Bagai Simalakama
Saat kita menghadapi permasalahan yang agak sulit untukengambil keputusan karena jika salah satu diambil sebagai sebuah keputisan maka masing-masing ada risiko yang sama besar dihadapi, itu sering kali kita ungkap dengan kalimat "Bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati ga dimakan bapak mati".
Ungkapan ini menggambarkan betapa sulitnya untukengambil sebuah keputusan, namun keputusan tetaplah harus kita putuskan mana yang akan kita ambil untukenyelesaikan sebuah permasalahan tadi.
Ada tips khusus mungkin yang akan membantu para pembaca dalamengambil keputusan ketika dihadapkan pada permasalahan yang sangat sulit untuk mengambil sebuah keputusan tersebut.
Pertama lihat kembali permasalahan tersebut dan uraikan masing-masing kelebihan dan kekurangan akibat ketika keputusan keduanya jika kita ambil. Lalu pilih yang paling sedikit mudharatnya atau kekurangannya dari risiko tersebut.
Kedua, lihat apakah risiko tadi akan berimbas pada orang banyak atau tidak. Jika sebuah keputusan tersebut akan berimbas pada orang banyak kebaikannya maka itu lebih baik namun jika kekurangannya yang lebih banyak maka tinggalkan.
Ketiga, tentu saja kita mohon petunjuk dari Sang Maha Khaliq Allah Azza Wajalla untuk memberikan arahan keputusan mana yangbterbaik yang harus diambil. Sebaik-baik rencana manusia hanyalah rencana Allah yang terbaik.
Wallahu 'alam bishshowab
#Tagur14
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar