Negeriku Menangis
Indonesia....
Apa kabarmu?
Tujuh puluh lima tahun sudah usiamu
Tak lagi muda apalagi balita
//
Negeriku menangis
Hamparan zamrud hijau telah terganti
Laut indah sebagian sudah tak lagi milik kami
Gedung menjulang tinggi tak lagi mampu kuhitung
//
Aku berjalan dalam kebingunan
Semua menjadi asing dan aneh
Gelak tawa mengiringi tangis darah
Dan aku menjadi tamu di negeriku sendiri
//
#Day45
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah bund, rasa kecewa tergambar dari pemilihan diksi yang memikat, Salam Literasi
Makasih bunda, sedih bun
Makasih bunda, sedih bun
Benar Bun, negeriku menangis
Ya bun, makaih