Setiap sekolah tentunya selalu berusaha untuk menciptakan Pendidikan yang mampu membiasakan warga sekolah untuk melaksanakan dan menerapkan budaya positif sebagai pondasi yang kuat dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara continue serta berkesinambungan. Kebiasaan yang dilakukan secara berkesinambungan akan menjadi budaya sekolah yang positif. Sehingga siswa dapat dengan nyaman Ketika mereka ada dilingkungan sekolah sehingga menganggap bahwa sekolah adalah rumah ke dua untuk mereka. Budaya positif dapat dibangun melalui keyakinan kelas dan segitiga restitusi .Perserta didik juga tidak boleh kehilangan kepercayan dirinya karena kesalahan yang mereka lakukan. Peserta didik justru harus mencari solusi atas permasalahan mereka dengan arahan guru dengan menggunakan segitiga restitusi. Dengan adanya budaya positif maka prilaku negative tidak akan ada dalam diri anak. Jangan sampai Ketika anak melakukan kesalahan anak tidak mau masuk kesekolah karena hukuman yang mereka terima , jangan sampai peserta didik merasa dirinya tidak berguna. Maka dari itu menerapkan budaya positif dikelas atau disekolah sangat penting dilakukan oleh semua warga sekolah. Selain itu guru adalah role model atau teladan bagi siswa untuk menumbuhkan motivasi intrinsic dalam diri siswa untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta berakhlak mulia. Dengan adanya keyakinan kelas yang disusun Bersama antara guru dan murid, maka semua akan mengupayakan untuk menjalankansebagai Langkah awal membangun budaya positif disekolah.

B. Tujuan

1. Membangun budaya positif dengan nilai-nilai profil pelajar Pancasila pada diri siswa dengan pembelajaran dan pembiasaan melalui kebiasaan positif, prilaku positif dan keteladanan dari semua warga sekolah untuk menumbuhkan karakter siswa.

2. Mewujudkan merdeka belajar pada peseta didik dengan memberikan kebebasan dan penerapan restitusi.

3. Mewujudkan budaya positif bagi peserta didik untuk menjalankan keyakinan kelas yang telah disepakati Bersama. Menumbuhkan kesadaran siswa terhadap keyakinan kelas.

C. Tolak Ukur

Dalam melaksanakan aksi nyata ini , indicator sebagai acuan agar tujuan dapat berjalan secara terarah dan berjalan dengan baik adalah:

1. Peserta didik dapat mewujudkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila dengan 5 S, melestarikan budaya daerah dengan berbahsa sunda setiap hari Rabu dan peduli terhadap lingkungan program LISA ( liat sampah ambil )

2. Memunculkan rasa percaya diri dan kemandirian pada siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran untuk menemukan solusi dengan segitiga restitusi.

3. Siswa mampu menerapkan kesepakatan atau keyakinan kelas agar siswa dapat bertanggung jawab .

4. Membangun Kerjasama dengan berbagai pihak untuk menumbuhkan budaya positif disekolah.

D. Linimasa Tindakan yang akan dilakukan

1. Merancang aksi nyata yang akan dilakukan dan menyampaikannya kepada rekan sejawat dan kepala sekolah.

2. Menjelaskan kepada murid mengenai keyakinan kelas.

3. Bersama murid menandatangi keyakinan kelas.

4. Memasang poster keyakinan kelas.

5. Mempraktikan segitiga restitusi.

6. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan sosialisasi

7. Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah yaitu kepala sekolah, guru, siswa terkait budaya positif , dan profil pelajar Pancasila.

8. Menrapkan keyakinan kelas dan restitusi secara berkelanjutan.

9. Melakukan Refleksi terhadap hasil pelaksanaan aksi nyata.

E. Dukungan yang dibutuhkan

1. Kerjasama dengan kepala sekolah, Pendidik dan tenaga kependidikan untuk dapat bersama berupaya konsisten dalam menerapkan buadaya positif.

2. Kerja sama dengan orang walimurid untuk dapat menerapkan budaya positif dilingkungan rumah.

3. Sarana dan prasarana

Pelaksanaan Aksi Nyata

1. Membuat perencanaan aksi nyata dan mengkomunikasikan kepada kepala sekolah mengenai pentingnya budaya positif.

2. Melakukan desiminasi tentang budaya positif disekolah.

3. berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk membuat keyakinan kelas dikelas masing-masing.

4. Dari kesepakatan kelas yang sudah dibuat dirubah menjadi keyakinan kelas. Dibuat berdasarkan keyakinan yang dimiliki oleh siswa , guru hanya menyediakan kertas kemudian mereka menempelkan dipapan tulis. Sehingga membuat beberapa keyakinan yang mereka yakini bahwa itu baik untuk mereka.

Uraian keyakinan kelas antara lain :

a. Datang kesekolah tepat waktu

b. Saling menghormati satu sama lain

c. Saling menyayangi satu sama lain

d. Meminta izin bila perlu sesuatu

Hasil dari pembelajaran dan pembiasaan budaya positif yang telah dilakukan:

1. Motivasi intriksik mucul dari dalam diri siswa

2. Budaya positif mulai tertanam dalam diri siswa

3. Tanpa adanya hukuman dan penghargaan siswa jauh lebih baik dalam disiplin.

Refleksi

Pelaksanaan desiminasi pemahaman budaya positif dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2023 hari selasa di SDN Karangsambung 01 Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi. Pada pelaksanaan ini dihadiri oleh kepala sekolah dan 10 guru.

Pembuatan keyakinan kelas dilakukan pada tanggal 18 januari 2023 , pada jenjang kelas 2 . Mereka sangat bahagia dapat menuliskan beberapa kalimat apalagi kertas berwarna yang mereka pilih sesuai keinginan mereka.

Perasaan yang saya rasakan ketika membuat aksi nyata campur aduk antara senang dan khawatir. Senang ketika mengajak rekan sejawat mengenai implementasi budaya positif , kekhawatiran yang saya rasakan ketika saya memberikan informasi mengenai segitiga restitusi yang harus diimplementasikan disekolah. Khawatir mereka tidak sepemahaman dengan saya karena yang saya tahu rekan sejawat saya sangat percaya bahwa dengan hukuman dapat mendisiplinkan anak. namun kekhwatiran tersebut hilang ketika saya beri pemahaman yang mendalam lewat desiminasi budaya positif.

Untuk menerapkan segitiga restitusi pada siswa kelas 2 memang harus memerlukan rolemodel misalnya dari cerita dan gambar. Ketika membuat keyakinan kelas anak kelas 2 masih belum mengerti mengenai keyakinan kelas karena mereka hanya paham sebuah aturan atau tata tertib kelas. namun dengan penjelasan dari saya akhirnya mereka paham bahwa apa yang mereka tulis dikertas berwarna merupakan keyakinan baik yang harus mereka lakukan.

Rencana Perbaikan

1. Selalu melakukan refleksi dari semua kegiatan

2. Berusaha mengurangi kekurangan

3. Meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan agar bisa disosialisasikan kepada rekan sejawat

4. Selalu melakukan evaluasi

DOKUMENTASI

1. Mengkomunikasikan rencana aksi nyata kepada Kepala sekolah / wakil kepala sekolah