GURU PENULIS DAN PERPUSTAKAAN PRIBADI
#TantanganMenulisGurusiana
#Day16
Pada tulisan sebelumnya dipaparkan bahwa guru yang meniatkan diri sebagai guru penulis diseyogyakan saling mensupport sesama guru penulis dengan membeli buku karyanya. Sehingga ada semacam simbiosis mutualisme antarguru penulis. Buku-buku itu selain sebagai bentuk apresiasi, juga untuk menambah koleksi bahan bacaan yang bergizi. Suatu saat akan bermanfaat sebagai referensi atau bahkan bisa juga sebagai pemantik ide penulisan.
Selain buku karya sesama guru penulis, sudah barang tentu buku-buku bacaan atau referensi biasanya menghuni rak-rak buku atau almari seorang penulis. Karena seorang penulis yang baik lazimya juga seorang pembaca yang baik. Membaca bagi seorang penulis adalah hal yang wajib, agar konten dan gaya penyampaian atau penulisan menjadi makin baik.
Agar tidak berserakan, buku-buku bacaan itu sebaiknya ditempatkan pada tempat yang ‘terhormat’ layaknya sebagai penyimpan dan penyuplai ilmu pengetahuan bagi para pembacanya. Jadilah perpustakaan mini atau perpustakaan pribadi. Meski hanya satu atau beberapa baris dalam almari atau rak, tetap dinamakan perpustakaan, karena berisi bahan pustaka. Iya kan? Sebutlah perpustakaan mini atau kerennya “mini library”.
Setidaknya itu yang ada pada diri penulis. Awalnya hanya berisi jajaran buku-buku pelajaran yang sudah tidak atau jarang digunakan di sekolah. Ditambah buku-buku kuliah, skripsi dan laporan PTK. Lama-lama bertambah dengan buku-buku bacaan nonpelajaran hasil membeli di toko buku atau di pameran-pameran buku. Selanjutnya bertambah dengan buku-buku karya sendiri dalam bentuk buku tunggal maupun antologi. Terakhir memanjang lagi deretan buku-buku di perpustakaan pribadi itu dengan buku-buku karya teman-teman guru penulis, baik yang diperoleh dengan cara membeli maupun barter.
Menurut hemat penulis, setidaknya ada tiga fungsi perpustakaan pribadi bagi guru penulis. Pertama, fungsi edukasi. Koleksi perpustakaan pribadi yang berisi buku-buku yang sesuai dengan ‘passion’ kita dapat dieksplore, diserap ilmu dan informasi di dalamnya dengan mudah. Kita mengedukasi diri dengan membaca dan berasyik masyuk dengan buku-buku di perpustakaan pribadi.
Kedua, fungsi referensi. Sebagai guru terlebih di era merdeka belajar sekarang, tidak hanya ilmu yang tercetak pada buku teks pelajaran yang dibelajarkan pada siswa. Sedapat mungkin menggunakan sumber belajar beragam, termasuk buku-buku referensi dan penunjang. Jika ini tersedia di perpustakaan pribadi, maka akan meringankan guru, tanpa harus repot mencari ke mana-mana. Juga untuk referensi konten atau materi penulisan, bahkan penelitian.
Ketiga, fungsi rekreasi. Bagi sebagian orang, perpustakaan adalah wahana rekreasi bagi otak, bagi pikiran yang seharian terkuras di tempat kerja. Dengan membaca buku-buku bacaan ringan yang sesuai minat, maka otak menjadi ‘fresh’ kembali. Untuk ini koleksi buku fiksi menjadi penting. Novel, komik, kumpulan cerpen, buku humor sebaiknya sebagai salah satu penghuni utama perpustakaan kita.
Terkait fungsi-fungsi di atas, maka sebaiknya perpustakaan pribadi ini ditata serapi dan seartistik mungkin sehingga membuat pengunjung merasa nyaman, damai, serasa tengah berekreasi. Penataan buku dapat mengacu perpustakaan umum atau perpustakaan sekolah, berdasarkan subyek (klasifikasi Dewey). Bisa juga menurut enaknya kita selaku pemilik dan pemakai utama. Misal berdasarkan kelompok fiksi-non fiksi, pelajaran-nonpelajaran, atau berdasarkan tinggi-rendah dan tebal-tipis buku.
Penempatan juga penting. Agar mudah diakses, baik oleh kita maupun anggota keluarga lain, perpustakaan pribadi dapat ditempatkan di ruang keluarga atau bahkan ruang tamu. Namun jika menghendaki lebih privasi, dapat ditempatkan di ruang kerja, untuk memudahkan fungsi referensi. Jika memungkinkan dan tersedia space ruang yang cukup di rumah kita, baiknya di ruang tersendiri dengan dilengkapi arena baca. Bisa sofa atau karpet. Ruangan sebaiknya dengan sirkulasi udara dan penerangan yang baik untuk menjaga buku-buku dari kelembaban.
(Bersambung)
Cilacap, 14 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bisa banget bu. Mulai dari buku2 pelajaran yang jarang dipakai di sekolah, bawa pulang. Ditambah buku2 lain, insyaAlloh jadi perpustakaan
Mantap. Bukunya tersusun rapi. Mudahan makin banyak koleksinya
Aamiin. Ayo buku bu Susi yg baru dikirim ya, biar tambah lagi koleksiku
InsyaAllah, ntar kalau dah cetak, tak kirimkan ke Cilacap.
Ok, siap setia menunggumu. Eh bukumu, hehe...
Mantap Pak...
Terima kasih apresiasinya, bu Sri Utami.
Saya juga pingin punya perpustakaan pribadi..hehehe
Bisa banget bu. Mulai dari buku2 pelajaran yang jarang dipakai di sekolah, bawa pulang. Ditambah buku2 lain, insyaAlloh jadi perpustakaan