"Assalamu'alaikum, selamat pagi Bu!" ucap Pak Asep salah satu guru yang ada di sekolahku.

"Wa'alaikumus salam warohmatulloh, yaa mengapa bisa terlambat Pak Asep? Hari ini kan kita ada jadwal rapat di sekolah?" jawab Ibu Kepala Sekolah.

"Maaf Bu, saya terlambat, tadi pas mau berangkat, anak saya nangis, minta dibelikan sesuatu dulu". Pak Asep memberikan alasannya ketika dia datang terlambat.

Meski seringkali terlambat, seringkali mendapat teguran atau nasihat, dan Kepala Sekolah melakukan pembinaan, tetap saja belum bisa mengubah sikap dan karakter Pak Asep yang kurang memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi.

Pembinaan secara global, pembinaan secara personal pun sudah dilakukan. Pendekatanpun secara pertemanan maupun atasan pun juga sudah dilakukan, lagi-lagi Ibu Kepala Sekolah tersebut belum mampu mengubah sikap atau karakter sang guru tersebut.

Nah..., sepenggal cerita di atas, terkadang kita temukan sebenarnya di tempat-tempat yang mungkin saja Bapak Ibu bekerja. Dalam satu lingkungan pekerjaan akan ada berbagai karakter guru atau personal yang berbeda. Dan terkadang ada pak Asep- Pak Asep atau Bu Asep-Bu Asep lain di tempat anda bekerja.

Banyak orang yang memiliki kompetensi dalam bidangnya, bisa saja dalam hal teknologi, pedagogik atau mungkin kemampuan lain yang dapat dikembangkan. Namun semua itu tidak akan mampu membuat seseorang mencapai puncak kesuksesannya jika tak memiliki tanggungjawab dan disiplin.

Satu hal yang ingin saya tanyakan kepada anda semua, bagaimana cara membina guru tersebut untuka dapat mengubah sikapnya terutama dalam hal bertanggung jawab terhadap tugasnya?

#Day44