Wenny Arie Puji Susanti, M.Pd.

Berbagi ide, berbagi pengalaman. Bersiap terinspirasi dan menginspirasi. Mendapat ilmu yang bermanfaat....

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Filosofi Ki Hajar Dewantoro dengan Aksiku
Koneklsi Antar Materi, Kesimpulan, dan Refleksi Modul 1.1.a.8 CGP Angkatan 7 Tahun 2022

Antara Filosofi Ki Hajar Dewantoro dengan Aksiku

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan tuntunan yang diberikan kepada murid agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai individu dan anggota masyarakat. Setiap murid memiliki kekuatan kodrat masing-masing yang perlu untuk diberi tuntunan agar dapat berkembang secara optimal. Tuntunan diberikan sesuai dengan kebutuhan murid karena setiap murid memiliki karakteristik masing-masing.

Dalam memberikan tuntunan perlu memperhatikan kodrat keadaan yang terbagi menjadi dua yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berarti memperhatikan lingkungan tempat tinggal murid, dan sesuai dengan kearifan lokal. Daerah pegunungan, pesisir pantai, atau dataran. Indonesia yang memiliki dua musim yakni kemarau dan hujan. Wilayah Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur tentunya berbeda dalam memaknai hidup, memberdayakan diri dalam kemandirian, agar di masa depan tidak bergantung kepada orang lain untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Selanjutnya, kodrat zaman berarti sesuai dengan masa yang ada. Tahun 2022 tentunya berbeda dengan tahun 1980, berbeda juga dengan tahun kolonial. Ki Hajar Dewantara beliau seorang tokoh yang hidup dalam masa penjajahan kolonial Belanda, sangat merasakan pendidikan kolonial Belanda yang sama sekali tidak berpihak kepada pribumi. Pendidikan hanya untuk menjadikan mereka sebagai buruh pabrik atau pegawai untuk membantu Belanda dalam usaha dagang maupun penyelenggaraan pemerintahan.

Pada tahun 1922 lahirlah Taman Siswa yang dirintis oleh Ki Hajar Dewantara. Konsep pendidikan di Taman Siswa menurut Ki Hajar Dewantara haruslah memerdekakan kehidupan manusia. Pendidikan mesti disandarkan pada penciptaan jiwa merdeka, cakap dan berguna bagi masyarakat, merdeka baik secara fisik dan psikis. Pendidikan saat ini berada pada era perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perlu diberikan tuntunan kepada murid agar dapat memanfaatkan teknologi secara bijaksana misalnya sebagai sumber belajar, sumber informasi, sebagai alat komunikasi dan lain sebagainya.

Tiga semboyan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang dikenal dikenal dengan trilogi pendidikan antara lain ing ngarso song tuludha, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani. Ketika di depan memberikan teladan yang baik, ketika berdampingan dengan murid, guru bisa menjadi pendengar yang baik, bertukar ide dan gagasan bersama murid, selanjutnya tut wuri handayani bermakna mampu menjadi pendorong, motivator terhadap murid yang sedang melaksanakan segala kegiatannya dalam rangka mengembangkan segala potensi terbaik mereka.

Pendidikan menuntun ke arah perubahan. Perubahan memperhatikan tiga prinsip. Pertama, konvergen berarti bahwa pendidikan itu memanusiakan manusia dengan saling menghormati dan saling menghargai. Kedua, kontinuitas berarti perubahan pasti terjadi secara terus-menerus namun tidak boleh melupakan nilai-nilai budaya bangsa, terhadap perubahan yang ada dilakukan dialog kritis berakar pada nilai esensi budaya bangsa Indonesia.

Ketiga, yaitu konsentris berarti kita menghargai keragaman yang ada. Keragaman merupakan sebuah keniscayaan biarlah keragaman itu ada namun kita tetap berpusat kepada nilai-nilai kemanusiaan dalam menuju keselamatan dan kebahagiaan. Keselamatan dan kebahagiaan dapat tercapai ketika murid dapat merdeka dalam belajar. Mereka dapat melakukan segala aktivitas yang dapat menebalkan potensi terbaik. Dalam memenuhi kemerdekaan diri murid, sebagai makhluk sosial harus memperhatikan kepentingan orang lain atau anggota masyarakat. Melalui pendidikan dibekali dengan berbagai tuntunan terkait dengan budi pekerti.

Budi pekerti bermakna adanya pikiran, perasaan dan kemauan. Sebuah pikiran melahirkan cipta, sebuah perasaan melahirkan rasa, dan sebuah kemauan melahirkan karsa atau kehendak. Kemudian, ada unsur pekerti ini merupakan sebuah karya yang akan dipraktikkan oleh raga atau jasmani. Pendidikan harus terlaksana secara holistik dalam arti menuju kebudayaan yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Membangun peradaban masyarakat yang baik maka perlu dilakukan pendidikan dari lingkup kelas sebagai persemaian kebudayaan bagi murid. Inti pendidikan adalah perubahan menuju keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan harus terus bergerak sesuai kodrat alam dan zaman jika berhenti maka akan mengalami kehancuran.

Tidak seperti yang terjadi saat ini pendidikan yang masih hanya mengutamakan kecerdasan intelektual. Murid memiliki peringkat berdasar nilai dari hasil ulangan. Seolah-olah murid yang baik, hanyalah murid yang mendapat skor ulangan baik. Demikian sebaliknya, murid dengan skor jelek, maka dianggap sebelah mata.

Materi pelajaran budi pekerti yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara dapat diambil dari: bahan yang bersifat spontan; cerita rakyat/dongeng/legenda; peninggalan sejarah seperti candi, museum; lakon dalam pertunjukan sandiwara ataupun wayang; babad dan sejarah; cerita-cerita dalam buku-buku karya sastrawan/pujangga terkenal; kitab-kitab suci agama; adat istiadat yang berlaku, dan lain-lain.

Pada program sekolah untuk menyemaikan budi pekerti pembiasaan yang dilakukan di SMPN 1 Taman Sidoarjo yakni budaya 5S, Saba (Sabtu Baca), Jumat Berjihat (Bersih, mengaji, dan senam sehat), pendidikan karakter (pembiasaan sholat berjamaah, dan sholat Jumat), bahan-bahan pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup rakyat. Program-program tersebut berdasar pada visi sekolah yakni beriman, bertaqwa, mandiri, dan peduli lingkungan.

Sesuai Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pendidikan Penguatan Karakter pada Satuan Pendidikan AUD/TK/MA, SD/MI, SMP/MTs, serta Pendidikan Formal dan Non Formal di Kabupaten Sidoarjo, di SMPN 1 Taman Sidoarjo telah memiliki penguatan pendidikan karakter terdiri atas: penumbuhan Kepramukaan, UKS, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Ramah Anak, Pendidikan Lalu Lintas, Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba, Pengembangan Bakat Minat, Gerakan Budaya Literasi Sekolah. Pembelajaran dilaksanakan melalui tiga cara yakni intrakurikuler (proses pembelajaran), kokurikuler (pembelajaran proyek), dan ekstrakurikuler.

Selain itu, Out Door Learning (ODL) dengan dasar Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pembelajaran di Luar Kelas. Out Door Learning diprogramkan sebagai berikut untuk kelas VII di Jogjakarta, kelas VIII Kemah Wisata di Trawas/sekitarnya, dan kelas IX Sinau Wisata di Bali. Program-program yang ada telah mengantarkan sekolah memperoleh berbagai prestasi antara lain Sekolah Berintegritas, Sekolah Penyelenggara SPP SKS (Satuan Pendidikan Penyelenggara Sistem Kredit Semester), Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Toleransi, dan pada awal ajaran baru 2022/2023 menjadi calon Sekolah Penggerak. Tidak hanya prestasi sekolah, juga prestasi guru, dan murid. Semua dapat tercapai tentu atas kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai bagian dari warga SMPN 1 Taman, sikap saya terhadap program sekolah turut mendukung dan berpartisipasi aktif sesuai peran sebagai guru maupun peran tugas tambahan. Program sudah baik, namun masih perlu terus dikawal agar dapat berjalan dengan efektif. Mengajak murid memahami arah dan tujuan program sekolah dalam menuntun untuk mengembangkan potensi terbaik. Mengintegrasikan program sekolah dengan materi Bimbingan dan Konseling yang saya programkan dalam layanan BK. Seperti praktik sosiodrama budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun), budaya 4 kata sakti (maaf, terima kasih, tolong, dan permisi), membuat catatan dengan mind map mendukung Sabtu Baca dalam memperkuat literasi murid, mengajak aksi nyata edukasi budaya bersih dan sehat dengan membuat slogan, poster, baik cetak atau melalui media sosial.

Pada setiap kesempatan memperhatikan kepentingan murid, menebalkan potensinya dengan berbagai wadah untuk mengasah. Lomba-lomba pada acara Nasional, peringatan 17 Agustus, Tahun Baru Hijriyah, Peringatan Maulid Nabi, Peringatan Bulan Bahasa. Perlombaan tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, nasional, bahkan diharapkan dapat mencapai tingkat internasional. Peran saya harus lebih perhatian, mencermati potensi murid, memberi motivasi dan menuntun agar mau berpartisipasi pada setiap kesempatan yang baik tersebut.

Menurut saya, masih perlu mengajak refleksi murid terhadap program sekolah yang diikuti. Kurang dalam dokumentasi literasi. Hal ini yang ingin saya lakukan. Literasi menjadi bukti sebagai pengubah peradaban hingga ke penjuru negeri. Lewat kata kita wariskan kebaikan. Lewat kata kita rangkul sejuta makna. Terkait literasi saya telah berupaya dengan mengoptimalkan website sekolah, dan target berikutnya semakin terakomodasi karya buku-buku dari murid. Tentu, hal ini juga dimulai dengan teladan diri, dengan memiliki buku Solo. Sehingga, menginspirasi dan memotivasi seluruh warga sekolah khususnya murid.

Selain mempertimbangkan program sekolah juga memberi asesmen terhadap kebutuhan murid. Disusun program, dibuat Rencana Pelaksanaan Layanan. Materi layanan BK diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak didik. Untuk mencapai tujuan pendidikan seperti itu maka Ki Hajar Dewantara memilih metode among, yakni asah, asih, dan asuh. Memiliki pengertian menjaga, membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang, membimbing sang anak dengan ikhlas sesuai bakat dan minat yang diasuh, memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan mengembangkan potensi terbaik mereka.

Sebelum mempelajari modul ini saya sudah memiliki pemahaman yang sama bahwa murid memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Namun, dalam praktik di kelas menjumpai tantangan. Pertama, bahwa murid lebih berpartisipasi jika memberi instruksi dengan marah-marah dengan memberi ancaman. Sehingga, walau merasa kurang nyaman, ada tindakan nyata, murid menurut dengan terpaksa. Seharusnya, sesuai minat murid.

Selanjutnya yang kedua yaitu bahwa saya menyampaikan materi secara klasikal dengan mengetahui perbedaan gaya belajar murid dan kebutuhannya. Saya telah melayani dengan beragam. Untuk gaya belajar visual dengan menggunakan PPT misalnya, audio dengan media audio dan untuk yang kinestetik dengan praktik langsung, sesekali saya menggunakan media dan model yang sesuai. Contoh praktik yang sudah dilakukan tentang materi membangun karakter belajar, saya memberi contoh praktik dengan metafora tubuh, dengan ppt, dengan video dan juga dengan catatan mind map. Tidak tergesa-gesa melanjutkan materi lain, sebelum murid menangkap makna dari materi.

Ketiga, saya percaya bahwa ada perbedaan kepribadian setiap anak, ada yang lincah, pendiam, temperamen, sabar, penakut, aktif namun perlakuan di kelas saya sering menyamakan mereka. Belum konsisten dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Aspek individu belum terfasilitasi secara optimal.

Keempat, kebudayaan mempengaruhi perkembangan sikap, fisik, dan psikis anak. Perlu mengecek kesiapan murid seperti kebersihan kelas, kehadiran, fasilitas belajar, sebelum guru memulai pembimbingan. Penguatan dan refleksi terhadap situasi kelas, mengaitkan keseharian dalam materi yang dibahas masih perlu ditingkatkan. Karena ada di antara murid yang mulai salah arah, usil pada teman, tidak peduli kebersihan, belum hadir di kelas, dan lain-lain. Perlu diberi perhatian dan tuntunan terlebih dahulu, setelah siap maka baru memulai pembahasan materi.

Kelima, saya percaya bahwa ada perbedaan perkembangan moral dan spiritual anak,ada anak yang jujur, pendusta, disiplin,sholatnya rajin ada yang malas. Namun kenyataan di dalam kelas saya belum mampu menjadi teladan seperti yang diharapkan Ki Hajar Dewantoro. Harapan selanjutnya, saya harus bisa menjadi teladan yang baik.

Saat ini terus menjalin kemitraan bersama orang tua. Kelas inspirasi menghadirkan orang tua sebagai narasumber dan juga melibatkan pada setiap program sekolah untuk turut mendukung dan menyukseskan kegiatan. Mengoptimalkan kembali konselor sebaya sebagai upaya mencegah terhadap problematika remaja yang sering bisa membahayakan keselamatan mereka. Materi-materi yang terkait dengan penguatan sikap dalam menghadapi berbagai perubahan zaman, bahaya yang bisa mengganggu pertumbuhan murid di usia remaja misalnya pornografi, pergaulan bebas, anti kekerasan, anti bullying, anti narkoba, toleransi dan juga pengembangan life skill yang lain. Pengembangan kewirausahaan, pengembangan keterampilan untuk menjadi MC/public speaking, pendidik sebaya, mengasah di bidang religi, bidang jurnalistik, bidang IT dan lain sebagainya sesuai dengan minat murid.

Program-program konselor sebaya dilaksanakan dengan berbagai permainan menarik. Mengefektifkan fungsi pencatatan pada buku pribadi, buku literasi, dan buku penghubung. Mengakomodasi segala catatan baik hal-hal baik atau prestasi, jadwal kegiatan rutinitas yang dilakukan oleh murid, kemudian pelaporan pengamatan pembiasaan untuk membangun akhlak. Catatan diri berkaitan pembiasaan sikap tertib, kepedulian, dan sikap santun.

Saya berharap dapat berperan dalam mengoptimalkan rekam dokumentasi baik di dalam buku pribadi dan menggugah karya-karya tertulis yang merupakan hasil atau produk dari murid. Tidak kalah pentingnya adalah membuka atau menjalin kemitraan bersama orang tua khususnya dan juga masyarakat dalam rangka bersinergi menuntun murid meningkatkan potensi terbaik mereka dalam mencegah segala bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kebahagiaan. Sinergi yang baik, maka akan mewujudkan pendidikan yang bermartabat, menju peradaban kebudayaan yang luhur sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa. Semoga Indonesia semakin makmur dan membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Indonesia.

Hal-hal yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul pemikiran Ki Hadjar Dewantara terhadap Pendidikan. Setelah mengkaji modul pemikiran Ki Hajar Dewantara, perubahan pemikiran saya bahwa dalam proses membelajarkan. Sebagai guru harus mengutamakan keteladanan, karena melalui keteladanan yang baik lebih berpengaruh dari pada seribu ucapan. Lebih peduli terhadap keragaman murid, dengan berpihak pada murid, memfasilitasi keinginan murid, menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Supaya mampu melahirkan murid yang cerdas,kreatif dan berbudi pekerti/berakhlak mulia. Selain itu, proses pembelajaran hendaknya menyesuaikan berbagai diferensiasi yang ada baik gaya belajar, gaya berfikir, minat, bakat dan lain-lain, menyesuaikan penggunaan pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran, menyesuaikan dengan kearifan budaya lokal yang dibutuhkan masyarakat.

Hal-hal yang perlu segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantoro yakni melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan melalui R&B (Refleksi dan Bermakna) adalah suatu bentuk tindakan nyata dari buah pemikiran Ki Hajar Dewantara. Sesuai kodrat anak yang senang bermain, R&B ini banyak pilihan aksi murid dan banyak mengadopsi kearifan budaya lokal seperti kerja sama tim, saling menghargai, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student center) melayani ketiga gaya belajar anak baik audio, visual, kinestetik dan melayani ketiga potensi baik kognitif, afektif dan psikomotorik anak.

Pendidikan yang bermartabat mampu mengantarkan murid mengembangkan potensi terbaik mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Murid sebagai generasi penerus bangsa, sesuai potensi terbaik mewarnai peradaban kebudayaan masyarakat, maju dan jayalah Indonesiaku.

Salam Guru Hebat

Sidoarjo, 5 Nopember 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post