PADA GELORA LAUT
PADA GELORA LAUT
Oleh: Warsono
*
pada gelora laut
tertitip rindu paling biru
tatap mata camar
menembus riak terkaca
gemintang genit mengerjap
meneroka atmosfir yang getir
*
sepoi meniti buih
mengeja luka paling sembilu
setubuh mega-mega
menggumuli mantra-mantra
mendenyutkan rasa yang purba
berlabuh di tepian keadaban
*
tertatih angin menghela bahtera
layar tak sepenuh kembang
haluan tak segaris labuhan
rindu membeku di buritan
lintang waluku jenuh memandu
sekadar sandar di tanjung penantian
*
Cilacap, 20-21
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betapa sangat terasa perih dan nikmatnya kata penantian. Sukses Pak War.
Wow keren diksi yang dipilih Pujangga Cilacap ini, saluttt Pak War
Diksi yang melangit...Siapakah yang dirindu dan dinanti itu Pak?Hihi...
Puisi yang indah. Salam literasi Pak Warsono
Wow, keren Pak War...
Puisi yg penuh simbol. Luar biasa
Diksi yang memukau...salut..luarbiasa mantap.salam puisi pak