ENAKNYA JADI GURU
ENAKNYA JADI GURU
Hari ini anakku mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolahnya. hari pertama ia begitu semangatnya mempersiapkan apa yang harus dibawa untuk keperluan salnat. saya sebagai uminya juga ikut senang melihat semangatnya begitu menggebu.
seperti biasa saya barusaja pulang dari mengajar. fathan belum juga pulang dari sekolah karena acaanya dari pagi sampai sore. begitu fathan pulang ....
Fathan : umi....besok fathan gak mau dateng ke pesantren kilat di sekolah ( dengan wajah yang capek )
umi : lho... kenapa? bukannya seru acaranya....
Fathan : bete mi...
Umi : bete kenapa sayang...
Fathan : gurunya ngatur-ngatur terus...
Umi : tugas guru memang seperti itu nak...
Fathan : iya sih mi... tapi waktu pa ustadnya lagi ceramah kita gak boleh ribut. tapi gurunya malah asik main HP dan ngobrol
Umi : masak sih begitu ? ( jleb )
Fathan : iya mi... terus kita murid-murid kepanasan
tapi guru-guru di tempat yang adem...
Umi : ( jleb lagi ) oh ya...
Fathan : iya mi... emangnya guru boleh kayak gitu ya mi...
enaknya jadi guru....
percakapan sore ini membuat saya sebaagai guru langsung jleb... apa iya... guru ada yang seperti itu? apa jangan - jangan saya begitu juga? oh.... anakku... kritis sekali kamu nak... terimakasih ya... telah membuka mata, pikiran dan hati umi untuk menjadi contoh yang baik untuk murid-murid.
23 Ramadhan 1438
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
terimakasih pak sungkowo. begitulah guru... terkadang kita lupa bahwa murid kita sangat memperhatikan kita. dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Ini fakta yang masih sering kita jumpai memang. Guru harus berubah dan memberi teladan. Tulisan otokritik, Bu. Mantap!
"emangnya guru boleh kayak gitu ya mi?" Anak yang sudah bisa bertanya seperti ini, menurut dugaan saya, sudah mampu membandingkan sikap guru kelompok A dengan sikap guru kelompok B. Artinya, dia sudah terbiasa melihat guru yang tidak ngatur-ngatur, tidak suka main HP, dan biasa menemani anak (anak kepanasan, guru juga),,, sekarang di amelihat guru yang tidak begitu, makanya dia bertanya begitu. ... ... baca juga http://mrsunardi.gurusiana.id/article/cerita-cinta-sang-guru-swasta-4454877