Widayanti

Saya lahir di Purwakarta, 23 Oktober 1978. Saat ini saya bertugas sebagai Pengawas Sekolah Muda Pada MTs di Lingkungan Kemenag Kab. Purwakarta Jawa Barat|| Saya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pokjawasmad Hadiri Doa Bersama untuk Umat oleh Kemenag Purwakarta
Tulisan Ke-689

Pokjawasmad Hadiri Doa Bersama untuk Umat oleh Kemenag Purwakarta

Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta mengadakan Kegiatan Marhaban Ya Ramadhan "Doa Bersama untuk Umat", dengan Tema 'Merawat Ukhuwah Kebangsaan, Menjaga Persatuan Indonesia.'

Kegiatan dihadiri oleh Keluarga Besar Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta dan Para Tokoh Agama dan Lintas Agama yang ada di Lingkungan Kabupaten Purwakarta. Pokjawasmad yang beranggotakan 16 Pengawas Madrasah nampak hadir dalam kegiatan tersebut.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta menegaskan pesan Kakanwil Kemenag Jabar,

"Jaga kondusifitas lingkungan kerja masing-masing. Mari kita bersatu, kita lupakan pilihan kita saat Pemilu."

Kegiatan Doa Bersama untuk Umat ini, dilaksanakan secara serentak di seluruh lingkungan Kementerian Agama Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat di hari dan waktu yang sama, Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 06.00-07.00, mengacu kepada Surat edaran Kanwil Kemenag Jabar tertanggal 6 Maret 2024.

Doa bersama dipimpin oleh masing-masing Tokoh Agama lintas Agama. Suasana damai menyertai. Kementerian Agama milik semua umat, bukan hanya milik Umat Islam. Indahnya Moderasi Beragama, indahnya kebersamaan dalam menghargai perbedaan, sehingga terwujud harapan "Merawat Ukhuwah Kebangsaan, Menjaga Persatuan Indonesia."

Kegiatan diakhiri dengan Tausyiah yang disampaikan oleh Bapak Ustadz Karmudin, Penyuluh dari KUA Kecamatan Bojong. Materi yang disampaikan beliau tentang "Takdir". Penyampaian yang lugas, santai, penuh canda tawa namun tetap santun dan berisi.

Ustadz menegaskan, "Yang terpenting bukan siapa pemenang, tapi terbentuknya NKRI."

Ustadz mengingatkan sebuah kisah, bahwa;

1. Ada seseorang ibadahnya bagus namun sosial nya kurang bagus.

2. Ada seseorang ibadahnya kurang bagus namun sosial nya tidak bagus.

Mana diantara keduanya yang bagus?

Keduanya bagus, karena kedua kasus tersebut kelebihan yang dimiliki dapat mengakibatkan kebaikan pada hal yang belum baik.

Mana diantara keduanya yang jelek?

Yang jelek adalah kita, yang selalu hasad dan julid menilai orang lain. Padahal setiap orang akan diminta pertanggung jawaban dari amal sendiri bukan amal ibadah orang lain.

"Jangan "kepo" dengan hidup orang lain", tegas Ustadz.

Salam Literasi,

Purwakarta, 9.03.24

Widayanti

Pengawas Madrasah Kemenag Purwakarta

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post