WIDANINGSIH, S.Pd. SD

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN MODUL 3.1
KONEKSI ANTAR MATERI 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN MODUL 3.1

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh....

Saya Widaningsih CGP dari SDN Karangsambung 01 Kec. Kedungwaringin kab. Bekasi. Pendidikan Guru Penggerak membawa perubahan besar dalam hidup saya terutama untuk melaksanakan pembelajaran dikelas, meningkatkan public speaking serta peningkatan dalam bidang IT.

Diawali modul 1, 2 dan saat ini sudah memasuki modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Materi-materi yang saya dapatkan sangat luar biasa. Selama menjalani pendidikan GP saya dibimbing oleh Fasilitator yang luar biasa baiknya selalu memberikan motivasi tanpa henti sehingga ketika bertatap maya saat Rukol saya berani mengutarakan pendapat. Begitu juga dengan pengajar praktik yang sama luar biasanya selalu memberikan inspirasi bagi saya untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif dan maju.

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).Bob Talbert .

Dalam kutipan tersebut sudah jelas bahwa mengajarkan kedua-duanya itu baik namun memilih sesuatu yang berharga atau utama itu yang terbaik. Sehingga pentingnya pengambilan keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan seorang pemimpin. Dalam hidup setiap manusia pasti hadapkan dengan berbagai pilihan-pilihan yang tidak terlepas benar atau salah, begitu juga pilihan benar atau benar. Dilema etika yang kita hadapi sebagai seorang guru misalnya saja mengedepankan materi akademik atau nilai dari pendidikan karakter..

Dalam kesempatan yang berharga ini , saya akan merangkum semua proses belajar sampai saat ini. Membuat rangkuman saat ini memang sangat dibutuhkan khususnya untuk saya pribadi sebagai bekal saya nanti untuk mengingatkan semua materi pelajaran yang saya dapatkan dalam pendidikan CGP yang sangat luar biasa.

Beberapa pertanyaan untuk membuat kesimpulan atau rangkuman pembelajaran , diantaranya yaitu :

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

JIka seorang pemimpin dihadapkan pada sebuah kasus diema etika, maka untuk pengambilan keputusannya setidaknya harus berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka pendidikan yaitu :

a. Ing Ngarso Sung Tuladha bahwa kita harus menjadi seorang teladan yang patut untuk ditiru ketika menjadi seoraang pemimpin

b. Ing Madya mangunkarsa bahwa setiap pemimpin harus bisa memberdayakan, menyemangati dan membuat orang lain merasa bahwa dirinya berharga dan memiliki potensi yang harus dikembangkan.

c. Tut Wuri handayani sebagai seorang pemimpin selalu mendorong dan memberi dukungan agar kualitas positif orang lain bertumbuh dan maju.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Salah satu nilai kebajikan Universal yang ada didalam diri kita serta menjadi barometer dari nilai-nilai kebajikan adalah tanggung jawab dan bijaksana. Jelas sekali berpengaruh pada 3 prinsip pengambilan keputusan dari prinsip berbasis hasil akhir, prinsip berbasis aturan serta prinsip berpikir rasa peduli. Jika nilai tanggung jawab dan bijaksana sudah tertanam dalam diri sehingga akan mendorong welbeing dalam ekosistem pendidikan.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Tujuan kegiatan coaching adalah menggali potensi seseorang . Ketika proses coaching berlangsung akan dengan sendirinya potensi dalam pengambilan keputusan seseorang bisa diasah dan dikembangkan serta dapat mengambil keputusan dengan tepat artinya semua keputusan harus berpihak pada murid. Dengan alur TIRTA kita dapat mengidentifikasi masalah apa sebenarnya terjadi damn membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep TIRTA sangat sempurna apabila dikombinasi dengan 9 langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan terhadap keputusan yang kita ambil.

Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan Fasilitator sangat membantu saya berlatih mengevaluasi keputusan yang diambil apakah sudah berpihak pada murid dan bisa dipertanggung jawabkan untuk melejitkan potensi murid agar lebih berkembang. Model TIRTA dikembangkan model GROW ( Goal, Reality, Options , Will ). Dengan keterampilan coaching sangat bermanfaat bagi saya dalam pengambilan keputusan yang tepat untuk anak didik dikelas.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru harus memiliki kompetensi sosial emosional yang pernah dipelajari pada modul 2. Betapa pentingnya kompetensi sosial emosional yang harus diterapkan dalam pengambilan keputusan dalam pembelajaran. Sebagai seorang pendidik , kita harus menjadi jembatan mengenai perbedaan minat, gaya belajar serta profil belajar siswa dikelas.Untuk diperlukan pengambilan keputusan yang tepat agar seluruh kepentingan murid dapat terakomodir dengan baik. Apalagi dalam pengambilan keputusan dilema etika yang terjadi pada siswa. Pertimbangan yang matang dan tidak gegabah serta selalu menggunakan 9 langkah dalam pengujian pengambilan keputusan agar bisa mengesampingkan rasa tidak enak karena sesuatu. Menghasilkan keputusan yang tepat dan bijak akan membuat siswa merasa dihargai dan dimanusiakan.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Guru harus mengutamakan kepentingan murid seperti saat guru membuat solusi yang tepat dari setiap permasalahan yang terjadi. Pendidik yang mampu melihat permasalahan dari berbagai sisi atau kacamata begitu juga pendidik dengan tepat bisa membedakan permasalahan yang dihadapi itu temasuk dilema etika atau bujukan moral.

Ketika seorang pendidik dihadapkan pada kasus-kasus yang fokus pada maslaah moral dan etika baik secara sadar atau tidak tetap saja akan terpengaruh dnegan nilai-nilai yang dianut yaitu nilai-nilai kebajikan. Nilai-nillai tersebut akan membawa pengaruh dalam membuat suatu keputusan yang benar dan tepat serta dapat dieprtangung jawabkan. Akan menjadi sebaliknya jika nilai yang dianut tidak sesuai dengan kaidah atau norma serta agama maka keputusan yang diambil cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai dengan harapan pihak lain. Selain nilai kebajikan universal Kita tahu bahwa nilai yang harus dianut pada saat modul 2 adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru untuk menentukan pegambilan keputusan masalah moral dan etika yang tepat sasaran, benar dan meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang merugikan banyak pihak terutama peserta didik.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat tentunya sangat berdampak pada lingkungan yang wellbeing bagi ekosistem sekolah, jika pada saat pengambilan keputusan melalui tahap 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan maka hasilnya pun akan tepat mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tentunya Ada, tantangan muncul karena masalah perbedaan cara pandang atau paradigma dan budaya sekolah yang sudah dilakukan dari tahun ke tahun. Diantaranya ketika suatu sistem yang memaksa guru untuk memilih pilihan yang kurang tepat dan tidak berpoihak pada murid. Yang kedua tidak semua warga sekolah berkomitmen dalam menjalankan keputusan bersama. Lalu keputusan yang diambil kadangkala tidak melibatkan guru sehingga muncul banyak kendala-kendala dalam proses pengambilan keputusan.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaruh pengambilan keputusan dengan memerdekakan kepentingan murid sangat berpengaruh pada perkembangan potensinya.

Ketika kita memutuskan untuk memberikan pembelajaran yang berdiferensiasi untuk murid adalah hal yang sangat tepat untuk mengembangkan potensi murid yang berbeda-beda serta kodratnya. Namun apabila seorang guru hanya secara teori saja tanpa praktik sama saja dengan omong kosong belaka, tentunya tetap saja murid tidak akan menemukan potensinya.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Jelas sekali saat guru mengambil keputusan yang tepat akan sangat mempengaruhi masa depan murid-muridnya. Murid akan tumbuh menjadi pribadi yang matang , penuh pertimbangan , cermat dalam mengambil keputusan yang penting untuk kehidupan dan pekerjaannya. Ketika guru salah mengambil keputusan maka bisa dilihat genarsi kedepannya akan seperti apa mereka bisa memaknai kehidupan.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang didapat dari modul ini dan dikaitkan dengan modul sebelumnya adalah :

Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dengan berlandaskan kepda filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan triloka yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran

Pengambilan keputusan harus benar-benar berpihak pada murid dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu keputusan yang tepat.

Pengambilan keputusan juga harus berdasarakan pada budaya positif dengan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang wellbeing.

Dalam pengambilan keputusan juga bisa dilakukan dengan kegiatan coaching untuk menggali potensi siswa dengan berbagai masalah yang dihadapinya.

Dalam perjanan menuju profil pelajar pancasila ada masalah dilema etika dan bujukan moral yang dilalui namun dengan menggunakan 4 paradigma berpikir, 3 prinsip yang dilakukan serta 9 langkah pengujian dan epngambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang tepat untuk murid-murid serta terwujudnya merdeka belajar.

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Hal-hal yang diluar dugaan ketika mengambil keputusan dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah sudah dipraktekan dikelas namun belum dilakukan secara sistematis. Dengan 9 langkah sungguh sangat memudahkan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan yang tepat.

12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Saya pernah dan bahkan sering menghadapi situasi dilema etika serta bujukan moral. Namun dalam pengambilan keputusan saya belum sepenuhnya memperhatikan konsep dan teori bagaimana pengambilan keputusan dengan langkah 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah. tentu saja menjadi hal yang berbeda untuk saya dibandingkan setelah saya mempelajari modul ini. Saya merasa menjadi orang yang lebih bijak dalam mengambil keputusan. Bukan hanya merasa namun sudah terlihat dalam pengambilan keputusan yang tepat tanpa selalu merasa tidak enak epada orang lain.

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini saya tidak tahu istilah tentang dilema etika atau bujukan moral, namun saya sudah pernah mengalami hal tersebut. Sebelum saya mempelajari modul ini sangat berat ketika mengambil keputusan karena saya memiliki sifat yang selalu tidak enak kepada orang lain sehingga tidak menghasilkan keputusan yang tepat. namun setelah saya belajar materi ini dengan teori 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah itu lebih memudahkan saya dalam mengambil suatu keputusan yang tepat yang berpihak pada murid.

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting bagi saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang akan selalu dihadapkan pada kasus dilema etika dan bujukan moral dengan pengambilan keputusan yang tepat dan bijak. Sehingga keputusan yang diambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebajikan, tanggung jawab , bijaksana dan berpihak serta bermanfaat untuk orang lain tanpa ada yang dirugikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

MasyaAllah keren banget bu.rangkuman materi dari bu menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi saya dalam materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin

16 Apr
Balas

Terimakasih pa Kamal atas dukungannya...saling berbagi dan membersamai

16 Apr

Terimakasih pa Kamal atas dukungannya...saling berbagi dan membersamai

16 Apr

Betul Bu Wida...rangkuman materi akan membantu kita lebih mudah memahami dan menginggat materi...semangat guru hebat

16 Apr
Balas

Terimakasih Bu Wiji, selalu membersamai

16 Apr

Terimakasih Bu Wiji yang selalu mendukung dan selalu membersamai dengan semua motivasi yang diberikan membuat saya bangkit

16 Apr

Betul Bu Wida...rangkuman materi akan membantu kita lebih mudah memahami dan menginggat materi...semangat guru hebat

16 Apr
Balas

Betul Bu Wida...rangkuman materi akan membantu kita lebih mudah memahami dan menginggat materi...semangat guru hebat

16 Apr
Balas

Sangat...sangat...sangat...luar biasa Bu rangkumannyaBerbagi terus ilmu yang di dapat Bu sangat menginspirasi sekali Guru kreatif selalu bergerak dan menggerakkan peserta didik menuju cita-cita

17 Apr
Balas

Mantap Bu Wida, dengan membaca rangkuman dari blog Bu Wida menambah pemahaman saya terhadap materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin

16 Apr
Balas

Terimakasih Bu Rustini, semakin paham akan modul ini semakin kita menjadi bijak... terimakasih selalu membersamai

16 Apr

Keren sekali bu, betul jika kita ingin mengingat kembali yang telah dipelajari maka harus membuat rangkumannya sebagai pengingat...semangat bu

16 Apr
Balas

Terimakasih pa, atas semua dukungan dan motivasi nya

16 Apr

Luar biasa, sangat komprehensif sekali serta bermanfaat bagi saya, semoga selalu dapat terus menginspirasi..

16 Apr
Balas

Terimakasih pa Kurniawan, selalu semangat dan saling membersamai dan memberi dukungan

16 Apr

Luar biasa sekali tulisannya. Membuat saya ingin mengikuti jejaknya untuk membangun pendidikan yang lebih modern dan tidak monoton. Semoga kedepannya banyak mencetak Penerus bangsa yang produktif untuk membangun bangsa indonesia menuju yang lebih baik lagi.

17 Apr
Balas

Semangat pa....demi membangun bangsa yang lebih baik, Alhamdulillah terimakasih

17 Apr

Hebat bu Wida...tulisannya sangat menginspirasi untuk saya, semangat untuk membangun bangsa.

17 Apr
Balas

Terimakasih Bu Rika... semangat untuk perubahan yang berpihak pada murid

17 Apr



search

New Post