Perjalanan pertamakali menuju TNGP. Kereeen...sayangnya saya dari Blitar harus berangkat sendirian. Awalnya berdua dengan bu Endang dari SMK Udanawu. Namun karena ada tugas negara yang harus ditunaikan dengan terpaksa beliau mengundurkan diri. Dan kini aku benar-benar sendiri.

Kesendirian ini tak berhenti sampai di sini. Berangkat dengan kereta malam tadi juga sendiri. Berangkat pukul 20.15 dari stasiun Blitar berharap ketemu teman yang lain.

Semangat empat lima tak boleh surut begitu saja. Dengan mantap aku pamit pasangan . Ketika menuju gerbong kulihat tempat duduk yang kutuju ketiga penumpangnya sudah tidur semua. Alamak...sendiri lagi.

Kucoba pejamkan mata, namun dari arah belakang rupanya ada bayi yang sedari tadi rewel. Sepertinya si batita merasa tidak nyaman dengan perjalanan kereta. Rewel tiada henti. Kucoba pejamkan mata sambil terus komat kamit membaca doa agar aku bisa tidur di sepanjang kereta.

Ketika terbangun aku tidak mendengar suara tangis bayi lagi. Aku menuju kamar kecil. Aku kaget, ternyata si bapak bayi tadi tertidur diantara gerbong dekat kamar kecil. Kuurungkan niatku ke kamar kecil. Tidak tega melihat keduanyatertidur kecapekan seperti itu. Biarlah mereka tidur nyaman dulu tanpa gangguan.

Akhirnya pagi ini aku penuh syukur. Kesendirian tak harus membuatku bersedih. Ada bapak yang harus berjuang sepanjang kereta demi anaknya. Jikalaupun aku mengeluh hanya karena sendiri dalam perjalanan ini, sungguh itu jauh dengan perjuangan si bapak itu.

Semangaaat...

Sampai ketemu teman-teman...

Semoga aku tidak sendiri lagi