OTHAK ATHIK GATHUK
#TantanganMenulisGurusiana
#Day58
“OTHAK ATHIK GATHUK”
Oleh: Warsono
‘Othak-athik’ merupakan kosa kata Bahasa Jawa yang kira-kira semakna dengan kreasi olah kata, sedangkan ‘gathuk’ bermakna cocok atau sesuai. Kata yang dikreasi atau diolah supaya sesuai atau dicocok-cocokkan tiap huruf awalnya biar sesuai dengan yang diinginkan, disesuaikan dengan kondisi yang ada. Tujuannya adalah untuk membantu mempermudah dalam mengingat atau menjabarkan sesuatu.
Sebagai contoh, jika melakukan suatu proses untuk mendapatkan hasil tertentu, kita butuh DUIT. Kata itu merupakan kependekan dari Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal. Contuh lain, untuk memudahkan mengingat motto sebuah kota, dibuat kata yang mudah diingat dan dijabarkan, seperti Kota ASRI, kependekan dari Aman, Sehat, Rindang dan Indah. Di lain tempat, mungkin sama mottonya ASRI tetapi beda kepanjangan atau jabarannya. Bisa saja Aman, Sentosa, Ramah dan Inspiratif. Karena memang tidak baku dan hasil othak-athik gathuk’ semata agar mudah menyebutkan dan menjabarkannya.
Orang Indonesia memang dikenal kreatif dalam hal olah kata semacam ini. Kondisi terkini yang tak lepas dari ancaman wabah COVID-19 atau virus corona pun tak luput dari fenomena othak-athik gathuk’. Beberapa hari lalu saya menerima share materi dari teman di beberapa WA grup terkait hal ini.
Pertama, COVID-19. Terminologi yang muncul di akhir tahun 2019 sebagai nama penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona. Aslinya merupakan akronim dari Corona Virus Disease 2019. Oleh orang Indonesia, entah siapa yang pertama melakukan, kata ini dibuat othak-athik gathuk dikaitkan dengan hal-hal yang diperlukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Seperti ini lengkapnya:
Cuci tangan
Olah raga
Vitamin
Ikhtiar
Doa
19 : 4 rokaat sholat Isya
2 rokaat sholat Shubuh
4 rokaat sholat Duhur
4 rokaat sholat Ashar
3 rokaat sholat maghrib, dan
2 rokaat sholat Tahajjud
Jadi mudah diingat dan dijabarkan, bukan? Memang enam hal itulah yang setidaknya kita (orang Islam) lakukan untuk menghindarkan diri dari wabah Covid-19. Meski ada upaya lain yang belum tercakup dalam othak-athik gathuk itu. Setidaknya enam diantaranya jadi lebih mudah menyebutkannya.
Ada lagi istilah LOCKDOWN. Dalam versi Bahasa Jawa ada yang othak-athik gathuk seperti ini:
Lungguh ayem neng omah = Berdiam diri di rumah
Ora usah kluyuran = Tidak usah ke mana-mana
Cukup ngasone = Cukup istirahatnya
Kumpul karo keluwarga = Kumpul dengan leluarga
Dipepe awake = Berjemur
Olah raga sakukupe = Olah raga secukupnya
Wijik nganggo sabun = Cuci tangan memakai sabun
Ndonga diakehi = Perbanyak doa
Lagi-lagi entah siapa yang memulai. Yang jelas dengan dibuat jabaran seperti itu jadi lebih mudah memahami dan memahamkan kepada masyarakat awam.
Satu lagi, ini othak-athik gathuk CORONA versi saya. Tips mencegah wabah virus corona bagi kita para guru dan peserta didik yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Cukup di rumah saja jangan ke mana-mana
Olah raga dan cuci tangan janganlah lupa
Rindu guru dan teman tahan sementara
Online saja belajar mengajarnya
Niatkan belajar sambil berdoa
Alloh selalu bersama kita
Benar tidaknya, wallohu a’lam.
Cilacap, 27 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
isyarat bagi orang cerdas. Pak ! Salam suskses
Salam sukses juga, bu Enni. Terima kasih sudi mampir dan meninggalkan jejak
Mantabs Pak
Terima kasih, pak Ahmad Syaihu
Mantap pak...
Terima kasih bu Trisna
Keren pak.sukses selalu
Aamiin. Trima kasih apresiasinya bu Era
Kreatif selalu otak atik kata menjadi kalimat bermakna
Iya bu. Entah siapa yg memulai kreatifnya