Warniati S

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BK Bukan Polisi Sekolah

#tantanganharike-2

#tantangan30harimenulis

#mediaguru

Seseorang yang memiliki stigma negatif akan sering dijauhi lingkungannya. Contoh saja ada seorang anak yang yang diberi stigma suka berkelahi, maka serta merta orang tua akan menghindarkan anak-anaknya untuk bergaul dengan anak yang diberi stigma tukang berkelahi tersebut, dan masyarakat pun akan kurang bisa menerima kehadirannya.

Selama bertahun-tahun BK di negri ini, mendapat stigma sebagai proses hukuman pada orang-orang nakal. Ruang BK menjadi tempat yang menakutkan untuk seluruh siswa di sekolah. Guru BK menjadi sosok orang yang selalu dijauhi anak-anak, bahkan diberi label sebagai polisi sekolah karena kerap kali memberi hukuman pada siswa yang melanggar tata tertib sekolah

Pemberian stigma tersebut sangatlah tidak tepat, mengingat BK memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses belajar siswa di sekolah yaitu membantu peserta didik/siswa mengembangkan seluruh potensinya (baik itu fisik, intlektual, emosi, sosial dan moral spiritual) agar bermanfaat untuk diri dan lingkungannya. Lalu bagaimana mungkin fungsi ini akan terlaksana, jika siswa menjauhi guru BK.

Keterbatasan lulusan BK yang menjadi guru BK di sekolah mungkin menjadi salah satu penyebab stigma ini bertahun-tahun melekat pada guru BK. Saya masih ingat dulu guru BK saya semasa SMP adalah guru mapel yang merangkap menjadi guru BK, mungkin bisa jadi saat inipun masih ada guru mapel yang merangkap guru BK.

Guru BK yang tidak memiliki dasar-dasar keilmuan tentang ke-BK an pasti akan kesulitan melaksanakan fungsi BK, maka yang terjadi adalah melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan guru BK yaitu memberikan hukuman pada siswa agar lebih tertib di sekolah. Pemberian hukuman dianggap sebagia cara efektif yang bisa memberikan efek jera pada siswa yang melanggar aturan sekolah, dan dinilai sebagai salah satu bentuk bimbingan konseling.

Beberapa tahun terakhir ini berbagai pelatihan tentang ke-BK an mensosialisasikan pada seluruh pesertanya agar bisa merubah cara menghadapi siswa, sehingga BK benar benar bisa menjadi sahabat kliennya. Maka sedikit demi sedikit stigma ini mulai bergeser.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Paparan yang mantaps Bund. Mengingatkan tugas BK. Sukses selalu dan barakallahu fiik

25 Jul
Balas

Terima kasih ibu. Doa yang sama untuk ibu. Saya follow akun ibu ya.

25 Jul

Terimakasih ibu. Doa yang sama untuk ibu juga. Saya follow akun ibu ya.

25 Jul
Balas



search

New Post