Sepucuk surat untukmu saudara saudari di ibu pertiwi
#Tantangan menulis 30 hari. Hari ke 27
Ku tulis surat ini dalam ruang rindu nan teramat sunyi.
Saudara - saudari yang kami cintai. Dari lubuk hati yang teramat dalam. Dalam nyeri hati yang menyanyat diri. Dengan rasa sayang yang mungkin tidak kalian sadari. Tolong. Tolong kami.
Di sini kami sedang berjuang dengan rasa ngeri. Meninggalkan buah hati kami nan masih bayi. Membiarkan suami kami menjadi pengganti kami untuk mengemasi buah cinta kami. Merelakan istri kami dalam do'a di malam sunyi. Meninggalkan orang tua kami, yang terbaring lemah di rumah karna menua kini.
Demi berada di garda depan bumi pertiwi untuk saat ini. Kami rela untuk semua ini. Kami tau, ini tugas kami. Tapi, kami mau, bantu kami saudara - saudari kami. Tolong di rumah tanpa ada yang protes lagi.
Kami tidak perlu uangmu yang tak pernah habis tujuh turunan nanti. Pesona indah pulau Bali, kemegahan raja ampat yang menyejukkan hati, pulau pasumpahan yang jadi trend liburan. Tahan, tahan dulu untuk beberapa saat lagi.
Kami hanya ingin kita saling mengerti dengan keadaan ini. Wabah ini bukan kami, tidak kita yang ingini. Apa pun yang terjadi kini, kita hanya bisa mensiasati. Bantu kami saudara - saudari di ibu pertiwi.
Cukuplah para mega bintang ilmu yang telah pergi. Dengan senyuman ikhlas untuk anak negeri. Dalam jihad menyelamatkan ribuan nyawa dengan segenap jiwa.
Walau raga mereka telah tiada. Jasa mereka takkan pernah kita lupa. Nama mereka akan kekal di jiwa kita.
Saudara - saudari yang kami cintai. Jangan tambah korban lagi. Ikuti segala perintah. Usah membantah. Sekali melangkah, tugas kami bertambah. Walau lelah berada di rumah. Bayangkan kami yang terbungkus seolah tak berdarah.
Kami, tidak akan menyerah. Selagi kita sama - sama berserah.
Dari kami para pejuang nan berharap hidayah
25 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar