Wawat Tustiawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Ruh Terpisah dari Raga

Ketika Ruh Terpisah dari Raga

Siapa yang sangka waktu itu akan tiba pada kita semua yang bernyawa. Rasanya baru kemarin beliau masih bercengkrama, berdiskusi dan dengan segala keaktifannya baik dalam kepramukaan maupun kedinasan.

Tadi malam berita duka itu datang, tak berselang lama dari kabar beliau dirawat di ruang ICU, kemudian berganti dengan kabar duka bahwa beliau telah meninggal dunia. Innalillahi wainnailayhi rooji'un allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu, semoga Allah mengambilnya dalam keadaan husnul khotimah, aamiin yaa rabbal 'aalamiin.

Beliau terkenal orang baik dan sering membantu, kebetulan kakakku adalah teman dekat almarhum sejak masih SMA dan dulu sering berkumpul di rumah. Meski beliau sudah menjadi pejabat namun jauh dari kata sombong dan jaga imaje, apa karena beliau seorang pandu ya, hehe... Karena hampir semua pejabat yang memang dari kalangan aktifis pramuka itu sampai saat ini yang pernah aku temui jauh dari sifat sombong dan jaga imaje karena jabatan.

Terlepas dari semua itu, yang menjadi pembelajaran hidup bagi kita semua adalah tentang ketika terlepasnya ruh dari raga kita. Tak ada sedikitpun yang akan kita bawa ketika kematian itu datang menjemput, harta yang berlimpah, jabatan setinggi apapun, kekuasaan, popularitas, mobil mewah atau rumah bak istana, terkecuali hanyalah amalan kebaikan kita, kepatuhan kita pada sang Khaliq Illahi Robbi. Dan hanya tiga saja yang akan menemani kita setelah itu, sodaqoh jariyah, doa anak yang sholih dan ilmu yang bermanfaat.

Lalu apa yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan yang abadi tersebut? Sudahkah kita menjadi seorang yang dermawan dan sering membantu teman ketika kesusahan tanpa pamrih apapun? Sudahkah kita mendidik anak-anak kita menjadi anak yang sholih dan sholihah? Dan sudahkah kita menjadikan ilmu yang kita miliki itu bermanfaat bagi orang lain, bukan karena popularitas atau lainnya saat kita menyampaikan?

Astaghfirulloh al'aadhiim....., semoga Allah mengampuni setiap kesalahan dan kekhilafan kita semua, semoga senantiasa Allah SWT senantiasa selalu membimbing dan melindungi kita semua. Semoga Allah SWT mengakhirkan hidup kita dalam keadaan husnul khotimah, aamiin yaa mujibas saailiin.

Selamat jalan Kak Agun Djumhedi, semoga Allah mengampuni segala kesalahan almarhum dan semoga dalam keadaan husnul khotimah, semoga yang tiga teman tadi dapat menghantarkanmu ke JannahNya, aamiin ya Rabb.

..

ⓣⓔⓗ ⓦⓐⓦⓐⓣ

*Hari ke 3*

*Tantangan 90 Hari Menulis Gurusiana*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post