Kita Ini Cuma Pelayan
Etika berbicara ketika kita sedang menjalankan tugas keseharian kita adalah sebuah gambaran dari pribadi orang tersebut. Ada pepatah yang mengatakan "Bicaramu menentukan kualitas pribadimu" ini benar adanya kita mungkin bisa melupakan kata-kata seseorang, tapi kita tak akan pernah melupakan kehangatan dari hati. bagaimana kita menghargai orang lain, bagaimana kita menghargai lawan bicara, bagaimana kita melayani dengan baik pada saat kita bertugas.
Status sosial akan menjadi salah satu alasan perbedaan orang tertentu dalam beretika. Sebuah contoh yang baru saja dialami oleh guru di sekolahku, dua orang guru mendapatkan tugas untuk minta tanda tangan pejabat di wilayah rumahnya. Saaat pergi ke kantor tersebut hanya menggunakan pakaian biasa tanpa menggunakan pakaian seragam yang terlihat sebagai pegawai, di depan diterima oleh staf dengan bahasa yang kurang menyenangkan, memang data nama pejabat tersebut belum dilengkapi karena takut salah dan berharap bisa mengisi data tersebut dengan benar di kantor tersebut. Namun apa yang terjadi? Bukan mendapat pelayanan atau penjelasan dengan ramah sehingga dapat memberikan solusi malah ada indikasi mencurigai dan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi terhadap guru tersebut, padahal usia sudah lebih tua dari si pegawai tersebut meskipun ia tahu lawan bicaranya adalah seorang guru.
Pulang dengan lemah, kesal dan sedikit emosi melaporkan pada pemimpinnya di sekolah apa yang terjadi, sayangnya saat itu sudah menjelang sore dan jika harus dikonfirmasi pun khawatir sudah tidak ada di tempat, Maka diputuskanlah untuk kembali esok sekaligus membawa revisi surat tersebut dengan data yang sudah lengkap diisi atau diketik. Mendengarnya sedikit emosi juga kok masih ada pegawai yang melayani masyarakatnya dengan sikap memposisikan dirinya adalah lebih dari yang harus dilayani dengan baik.
Pagi diiringi gerimis cantikpun mengantarkanku pergi untuk menemui staf pegawai kantor tersebut, sengaja kusiapkan mobil dan menggunakan seragam berikut name tag telah kupakai sebagai identitas diri. Sebelum sampai segera kutelpon guru yang kemarin ditugaskan, hanya ingin tahu apakah kebenaran laporannya sesuai atau tidak.
Begitu sampai turun dari mobil segera masuk ke ruang pelayanan, sambil membawa map yang berisi surat yang kemarin sudah dilengkapi kembali datanya. Sayapun disapa dan ditanyakan ada keperluan apa dengan nada yang ramah. Namun setelah saya menanyakan pimpinan mereka dan ingin mendapatkan penjelasan, ternyata pegawai tersebut terpancing emosinya karena dianggap kami akan melaporkan ke pimpinan mereka, nada bicaranya pun mulai meninggi dan terkesan tidak ingin berusaha mendengarkan melainkan hanya boleh berbicara.
Bersikaplah ramah, bijak dan menghormati orang lain karena pegawai di pemerintahan hendaklah lebih banyak melayani masarakat. Jadilah pelayan masyarakat yang baik dan benar.
#Tagur
#Day6
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar bu inilah kelemahan dr sistem administrasi di kantor pemerintahan. Para pelayan administrasi selalu merasa diri mereka lebih tinggi padahal klo ini dibawa ke militer mereka akan capek menghormat
Salam kenal bu
Mungkin staf tersebut memiliki ketidaknyamanan dalam jiwa.Sehingga di dlm diri nya merasa dia adalah dari sgala nya.Ataw dia ingin menunjukan diri nya kepada masyarakat bahwa siapakah dia sesungguh nya.Ataw rasio pemikiran dan pemahaman yg luas dan tdk bisa di selaraskan dalam kehidupan nyata.