WIDATUZ ZUHRIYAH

Guru Bahasa Indonesia, MTs Negeri 1 Lumajang. Segala aktivitas adalah ibadah. Urusan kita dalam kehidupan bukanlah mendahului orang lain, tetapi terus maju men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menghidupkan MGMP yang Mati Suri

Menghidupkan MGMP yang Mati Suri

Kegiatan MGMP merupakan wahana untuk saling berbagi ilmu di antara sesama pendidik. Selain ajang silaturrahmi, kegiatan ini bisa dijadikan sarana untuk mengembangkan diri, khususnya pada guru Bahasa Indonesia. Pengembangan diri yang dimaksud di sini adalah kemampuan dari aspek pembelajaran maupun aspek pedagogik.

Susunan program kerja MGMP pun di awal tahun pelajaran selalu menekankan dan mengakomodir untuk pendidik dapat berkembang dan lebih baik lagi. Namun, sering kali yang tampak dan kita lihat adalah kegiatan pertemuan yang itu-itu saja sehingga perserta yang di awal tahun mendaftar cukup banyak, di akhir semester lambat laun semakin berkurang. Bahkan di periode TP. 2016/2017 sempat kegiatan MGMP Bahasa Indonesia hanya tinggal 5 peserta saja yang aktif.

Merintis, menjalankan, dan mengelola kegiatan MGMP Bahasa Indonesia di kalangan MTs Negeri dan swasta, sejak tahun 2008 lalu membuat kami para pengurus seringkali berpikir keras bagaimana upaya agar anggota MGMP dapat proaktif dan giat dalam mengikuti setiap pertemuan.

Ada beberapa langkah dalam mengatasi permasalahan tersebut, yaitu:

1. Aturan yang Tegas, dimulai dari pengurus yang harus mampu memberikan teladan terhadap penerapan aturan kegiatan. Misalnya, dalam mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan.

2. Melaksanakan kegiatan yang bervariasi, lakukan kegiatan indoor dan outdoor secara bergantian. Beberapa kali waktu agar tidak menguras tenaga dan biaya yang banyak memang kegiatan harus secara kontinu di tempat yang sudah disepakati. Namun, agar anggota tidak merasa bosan maka sekali waktu perlu pula diadakan pertemuan di luar sekolah, seperti di tempat-tempat rekreasi, warung makan, dll.

3. Suasana dan materi yang dikupas harus bervariasi dan inovatif. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk kelompok Peer teaching, Lesson study, dll.

4. Dana yang mencukupi dari atasan. Naah... untuk hal yang satu ini, terkadang memang banyak kendala yang diungkapkan oleh beberapa anggota MGMP. Seringkali mereka malah dengan inisiatif pribadi mau dan rela menanggung semua biaya yang ada.

6. Terakhir, adalah ke-IKHLAS-an diri. Memang segala bentuk apapun perbuatan jika diniati dengan rasa ikhlas dan tulus akan memberikan dampak yang baik pula.

Demikian, coretan singkat sore ini... Untuk rekan-rekan MGMP Bahasa Indonesia MTs se-Kabupaten Lumajang tetap SUMANGAT dan Raihlah Berkah hidup!!!

#Motivasi dalam pengembangan diri#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post