#Fiksi

Hari ini adalah jadwal aku interview pada sebuah perusahaan ternama di kota ini dan janji itu sudah dibuat dua hari sebelumnya. Ini adalah interview yang ke-3 saat penentuan lulus atau tidak.

Jam datang pun harus ontime tidak boleh terlambat walau semenit karena itu akan berakibat fatal pada hasil tes yang akan kulalui.

Hari H sudah datang aku bersiap dan mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan serapi mungkin. Saking berharapnya dari pukul 03.00 dini hari mataku ngak mau tidur takut nanti terlambat karena itu adalah perjanjian dengan bos kantor tersebut. Janjinya pukul 07.00 aku sudah berada di kantor tersebut.

Pukul 06.00 aku sudah stanby dan siap berangkat menuju lokasi dengan menempuh jarak lebih kurang 30 menit mengendarai kendaraan bermotor.

Ojeg online yang telah kupesan sudah datang pukul 06.15 dan melaju ke tempat aku melamar pekerjaan.

Tepat pukul 06.45 melihat sebuah kerumunan dan aku minta ojol berhenti. Rupanya terjadi kecelakaan tabrak lari. Orang-orang hanya melihat saja dan takut untuk memberikan pertolongan karena lukanya cukup parah aku langsung mengangkat korban dan membawanya ke rumah sakit.

Setelah mendapat perawatan aku segera menuju kantor tersebut.

Aku sampai di sana pukul 07.30.

Bagian resepsionis tidak mengizinkanku masuk karena sudah terlambat.

Tiba-tiba seorang ibu muda datang menghampiri dan mempersilakanku masuk dan tes wawancara.

Dalam tes wawancara tersebut satu pertanyaan muncul kenapa aku terlambat. Kemudian aku ceritakan semua sesuai kronologinya. Pemimpin perusahaan tersebut langsung mengatakan,

"Kamu diterima," dengan senyum yang penuh wibawa di wajahnya.

"Aku sudah tahu kenapa kamu terlambat. Orang yang kamu tolong tadi adalah ibuku," kata ibu muda tadi.

"Alhamdulillah terima kasih Bu."

"Iya sama-sama," jawab si bos.

"Besok kamu sudah boleh mulai bekerja," katanya mengakhiri sambil menyalami tanganku dan mengucapkan kata selamat dan ia berlalu pergi.

#Kebaikanyangdilakukanakankembalikepadadirisendiri