Puasa hakekatnya adalah menahan hawa nafsu, baik hawa nafsu terkait dengan lapar, dahaga, shahwat, amarah, kemalasan, kesombongan, kesenangan dan sebagainya. Semua dilakukan dalam rangka lebih mendekat kepada Allah SWT serta menghilangkan nafsu dunia yang hanya sesaat. Demikian pula hakekat puasa Ramadhan, Allah SWT memberikan media untuk merefresh dan meningkatkan kembali keimanan seseorang dengan menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1 bulan penuh. Harapannya setelah menjalankan puasa Ramadhan, maka seseorang bisa kembali bersih dan suci dari segala macam dosa - dosa yang diperbuat. Tumbuh menjadi manusia baru/new born yakni insan yang selalu patuh dan taat akan semua Kalamullah / perintah Allah.

.

Kenyataannya disaat Ramadhan akan segera berakhir, ada sebagian masyarakat yang tidak memanfaatkan dengan sebaik mungkin. Mereka malah memanfaatkan untuk shopping keperluan lebaran. Mulai berbelanja baju baru, kue, peralatan lebaran, serta sibuk menata acara keluarga untuk mudik keluar kota. Pandemi Covid 19 sepertinya tidak mennjadi penghalang untuk menjalankan semua agenda ini, terbukti banyak mall dan toko-toko pakaian yang penuh sesak pengunjung untuk berbelanja keperluan lebaran. Tradisi ini sepertinya mengalahkan kekhusukan puasa Ramadhan serta melupakan bahaya akibat dari berkerumun yakni memungkinkan untuk tertular virus covid 10. Hawa Nafsu yang harusnya tidak diumbar untuk dilaksanakan yakni ditahan/dikekang/diikat dan disaring untuk dilaksanakan sehingga makna positif Ramadhan bisa diraih.

.

Tulungagung, 3 Mei 2021

widi