Warnoto Fisika

Lulusan UNY tahun 2000 dari Pendidikan Fisika FMIPA, mengajar di SMA N 1 Subah Kab. Batang Jawa Tengah. Minat pada bidang Teknologi, Arsitektur dan Keagamaan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nikmatnya Bermultitasking

Nikmatnya Bermultitasking

Ini tulisanku yang ringan. Tidak perlu mengkaji pustaka karena saksi kunci masih ada. Ya, aku sendiri. Pagi ini istriku terlihat manyun. Duduk diam di ruang keluarga. Padahal kulihat jarum jam menunjuk angka 06.15. Biasanya sudah harus mengunjungi warung untuk membeli sarapan. Aku berfikir mungkin karena si kecil sedang rewel dalam pangkuannya. Setelah beberapa saat dia bilang uang belanjanya sudah habis. Maka, ku lihat dompetku. Eh ..ternyata sama. Aku jadi bingung harus pilih yang mana. Melanjutkan ku berkemas untuk berangkat kerja atau ke ATM.

Waktu semakin mepet. Kalau ke ATM dulu pasti nanti terlambat. Padahal aku belum sarapan. Ketela rambat yang digodog istri pun baru ku potong-potong untuk penyajian dan itu pun tanpa garnissama sekali. Memang garnisnya apa ya kalau menyajikan ketela ?. Demikian juga teh celup baru dituangi. Sebenarnya masih memungkinkan ke ATM lalu berangkat ngantor tanpa sarapan. Namun masalahnya, aku belum menyikat gigi. Bukankah menyikat gigi sebaiknya setelah sarapan? Rasanya tidak etis juga memijit finger print tapi belum menyikat gigi. Apakah mesin tetep berucap terima kasih dengan lantang?

Sebenarnya aku memiliki kebiasaan baik dalam manajemen waktu. Aku terbiasa menyikat gigi sembari BAB. Meskipun harus diakui bahwa aku bukanlah generasi milenial yang terbiasa bermultitasking. Karenanya, bukan hal yang mudah melakukan BAB sambil menyikat gigi. Disini terjadi tarik-menarik energi atas dan energi bawah. Sangat sulit menggerakkan batang sikat sementara bawah harus mengejan. Sikap toleransi ternyata diperlukan. Saat bagian bawah harus mengejan, gerakan sikat harus dihentikan sementara. Kemudian sambil menunggu ronde berikutnya sikat digerakkan kembali. Oh nikmatnaya bertoleransi.

Aku berfikir apakah mungkin bermultitasking saat finger print ? Mengulurkan jempol sambil menyikat gigi ? Processor secanggih apapun belum bisa melakukannya. Maka, aku putuskan ke ATM dulu. Prosesnya sekitar 1/4 jam. Aku kembali pulang, menyerahlan beberapa lembar kertas bergambar ke istri lalu berpakaian sepantasnya. Hari ini tanggal 18, menurut adat harus memakai seragam KORPRI karena tanggal 17 nya libur. Untuk menjaga penampilan di depan mesin finger print aku tetap memakai celana biru dan bersepatu. Bukan malu kepada mesin, tetapi menghindari pertanyaan teman kalau terlihat tidak berseragam. Padahal atasan hanya kaos yang kututup jaket. Dengan sedikit terburu-buru kutinggalkan istri, ketela rambat dan teh celupku. Aku berharap setengah jam kemudian kita bisa berjumpa lagi. Jadi aku niatkan pagi ini untuk finger pagi kemudian balik ke rumah. Kebetulan pagi ini tidak ada upacara sementara aku juga tidak punya jadwal kelas.

Perjalanan proses finger print lancar tanpa hambatan bahkan bisa sambil mengisi bensin. Pada mesin terlihat tampilan waktu saat jempol menekan adalah 06.52. Alhamdulillah, tabungan keterlambatan hari ini tidak bertambah. Memang rasanya mesin ini aneh. Saat jam kerja kurang karena keterlambatan, ada catatan akumulasinya. Namun sebaliknya jika ada kelebihan jam sore tidak diakui. Padahal, setiap hari Senin pasti pulang lebih sore 45 menit dari batas waktu standar. Akhirnya ku tinggalkan mesin aneh ini menuju motor yang terparkir untuk pelang kembali.

Setengah jam kemudian tibalah aku di rumah. Namun, betapa terkejutnya aku karena aku kehilangan istri dan juga kehilangan ketela. Kucari ke sana ke mari tak ku temukan. Di meja kerja, di meja makan, di meja dapur di kamar. Semua pun tak ada. Sambil menunggu situasi ku buka laptop dan ku tulis catatan ini. Tidak begitu lama terdengar motor berhenti di halaman dilanjutkan bunyi salam. Tentu tidak asing itu adalah istriku. Satu milikku yang ku tinggalkan telah kembali. Tidak selang lama istriku membawa piring dari dapur yang isinya ketela tadi. Jadi, dua-duanya telah kembali. Aku tidak tahu bagaimana istriku menyembunyikan ketela ini. Kusantap satu demi satu irisan ketela, tentu setelah membuang kulit arinya. Sarapanku selesai kemudian secara alami tergerak ingin ke belakang. Maka harapanku terakhir terkabul juga. Bermultitasking !. Menyikat gigi sambil BAB. Kemudian yang lebih membahagiakan pagi ini aku bisa mengunjungi gurusiana dengan membawa tulisan ini (*)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kebiasaan Pak Arnot kok sama dengan saya ...maaf sikat gigi nyambi BAB he..he..oh itu namanya multitasking tho...terima kasih tambah ilmu. Kalau nyuci nyambi masak?

18 Feb
Balas

Ha ha.. Iya Bu Dyahni setiap nyambi boleh sebut begitu.

18 Feb

hihi geli pak , saya membayangkan pinjer nyambi sikat gigi. Saya sudah pakai korpri nih.. padahal biasanya saltum. Selamat sarapan telo rambat ya, pak.Tapi ndak usah disambi sikat gigi ya, apalagi BAB :)

18 Feb
Balas

Kalau dibayangkan jadi fiksi Bu. Saltum adalah hal biasa Bu. Biasanya nyadarnya saat di jalan melihat teman. Yang penting PD. Kecuali ada acara khusus biasanya saya balik. Meski fingernya jadi terlambat. Yang penting jaga kewibawaan.

18 Feb

Wowwww. Sukses selalu dan barakallah

18 Feb
Balas

Sukses juga Bu Barakallah. Terima kasih

18 Feb

Ha..ha..sensasi tulisannya sampai ke perut Pak Noto. Ingin mencoba pula bermultitasking...Barakallah..

18 Feb
Balas

Monggo, patut dicoba.mengajar sambil tidur. Itu disebut mimpi.

18 Feb

Siap multitaskingnya...

18 Feb
Balas

Monggo Bu Fila

18 Feb

Yaa ampun.... mau komen apa nih saya... segitu multitaskingnya bapak hehe

18 Feb
Balas

He itu komen. Barakallah

18 Feb

Hihihi.. gak mau membayangkan ah... takut...... Sukses selalu pak Noto

18 Feb
Balas

Hi hi monggo Bu Yanisa, maturnuwun

18 Feb

Alhamdulillah ....ikut plong pak.. Tapi yang paling berkesan telo rambatnya pak... aku mau... salam literasi

18 Feb
Balas

Sayang ya Bu tidak saya foto. Terima kasih dan Barakallah

18 Feb



search

New Post