Musim hujan itu biasanya di bulan yang berakhiran ber. Tapi, tidak dengan yang saya alami, Bulan Juni kali ini hujan deras saya alami, hujan air mata lebih tepatnya. Bulan Juni yang sangat menguras tenaga. Bulan Juni yang penuh ujian kesabaran dan keikhlasan, dimana membuat saya beberapa malam harus menangis dan tidak bisa tidur. Dimana siang harinya full agenda daring, salah satunya jadi pemateri di Forum Ilmiah Pengawas Se-Indonesia pada tanggal 5 Juni 2020.

Begitu banyak ujian kesabaran yang Allah berikan di Bulan Juni ini, yang betul-betul menguras air mata. Namun, saya yakin, Allah berikan ujuan ini karena ada sebab, insya Allah akan ada hikmahnya. Dan air mata kesedihan itu memang harus dikeluarkan, karena mengandung racun bagi tubuh. Saat menangis karena sedih, maka racun dalam tubuh ikut keluar, begitu menurut hasil penelitian yang pernah saya baca.

Salah satunya, ini baru salah satu ya belum salah semuanya, yaitu lomba menulis di Bulan Juni di MGI, saya gagal, tidak ada nama saya di buku Antologi tersebut nantinya, padahal saya di urutan keempat diawal diumumkan para pengirim tulisan, sebagai pengirim keempat artinya. Memang pas tanggal 1 Juni saya sudah coba mengirimnya. Saya buat tulisan tersebut hingga tidak tidur 2 malam, mengedit dari 2000 kata menjadi 600 kata karena keasyikan menulis. Saya berpikir, ini akan menjadi kado terindah di ujung Juni untuk mengobati semua luka yang ada, nyatanya bukan.

Salam literasi🙏

#Tantangan_Hari_Ke_25/H79

#Tulisan_Ke_152

#Tantangan_365_Hari_Menulis

#Minggu_28_Juni_2020