Ingin Bahagia? Simak Kunci Kebahagiaan oleh Ustadzah Halimah Alydrus!
Ustadzah Halimah Alydrus dalam kegiatan Sanlat 18 Healing bersama Ustadzah Halimah Alydrus Pada akhir Tahun 2022, di Hotel Lorin Sentul, membahas tentang qashidah yang ditulis oleh Habib Abdullah Al-Haddad, yang disebut dengan judul Ilzam Bab Robbak, yang artinya: "Berpeganglah Pada Pintu Tuhanmu".
Ustadzah menyampaikan qashidah ini adalah ajakan kepada kita agar tidak terlena dengan fitnah-fitnah dunia yang sangat mematikan.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah sosok ulama besar yang terus dikenang sepanjang masa. Nama beliau menjadi rujukan umat Islam dalam menyejukkan hati. Ustadzah menyebut beliau sebagai "Bengkel Hati". Hati akan sangat menyejukkan dengan membaca Rotib Al-Haddad.
Keistimewaan dan karomahnya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sangat banyak, melekat dalam diri dan hati para santri dan pecintanya.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dilahirkan pada hari Senin 5 Safar 1044 H di Subair (sebuah perkampungan di pinggir bandar Tarim – Hadramaut). Di masa kecilnya beliau dijangkiti penyakit campak, sehingga beliau menjadi buta mata. Akan tetapi, Allah justru menggantikan untuknya cahaya pada hatinya untuk melihat, serta kebersihan jiwanya.
Berikut ini adalah lirik syiir atau qashidah tersebut;
اِلْزَمْ بَـابَ رَبَّــــكْ ― وَاتْـــرُكْ كُـلَّ دُونْ
Berpeganglah pada pintu Tuhanmu, tinggalkan yang lain
وَاسْأَلْهُ السَّلَامَــــةْ ― مِـنْ دَارِ الْفُتُــــونْ
Mintalah keselamatan padaNya, dari segala macam fitnah
لَا يَضِيقُ صَـــدْرُكْ ― فَالْحَـادِثْ يَهُــــونْ
Janganlah merasa sempit dadamu,
Karena segala kejadian di dunia ini ringan
اَللهُ الْمُـقَـــــــدِّرْ ― وَالْعَـالَـمْ شُـــئُـونْ
Allah SWT adalah Dzat Yang Menaqdirkan
Dan alam semesta ini adalah kehendak-Nya
لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ ― مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــونْ
Janganlah engkau selalu bersedih hati
Karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti terjadi
فِكْـرَكْ وَ اخْتِيَــارَكْ ― دَعْهُــــــمَـا وَرَاكْ
Segala pikiran dan usaha-usahamu
Letakkan semua itu di belakangmu
وَالتَّدْبِـــيرَ أَيْضًــا ― وَاشْهَـدْ مَـنْ بَـرَاكْ
Demikian pula segala siasatmu,
Bersandarlah kepada Dzat Yang Menciptakanmu
مَـولَاكَ الْمُهَيْمِـــنْ ― إِنَّــهُ يَــــــــرَاكْ
Tuhanmu Yang Maha Memelihara,
Sesungguhnya Ia melihatmu
فَوِّضْ لُهْ أُمُـــــورَكْ ― وَاحْسِـنِ الظُّنُــونْ
Maka serahkanlah segala urusanmu kepada-Nya,
Dan berhusnudzonlah (kepada-Nya)
لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ ― مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــونْ
Janganlah engkau selalu bersedih hati
Karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti terjadi
لَوْ وَ لِـمْ وَ كَيْــــفَ ― قَـوْلٌ ذِي الْحَمَـــقْ
Seandainya, kenapa dan bagaimana,
Adalah ucapan orang yanh bodoh
يَعْتَرِضْ عَـــلَى اللهْ ― اَلَّـِذي خَلَـــــــق
Yang menentang kepada taqdir Allah SWT,
Dzat Yang Menciptakan segala sesuatu
وَقَضَـى وَقَــــــدَّرْ ― كُـلَّ شَـيءْ بِحَـــقّْ
Dialah yang mentaqdirkan,
Segala sesuatu dengan benar
يَـا قَلْبِـي تَنَبَّـــــهْ ― وَاتْرُكِ الْمَجُـــــونْ
Ingat dan bangkitlah wahai hatiku,
Tinggalkan semua kegilaan itu
لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ ― مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــونْ
Janganlah engkau selalu bersedih hati
Karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti terjadi
قَدْ ضَمِـنْ تَعَالَــــى ― بِالـرِّزْقِ الْقَــــوَامْ
Sungguh Allah telah menjamin, semua rizki hambaNya
فِي الْكِتَـابِ الْمُنَـزَّلْ ― نُـورًا لِلْأَنَـــــــامْ
Sebagaimana yang tlah tercantum di kitab yang telah diturunkan (Al-Qur'an)
Sebagai cahaya petunjuk bagi seluruh manusia
فَالرِّضَـا فَرِيضَــــهْ ― وَالسَّخَـطْ حـَـــرَامْ
Maka ridho pada semua taqdir adalah wajib,
Dan kecewa adalah haram
وَالْقُنُـوعُ رَاحَـــــهْ ― وَالطَّمَـعْ جُنُــــونْ
Qona'ah (merasa cukup) akan melapangkan hati,
Sedangkan toma' /rakus membuat gila
لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ ― مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــونْ
Janganlah engkau selalu bersedih hati
Karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti terjadi
أَنْـتَ وَالْخَلَائِــــقْ ― كُلُّـهُـمْ عَبِـــــيـدْ
Engkau dan seluruh mahluk Allah SWT,
Semuanya adalah hambaNya
وَالْإِلَـهُ فِينَــــــــا ― يَفْعَـلْ مَــا يُـرِيـدْ
Dan wewenang Allah SWT terhadap kita
Melakukan yang Dia inginkan
هَمَّـكْ وَاغْتِمَامَـكْ ― وَيْحَـكْ مَـا يُفِـــيـدْ
Kegelisahan dan kegundahanmu,
Singkirkanlah kaena itu tidak bermanfaat
اَلْقَضَـا تَقَــــــدَّمْ ― فَاغْـنِـمِ السُّــكُـونْ
Ketentuan Allah SWT telah tetap,
Maka hadapilah semua itu dengan ketenangan hati
لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ ― مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــونْ
Janganlah engkau selalu bersedih hati
Karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti terjadi
اَلَّـذِي لِغَيـْـــــرِكْ ― لَـنْ يَصِـلْ إِلَـيــكْ
Apa yang ditaqdirkan untuk selainmu,
Pasti tak akan sampai kepadamu
وَالَّـذِي قُسِـمْ لَــكْ ― حَاصِـلٌ لَدَيـــــكْ
Dan apa yang ditaqdirkan untukmu,
Pasti akan menjadi milikmu
فَاشْتَغِـلْ بِرَبَّـــــكْ ― وَالَّــذِي عَلَــيـكْ
Maka sibukkanlah dirimu dengan Tuhanmu
Dengan segala macam ibadah yang diwajibkan kepada dirimu
فِي فَرْضِ الْحَقِيقَـــهْ ― وَالشَّرْعِ الْمَصُـــونْ
Terdapat hakikat dalam kewajiban,
Dan syariat yang terjaga kemurniannya
لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ ― مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــونْ
Janganlah engkau selalu bersedih hati
Karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti terjadi
شَرْعُ الْمُصْطَفـَـــى ― اَلْهَـادِي الْبَشِيـْــر
Yakni syari'atnya Nabi yang terpilih,
Sang Pembawa petunjuk dan kabar gembira
خَتْمِ الْأَنْبِيَـــــــاءْ ― اَلْـبَـدْرِ الْمُنِـيــــرْ
Pemungkas para nabi
Laksana bulan purnama yang bersinar terang
صَلَّـى اللهُ عَلَيــــهْ ― اَلـرَّبُّ الْقَـدِيــــرْ
Kepadanya semoga senantiasa tercurahkan sholawat Allah SWT
Dzat Yang Maha Kuasa
مَا رِيـحُ الصَّـــــبَـا ― مَالَـتْ باِلْغُصُــونْ
Selama angin soba/angin timur,
menggoyangkan ranting-ranting pohon
لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ ― مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــونْ
Janganlah engkau selalu bersedih hati
Karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti terjadi
Berikut penjelasan Ustadzah Halimah tentang kunci kebahagiaan yang dikutip dari Qashidah Ilzam Bab Robbak, Imam Abdullah Al-haddad;
1. Berpeganglah pada Pintu Allah
Bilanglah pada hati, yang membolak bailkkan hati adalah Allah. Jangan mengharapkan berlebihan dari makhluk, berharap lah pada Allah. Hidup kita "tidak tergabung dengan hidupnya makhluk", hidup kita tergabung pada Allah.
Jangan mencari perhatian makhluk, carilah perhatian Allah. Ketuklah terus pintu Allah, sehingga akan Allah membukakan pintu-Nya, sehingga kita akan "dimanjakan Allah", sehingga yang ada kemampuan kita menebarkan kasih sayang kepada makhluk.
Dekatilah pintu Allah, maka kita tidak akan kecewa dengan harapan pada makhluk. Ingatlah bunyi sebuah hadits Kudsi, "Apabila Allah menghendaki sesuatu, maka tinggal Allah katakan terjadilah, maka terjadilah sesuatu tersebut!"
Kalau kita berdiri "di pintu-Nya Allah", maka segala hal yang "amazing" akan terjadi.
Cerita Pendek Ustadzah;
Saat Ustadzah mengajar di Al-Azhar untuk Mahasiswa Indonesia. Beliau saat mengatur untuk acara tersebut, menemukan satu hotel yang pemandangannya indah sekali, Hotel Bintang 5, harganya mahal. Sehingga mencari hotel yang lebih murah, ketemulah Hotel dekat Sungai Nil pada saat Pandemi Covid-19, sekitar 2021.
Akhirnya, tibalah mereka di Mesir, saat Bulan Puasa, langsung ke Hotel, menunggu di lobi. Tiba-tiba entah apa yang terjadi, orang travel memberi tahu, "mohon maaf anda akan dipindahkan hotelnya, karena AC nya rusak, semua kamar di hotel rusak".
Akhirnya, mereka dibawa pindah ke hotel lain. Ustadzah kaget, "Seperti kamar yang saat awal diinginkan Ustadzah!"
Allah maha tahu segala lintasan di hati, asalkan ikhlas, Allah begitu memberi servis yang amazing. Begitu banyak kemudahan yang Allah berikan kepada Ustadzah.
Kepada kita Khidmah di jalan ini,endekati pintu-Nya Allah, hadirkan Allah terus, waktu yang dipunya untuk Allah, pikiran dan tenaga dan lainnya, kita akan melihat Allah akan membalas dengan balasan yang tidak terduga, lebih dari yang diharapkan.
Ketuklah pintu Allah, janganm mengetuk pintu selain Allah, Allah akan mbukakan pintu yang lebar, Allah akan menjamu di dunia sebelum Allah menjami di akhirat nanti.
Kalau kita jauh dari Allah, maka hati akan semakin hampa. Sebab terbesar kesusahan seorang hamba adalah jauh dari Allah, sebab yang memiliki kebahagiaan adalah Allah. Allah yang membolak balikkan hati manusia.
2. Tinggalkan yang Lain, Cukup Allah
Dalam hidup ini, jangan terlalu banyak berharap; tahta, harta, dan jabatan atau hal duniawi lainnya. Jangan gantungkan "kebahagiaan" itu hanya dari pernikahan. Tinggalkan pemikiran bahwa kebahagiaan kita ada pada sesuatu, itu adalah halusinasi. Kebahagiaan kita tidak terdapat pada hal-hal tersebut. Kalau ingin pernikahan bahagia, maka haruslah diri kita bahagia terlebih dahulu.
Hilangkan pikiran,"kalau kita begini begitu maka kita akan bahagia"! Apa sih dunia itu? Segala hal "selain Allah", itu namanya "dunia".
Tidak semua "uang itu dunia", uang yang digunakan untuk tolab, untuk beribadah di jalan Allah,mencari ridho Allah, maka "uang itu "akhirat".
Sanlat, berbayar "mahal", kesannya "dunia", tapi "uang yang kita keluarkan itu untuk ibadah mencari ridho Allah" maka uang itu "bukan dunia" tapi "akhirat.
Misal, kita urus "suami" lebih ekstra, tujuannya? Biar dia transfer "banyakan", maka "ibadah itu bernilai dunia bukan akhirat". Tapi ketika tujuannya "untuk mencari ridho Allah", maka bernilai "akhirat".
Niat kita healing? Jika ingin mencari jalanenuji Allah dan Rosul-Nya, maka bernilai "akhirat".
Ungkapan ulama," Sesuatu kalau dikerjakan karena Allah, maka akan panjang dan tersambung, tidak terputus. Dan sesuatu yang dikerjakan bukan karena Allah, maka akan terputus, terpisah-pisah (terpisah dunia dan akhirat)." Sehingga, semua yang kita lakukan harus "lillahi taala"!
3 Janganlah Merasa Sempit Dadamu,
Janganlah merasa sempit hati kita, karena segala kejadian di dunia ini ringan. Allah SWT adalah Dzat Yang Menaqdirkan dan alam semesta ini adalah kehendak-Nya.
Ikhlas, dan sabarlah, jika kita berusaha keras untuk mengubah apapun, maka akan cape pikiran dan cape tenaga.
Saat kita berusaha mengubah "sesuatu", dan selalu berpikiran "seharusnya begini begitu", dan kriteria lainnya terhadap orang lain, dan kenyataan tidak sesuai harapan kita, maka selamanya kita akan selalu berada pada kondisi "kelelahan pikiran dan kelelahan hati" terus-terusan.
Lihatlah keatas, dan sadarilah;
"Ternyata pengendalinya adalah Allah". Yang perlu kita lakukan "minta pada Allah", jangan jauh dari doa.
Ada kalanya, Allah memberikan yang terbaik bagi kita, bukan apa yang kita minta, karena apa yang kita minta belum tentu baik bagi kita, Allah maha tahu.
Ketika doa kita belum dikabulkan adalah, "tunggulah, Allah sedang mempersiapkan yang terbaik untuk kita, karena keadaan yang sekarang adalah yang terbaik bagi kita. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, itu adalah yang terbaik bagi kita.
Tersenyumlah, lihat keatas, dan yakinilah, apa yang terjadi dalam hidup kita saat ini adalah ya g terbaik dari Allah.
Dikasih sakit, tenanglah, badan kita dalam kendali Allah. Dikasih kesulitan, tenang, alam semesta yang mengaturnya adalah Allah. Tenanglah wahai diri.
4. Janganlah Selalu Bersedih Hati
Janganlah kita selalu bersedih hati, karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti terjadi.
Lihat contoh dalam kehidupan, aktor yang main film, saat adegan ketakutan, ketakutannya beneran saat syuting, padahal hanya film, banyak yang mengatur kru film. Berarti aktor tersebut "kurang bagus".
Ada banyak orang yang paham, kalau di dunia ini Allah yang mengatur, sehingga tenang menghadapi apapun. Indonesia paling tenang menghadapi Pandemi Covid-19, karena banyak Muslim, yang meyakini "kekuatan Allah", dan paham Allah yang mengatur.
Santailah Menghadapi hidup, karena alam semesta berasa dalam genggaman dan kendali Allah. Ketika kita sakit, paham kalau Allah yang membuat sakit, yang sudah membuat sehat adalah Allah. Beda, ketika kita didorong sama orang yang kita sayangi, dengan didorong sama orang yang kita benci.
Ketika orang yang kita sayang, mendorong kita, berarti ada sesuatu yang harus dihindari, beda dengan kalau didorong oleh orang yang membenci kita ingin menjatuhkan kita.
Hamba Allah yang paham, yang sedang sakit, hatinya tetap bahagia, karena paham bahwa;
✓Sakitnya untuk menyehatkan dan Allah yang memberikan sakit.
✓Salah satunya Allah menghindari kita dari kesombongan, menyadari betapa lemahnya kita.
✓Allah memberi sakit, salah satunya untuk menghapus dosa.
Ingatlah, hal "buruk" yang suami kita lakukan, sebenarnya tidak ada kaitannya dengan kita, itu adalah ujian buat dia Apa yang suami lakukan tersebut tidak akan menjadi pertanyaan kita di akhirat nanti.
Urusan sakit hati dengan ulah suami, itu hanya persepsi. Pahamilah, kalau Allah yang mengatur segala sesuatu. Untuk membuat hati kita bahagia, adalah "hal buruk tersebut" adalah ujian dia, bukan ujian kita.
Ada yang curhat, sampai mau bunuh diri, tapi setiapau bunyi diri, ingat Ustadzah, jadi tidak jadi bunuh diri. Ceritanya, perempuan tersebut, saat mencuci baju, menemukan foto akad nikah suaminya dengan perempuan lain.
Ingatlah,
"Laki-laki yang mendua dan dia tidak bisa adil, tidak bisa menjaga perasaan hati pasangannya, nanti di akhirat menghadapi sirotul Muntaha dalam keadaan pincang."
Biasanya, Allah kalau melihat hati suami berpaling dari istrinya, itu biasanya satu dari 2 sebab;
Pertama. Allah cemburu melihat seorang istri terlalu cinta pada suami. Sebelum menikah, rajin baca Al-Qur'an, setelah menikah yang dibaca hanya surat tertentu saja, "Ar-Rahman". Dulu, sebelum menikah, mencari ridho Allah. Sekarang, apa-apa "doanya biar suami tambah sayang". Allah ingin menunjukkan hati suami ada dalam genggaman Allah.
Kedua. Istri tidak terlalu mengurus suami. Allah memberikan nikmat suami, tapi tidak diurus dengan baik. Karena istri tidak bisaenjaga nikmat yang Allah berikan.
"Lainsakartum laadzidannakum... ."
Hal buruk yang suami lakukan, tidak ada urusan dengan hidup kita, ataupun dengan perempuan tersebut. Bukan antara kita dengan suami atau dengan perempuan lain, tapi antara kita dengan Allah, sebab Allah sutradaranya, Allah semua yang menentukan semuanya.
Jadi harus bagaimana?
Jangan lakukan hal berikut ini;
✓Melabrak Perempuan
✓Pergi ke "Dukun"
✓Pergi ke "salon"
✓Selingkuh juga
Ujian-ujian tersebut jika jawabannya dengan butir-butir tersebut diatas, itu salah besar. "Jangan jadi perempuan bahlul"!
Kita harus paham, bahwa semua itu maslaha kita dengan Allah. Sebab, Allah yang menentukan segala sesuatu. Semesta ini Allah yang kendalikan.
Ingatlah pada surat Yasin ayat 82 kalimat "Innama amruhu idza aroda syaian ayyakulalahu kun fayakun" artinya "Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah (sesuatu) itu.
Jadi, yang harus dilakukan adalah "Muhasabah". Selama ini lebih banyak ingat suami daripada Allah. Mulai perbanyak ibadah daripada lebih banyak mengingat Allah. Salam berbagai hal, yang kita pikirin "Allah, Allah,Allah", Allah suka tidak kalau kita marah, kalau kitaengerjakan hal ini.
Insya Allah, Allah akan mbuat suami kembali mencintai kita sepenuh hati.
5.Segala pikiran, usaha-usaha, dan Ikhtiar Jangan dijadikan Prioritas
Segala pikiran dan usaha-usaha kita, serta segala siasat kita, letakkan semua itu di belakang, jangan jadi prioritas. Namun, bersandarlah kepada dzat Yang menciptakan kita, Allah SWT. Allah Yang maha memelihara, sesungguhnya Allah maha melihat kita. Maka serahkanlah segala urusan kita kepada-Nya, dan berhusnudzonlah (kepada-Nya). Jangan "Overthinking"! Ikhtiar harus hati-hati, jangan terpeleset dengan jalan yang salah.
Suami saya belum Sholeh? Ada dua jawaban;
Pertama. Sebenarnya suami memiliki hal yang Sholeh, yang Allah tahu, tapi yang kita tidak tahu, sebagaimana istri yang mempunyai kesalahan ya g tidak diketahui.
Kedua. Belum waktunya suami Sholeh, masih proses
Dalam mencari jodoh, bentuk ikhtiarnya, sholehahkan diri. Rejeki, untuk yang kita makan, rejeki standar, sudah Allah tentukan akan kita dapatkan. Tapi manakala kita ingin rejeki yang berlebih, agar kita bisa sedekah dan lain halnya, untuk hal ini kita boleh berikhtiar, tapi ikhtiarnya harus "yang sudah Allah gariskan jalannya". Jangan sampai mengerjakan hal haram. Jangan berjabat tangan dengan laki-laki. Kita punya Big Bos, yaitu Allah. Jangan sampai demi menyenangkan Bos di dunia, kita lakukan segala cara, sehingga lupa kalau kita memiliki Big Bos, Allah SWT.
Rencana kita, resolusi di Tahun 2023, "menjadikan hidup untuk Allah,endapat ridho-Nya Allah, mendapat cintanya Rosulullah".
Lupakan segala perencanaan dalam hidup, "cukup hidup mendapat ridho Allah dan Rosul-Nya".
Ada ungkapan ulama;
"Betapa seringnya kebahagiaa kita dirusak oleh masa lalu dan terlalu memikirkan masa depan". Nikmatilah momen kita disaat seperti ini.
Bagaimana cara agar kita tidak Overthinking terhadap masa depan dan menangisi masa lalu?
Masa lalu sudah lewat, masa depan masih samar. Caranya agar tidak Overthinking adalah "Fokuslah terus kepada Allah dalam hidup kita, sehingga kita menjadi orang yang paling bahagia dalam hidupnya".
Sehingga apa yang terjadi dan tidak terjadi dalam hidup kita, saat harapan tidak sesuai kenyataan, tidak jadi masalah buat hidup kita.
Begitu jauhnya mereka dengan kegalauan dan begitu dekat dengan kebahagiaan, adalah mereka yang "segala sesuatu fokus hanya Allah, Allah dan Allah lagi".
Bagaimana cara kita agar tidak "sumpek" memikirkan kehidupan? Pikirkanlah Allah, "Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, kami masih diberi kesempatan bersujud, maha baik Allah, Terima Kasih ya Allah".
"Setalah pengajian, kadang kita masih ghibah, masih tidak rajin membaca Al-Qur'an, namun Allah masih terus memberikan kita kesempatan untuk bersujud, dan menyebut nama Allah, dan hal lainnya, artinya kita masih diberi kesempatan untuk dicintai Allah."
Karena tahukah, saat Allah murka pada hamba-Nya? Allah tidak akan ijinkan menyebut nama Allah. Bersyukurlah kita masih diberi kesempatan menyebut nama Allah, beribadah kepada Allah.
Pernahkah sholat tidak keburu? Tobat menangis dulu, karena khawatir Allah tidak mengijinkan kita menghadap-Nya, baru lakukan qodho sholat.
Tidak perlu Overthinking "ada orang yang membenci kita", stop it, abaikanlah! Saksikanlah Allah, pikirkanlah Allah, Fokuskanlah pada Allah.
Allah maha melihat, kita ada dalam pengawasan Allah, berhati-hatilah! Serahkanlah segala urusan hanya pada Allah. Husnudzhonlah pada Allah, Allah akan memberikan sesuai sangkaan kita.
"Sesungguhnya Allah tergantung sangkaan hamba kepada Allah, maka sangkalah Allah sesuai sangkaan kita, husnudzhonlah!
Cerita
Ada suami sedang marah, istrinya malah tersenyum. Suaminya kesal, lalu ngomel, "Kenapa kamu tertawa?"
Istrinya bilang, "Bang, saat Abang marah, mata Allahembesar begitu, keringat Abang, kata-kata yang keluar dari mulut Abang itu luar biasa"
Hal ini contoh istri yang selalu melihat Allah dalam segala sesuatu, sehingga suami berhenti marahnya.
Bersambung!
Referensi;
Qashidah Ilzam Bab Robbak, Imam Abdullah Al-haddad
Salam Literasi
Widayanti



Alhamdulillah, Terima Kasih Kawan Satu Kamar, baik hati Sholehah; Teteh Orin&Teteh Nitha.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar