Wawat Tustiawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Negeriku Menangis

Negeriku Menangis

Indonesia....

Apa kabarmu?

Tujuh puluh lima tahun sudah usiamu

Tak lagi muda apalagi balita

//

Negeriku menangis

Hamparan zamrud hijau telah terganti

Laut indah sebagian sudah tak lagi milik kami

Gedung menjulang tinggi tak lagi mampu kuhitung

//

Aku berjalan dalam kebingunan

Semua menjadi asing dan aneh

Gelak tawa mengiringi tangis darah

Dan aku menjadi tamu di negeriku sendiri

//

#Day45

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisi yang indah bund, rasa kecewa tergambar dari pemilihan diksi yang memikat, Salam Literasi

15 Dec
Balas

Makasih bunda, sedih bun

16 Dec

Makasih bunda, sedih bun

16 Dec

Benar Bun, negeriku menangis

15 Dec
Balas

Ya bun, makaih

16 Dec



search

New Post