bagaimana senantiasa masjid kembali aktif seperti Ramadan tangannya sesungguhnya yaitu kemenangan setelah Ramadan masih bisa dipertemukan dengan Ramadan depan maaf maafan diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dari kekhilafan dan kesalahan ini.

Doaku di Idul Fitri ini semoga bisa diberikan kesehatan dan keimanan kemenangan Ramadan yang lalu momen Idul Fitri ini momen kemenangan kita bukan momen balas dendam setelah Ramadan kita lalui.