Sempat pesimis dalam hal tulis menulis kemarin, sebab ada beberapa kritikan dari sohib tentang artikel sebelumnya 'Membumikan Alquran'. Lho dzah kok Alqur'an dibumikan atau dipendam? Biiieeh... Langsung saja aku buka kamus.

Ada dua pengertian yang terdapat dalam KBBI V; 1) menanam atau menyimpan dalam tanah; 2) memasyarakatkan. Saya selaku penulis, memohon maaf jika ekspektasi pembaca ada yang berasumsi dan mengaitkannya dengan makna kata yang pertama. Padahal maksud awal saya menulis dalam artikel tersebut adalah yang merujuk pada pengertian yang kedua. Jadi, sekali lagi lewat artikel ini saya sekali lagi memohon. Perlu penulis luruskan dan tegaskan kembali bahwa maksud penulis dalam artikel ini adalah untuk membudayakan dan mencintai Alquran.

Saya sendiri sangat salut setiap kali mengikuti ujian tahfidz yang dilaksanakan setiap tahun di MTs N 1 Lumajang. Seringkali jantung ikut berdebar-debar dan air mata ikut mengalir tanda keharuan melihat para hafiz dan hafidzah dapat lancar melalui ujian-ujiannya.

Sedangkan, diri pribadi jika diminta mengafal satu surat saja dalam Alquran sulit dan cepat lupa. Anak saya sendiri di usia 7 tahun dan masih duduk di kelas 1 MI Kota Lumajang dalam waktu beberapa pekan saja surat An Naba' sudah mampu ia hafal dengan lancar, si ibu hanya separuhnya saja.