LAYANG-LAYANG (Sebuah Pentigraf)
#TantanganMenuisGurusiana
#Pentigraf
LAYANG-LAYANG (Sebuah Pentigraf)
Oleh: Warsono
Musim kemarau datang. Angin sore bertiup kencang. Musimnya main layang-layang. Meski sudah beristri, kegemaranku yang satu ini tak pernah hilang. Aku suka bereksperimen dengan aneka bentuk layangan, dari yang dua dimensi hingga tiga dimensi. Dari yg kecil hingga berukuran jumbo. Dari bentuk konvensional hingga bergambar karakter.
"Pokoknya harus dibuang layang-layang itu. Apa perlu aku yang melakukannya? Pilih direndam atau dibakar?" Nies istriku tak memberiku kesempatan menjawab. Tangannya menunjuk-nunjuk layangan kertas yang sedang kupegang.
Jika aku bertahan, pasti pecah lagi perang dunia ketiga. Serius rupanya ketidaksukaannya pada desain layang-layang yang kubuat. Untuk dan atas nama cinta, aku mengalah. Kubakar layang-layang itu di belakang rumah. Nies puas. Aku yang lemas, menyaksikan dua layang-layangku menjadi abu. Satu berbentuk kuntilanak dan satunya bentuk celana dalam wanita warna hijau berenda putih yang persis miliknya.
Cilacap, 18 Juli 2020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
He he, sangat menghibur. Selamat Pak Warsono.
Makasih, pak Sochib
Hwhwhwkkk waduhhhhh jadi ngakak
Hehehe...belum pernah lihat lsyangan bentuk ini kan?
Hahahahaaaa....asli ngakak so hard saya pak. Yang ngerilah pula bentuk layang-layangnya. Pantas bu Nies marah. Haahahahaaa....pak pak. Sukses buat saya sakit perut krn tertawa. :D
Hehehe... Niatnya biar teringat selalu. Si empunya hijau berrenda. Apa daya jadi petaka
hahahaha...gambar layang-layang nya itu lho Pak....salam
Hehehe... Belum pernah lihat ya bu yg bentuknya unik gitu? Salam kembali, bu Fat
Hahahahaa...iya iya iya...layang-layangku layang...terbang melayang-layang..ketika jatuh dan terbakar berbentuk celana dalam..oooh layang-layang...sakit perut kalau tertawa terus begini, hhhhh....kereeeeeeeeeeenn...! Salam sukses pak warsono suhu..
Hahaha... Layang layang yg jadi malapetaka. Untung modalnya murah. Cuma kertas... Sukses juga tuk pak Khalid.
Nganti kekel aku
Ojo diampet bu...hehehe
Yee.....jelas marah dong , bentuk layang-layangnya sereeemmm. Mengumbar itu namamya pak War. Kerennnn pentigrafnya.
Hehehe.... Maksud hati biar teringat selalu... Apadaya jadi petaka... Terima kasih, bu Tyas
Hahaha... Tentu saja marah pak ...
Hehe...blm tahu nilai seni di selembar layang layang dia bu..
Hahaha..pak Warsono bisa aja bentuk layang-layangnya habis di bakar...bikin ngakak.. keren pak
Hehehe...karena blm paham apresiasi seni bu...hihihi mrmbela diri
Tah disangka dan tak diduga...begitu akhirnya....Mantul Pak War
Hehehe...iya bu. Akhirnya habis dibakar bu
Weleh weleh
Hehehe... Kaget ya bu Yayuk?
Astaghfirullah. Waduh Pak, pantesan.
Hehe... Seni yg tak dihargai...
Keren pak, salam sukes dan salam literasi
Aamiin. Terima kasih, bu Habibah. Salam sukses, salam literasi. Terima kasih hadirnya