Prestasi Terbaik

Tantangan menulis ke 110 (57) #Gurusiana

Menjadi siswi teladan itu bukan pilihan tetapi itu dampak dari kemampuan yang Aisah miliki, dengan kemauan yang kuat dan usaha yang gigih dalam waktu lima bulan Aisah mampu menghafal Al Qur'an dengan sangat baik.

Prestasi yang dia dapatkan membuat ibu nya berderai air mata saat melihat putrinya di Baiat, dan adeknya pun ikut tertawa riang melihat kakaknya datang sambil tersenyum, pelukan hangat atara ibu dan anak terlihat jelas dari irama tubuh mereka.

Hampir satu tahun Aisah di Pesantren dengan segala hal baru dia hadapi hingga sekarang terbiasa, sikapnya yang rendah hati menjadikannya di sukai oleh teman temannya, tak heran jika sering terlihat teman temannya,ada di sampingnya dan kadang Aisah pun menghindar dari keramaian teman temannya untuk Aisah bisaa konsentrasi belajar lagi.

Waktu terus berlalu tak terasa sudah hampir tiga tahun Aisah di Pesantren dan dia,berencara menuntut ilmu di bangku sekolah umum, tapi sang ibu memberi saran jika di Pesantren pun kamu bisa meraih semua impianmu, dengan semua mata pelajaran yang sama di bangku sekolah umum, mendengar saran ibu nya Aisah pun akhirnya menggurungkan diri untuk keluar.

Menjadi gadis tercantik di Pesantren itu Aisah memutuskan untuk bercadar, itu bukan permintaan Guru atau pun dari pihak sekolahan tapi itu keinginannya dan di sepakati oleh para Ustadzahnya, Aisah takut kecantikannya menimbulkan syahwat dan bisa berakibat Dosa buatnya dan buat yang melihat.

Tinggal di Pesantren tak menjadikannya kehilangan prestasi, tetap menggukir namanya menjadi juara lomba kiroati Internadional dan menyabet mendali Emas lomba Voli dan Karate, Aisah aktif di semua mata pelajaran hingga dia mamlu mengguasainya dengqn baik.

Bersambung....