Sri widi yuniantari,S.Pd.

Perkenalkan .. Saya adalah seorang istri dan Ibu dari beberapa putra/putri dan tinggal di kota Marmer Tulungagung-tepatnya di kecamatan Campurdarat. Selain me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maceeeeettt

Maceeeeettt

Sore tadi, aku dan keluargaku pergi ke pusat perkotaan. Ada beberapa keperluan yang akan kami penuhi sehingga dengan tetap mematuhi protokol kesehatan kami pergi ke pusat perkotaan. Kami sekeluarga berangkat ba'da ashar yakni sekitar pukul 15.30 dan berharap sebelum maghrib sudah sampai rumah kembali.

.

Namun ternyata dugaanku meleset, karena jalan raya menuju ke pusat perkotaan sangatlah ramai, mobil dan sepeda motor memenuhi sepanjang jalan dan meramaikan pusat perkotaan. Sangatlah sulit untuk berkendara saat seperti ini. Mobil jalan perlahan-lahan, sedangkan motor bisa agak cepat geraknya karena bentuknya yang lebih ramping bisa melintas disela-sela kendaraan yang melintas.

.

Akhirnya kami pun terkena macet yang panjang, perkiraan waktu maghrib sudah sampai rumah ternyata keliru. Bahkan belum sampai ke beberapa tempat yang ingin dituju, masih di tengah jalan menikmati ruwet dan macetnya puluhan kendaraan yang berjejer di sepanjang jalan raya. MasyaAllah .. sungguh tidak mengira pusat perkotaan di bulan Ramadhan berubah menjadi kota-kota besar seperti Surabaya maupun Jakarta.

.

Sambil menunggu kemacetan yang terjadi, kucari tahu penyebabnya. Ternyata penyebabnya adalah banyaknya masyarakat yang keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan untuk menyambut hari raya Idul Fitri/ lebaran, seperti membeli baju dan celana lebaran, aksesoris untuk pernak pernik ruang tamu, snack/ makanan ringan untuk lebaran dan ada juga yang membeli makanan untuk berbuka puasa dan lain sebagainya. Semua kendaraan pribadi dari berbagai wilayah tersebut berkumpul dan bertemu di jalan utama sehingga terjadilah kemacetan yang panjang.

.

Keramaian dan kemacetan ini menimbulkan rasa takut akan pandemi covid 19. Takut bila pandemi covid 19 semakin meningkat sebagai akibat dari berbagai keramaian yang terjadi. Sepertinya masyarakat merindukan suasana lebaran yang aktif seperti saat ini yang setelah tahun yang lalu harus tetap di rumah karena adanya pandemi covid 19 yang mulai merambah kota tercinta.. Mereka seperti membayar lunas kegiatan menjelang Idul Fitri yang tidak mereka dapatkan di tahun sebelumnya dan diganti tahun ini. Terbukti di berbagai toko di pusat kota penuh sesak oleh pengunjung yang hendak berbelanja. Semoga seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan bila hendak beraktifitas di luar rumah sehingga ruang gerak virus tidak semakin meluas dan membahayakan kehidupan khususnya di kotaku .. Aamiin ya Robbal'alamin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah sudah tayang, gak boleh pulang kampuang bu Widi, gak boleh kemana2, keren tayangan hari ini, sukses selalu bu widi

03:28
Balas

Orang Indonesia tidak takut Corona kayaknya. Terbukti pusat perbelanjaan tetap ramai seperti biasa. Keren ulasannya Bunda..

07:08
Balas



search

New Post