Welka Nelma, S.Pd

Welka Nelma, S. Pd. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mereka memang bukan dari rahimku (Part 10)

Hari ke 43

Cinta pertama

Hatinya begitu berbunga - bunga. Ucapan itu selalu terngiang ditelinganya. Sentuhan padahal hanya di ujung jari membuatnya klepak - klepak mabuk kepayang.

Siang terbayang, sore terkenang, malam merindukan. Dia selalu berharap semoga dimimpi pun menjelma. Bagaimana hari cepat pagi menjelang.

Tak kuasa ia menahan rindu yang menumpuk. Terlalu penuh dan sarat sekali. Kalau dibiarkan bisa - bisa ia mati ditimpuk kerinduan. Jangan sampai terjadi.

Semalaman ia menunggu ayam jantan berkokok. Matahari yang selalu mengintipnya di balik jendela membuatnya makin bersemangat. Segala persiapan untuk ke sekolah telah rapi.

Sepanjang jalan ia selalu bernyanyi - nyanyi kecil. Senyum sumringahnya tidak bisa ditutup - tutupi lagi. Ia selalu menegur duluan mereka yang berpapasan dengannya.

Moodnya lagi baik pagi ini. Petugas yang tidak ada, dia langsung menggantikannya. Wali kelasnya Mr. Han tersenyum melihat ulahnya. Tapi tidak ada rasa ingin tau yang mendalam.

Bukan tidak perhatian. Namanya anak muda pasti banyak tingkahnya. Barangkali dia lagi jatuh cinta. Pikirnya. Tepat sekali Bapak yang satu ini. Bidikan yang pas.

Suasana pembelajaran seperti biasanya. Secara bergiliran guru mata pelajaran masuk secara bergantian. Sesuai jadwal yang telah disepakati. Tidak ada pelanggaran.

Begitu juga dengan para siswa kelas X IPS. Antusiasnya belajar tak diragukan lagi. Semangat kompetisi memang terlihat di kelas ini. Semua saling bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Tapi mereka tidak pernah saling iri. Kompaknya membuat damai sekali. Saling berbagi, saling menginspirasi. Yang tidak dipahami mereka selesaikan dengan berdiskusi.

Tak ada geliat untuk mencari simpati Tak ada maksud untuk disayangi. Tak ada tujuan untuk saling menyaingi. Mereka terlihat akrab sekali. Saling memberi semangat agar berprestasi.

Tapi, biasalah kenakalan tetap menjadi keluwesan diri. Bukan maksud adu nyali, tidak. Hanya sekadar menikmati masa remaja yang hanya sekali. Setelah itu, pergi.

Lulus. Surat cinta dari kertas hvs putih itu yang diharapkan. Saudara dinyatakan lulus. Bahagianya. Masih lama lagi. Ini saja baru kelas X, pindah pun sudah dua kali. Umpat Wilujeng.

"Kak Iiikaaa."

Langsung saja sikeriting Galang menggendong si Bungsu. Ia mengajaknya bercanda dan lari - larian. Tertawa cekikian seakan menikmati permainan.

Semua mata yang memandang ikut geli melihat tingkah Galang. Ternyata ia bukan hanya jago membuat suasana kelas riang tetapi sangat penyayang pada anak kecil.

Waktu yang 30 menit mereka habiskan untuk bermain. Perut kerocongan dibiarkan saja berdendang. Tetapi bagi Galang itu sudah biasa. Ia terbiasa menahan laparnya setiap hari.

Bel pun berbunyi. Siswa yang keluar kelas berdatangan. Ika pun akan kembali mengantarkan si bungsu di ruang UKM. Seperti biasa Ia akan menitipkannya pada petugas.

"Kak Ikaa..aku mau permen."

Teringat kembali maksud hatinya. Suara kecil si bungsu membuatnya tidak tega menggelengkan kepala. Tiba - tiba Mahardika berlarian ke kantin dan membeli beberapa permen.

Ia memberikannya pada sibunsu. Maniska terkejut dan dengan kesungguhan Ia mengucapkan terima kasih. Senyuman Dika membuatnya terbuai.

Sorot mata si ganteng itu seakan menembus lubuk hatinya yang paling dalam. Tidak bisa dipungkiri lahi, dia benar - benar merasakan getaran itu. Hatinya bahagia sekali.

Tanpa disadari mereka terkejut ketika tirai di buka. Selain petugas yang duduk di meja piket ternyata Wilujeng telah melihat mereka saling berpandangan.

Hatinya remuk. Tatapan matanya menampakkan kecemburuan. Air matanya mulai mengalir di ujung mata. Ketidaksukaannya jelas terlihat. Dia amat marah dan benci.

Ia keluar dan terus berjalan cepat menuju ruangan kelas. Tanpa permisi ia menyelonong saja tak peduli. Hatinya tak karuan. Wajahnya merah padam. Sesegukannya terdengar pelan ditahan.

Bu Say guru yang mengajar saat itu terkejut. Ia melihat kejanggalan yang terjadi Baru tadi pagi sumringah tanpa basa - basi dari Wilujeng untuk tampil tanpa di minta.

Sang wali kelas dan beberap guru pun terkesima. Mereka menyambut baik perubahan Wilujeng yang luar biasa. Selain nilainuang bagus, kerapian dan disiplinnya patut diacungkan jempol.

Tapi kini, seakan semua berbalik. Ia menjadi wanita yang lemah dan kalah. Kemarahannya tak bisa ia simpan lagi. Ia ingin memperlihatkan kebenciannya.

Namun Bu Say tidak ingin memperkeruh keadaan. Ia membiarkan Wilujeng tenang seakan tidak mengacuhkannya sejenak. Bukan maksud tidak berbuat adil, tapi kondisi yang tidak pada tempatnya.

Padahal biasanya siapa yang telat jika ia telah masuk akan ada saja sanksi yang diberikan kepada siswa. Kalau tidak di suruh berpuisi pasti acting layaknya bintang sinetron. Pokoknya perform.

Seakan memahami keadaan yang terjadi seisi kelas pun tak mengomentari. Apalagi di saat kedipan Bu guru cantik itu pada Zahra. Mengisyaratkan unyuk tidak mengajukan pertanyaan dahulu.

Tiba - tiba Maniska dan Mahardika masuk beriringan. Wajah mereka tampak bahagia lain dari biasanya. Walau hati terasa gaduh setelah kepergian Wilujeng yang tidak biasanya. Masalah pun terjawab sudah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, Bu Zahra suka main mata yah, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

11 Apr
Balas

iya nih bu

14 Apr

Bagus bu ceritanya.. Lnjutkan. Salam kenal..

10 Apr
Balas

Terima kasih kembali Ibu...Salam kenal juga...

11 Apr

Terima kasih kembali Ibu...Salam kenal juga...

11 Apr

Suka ma kedipan bu guru Zahra, hihihi

10 Apr
Balas

hihihihi...

11 Apr



search

New Post