Widi Astuti

I am an ordinary person but hoping to be an extraordinary teacher....

Selengkapnya
Navigasi Web

Dari Dialog Hati Menuju Ide Emas Lintas Generasi

Dari Dialog Hati Menuju Ide Emas Lintas Generasi

Usiaku memang masih belum genap 3 tahun. Tapi diusia yang belia ini bukan menjadi alasan untuk tidak segera berproses menuju cepat “besar” atau dewasa. Berangkat dari mimpi menggapai bintang , segala bentuk tantangan, hambatan, ujian aku jalani dengan penuh kesadaran bahwa ini adalah bentuk proses pendewasaan diri. Karena aku sadar bahwa prestasi adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Siapakah aku sebenarnya?

Aku adalah Gerakan Literasi Sekolah SMA Negeri 2 Blitar. Salah satu sekolah di kota Blitar yang notabene bukan menjadi pilihan pertama atau kedua di Bumi Bung Karno. Apalagi julukan sekolah pinggiran menambah sederetan julukan miring untuk kami. Apakah kami berkecil hati? Tentu tidak. Dengan modal semangat pantang menyerah, bersatu padu, berkolaborasi serta berinovasi , segenap warga sekolah kami berkomitmen untuk menghebatkan diri. Bagaimana cara menghebatkan diri ?

Gayungpun bersambut, puji syukur kami panjatkan kepada Illahi bahwa tahun 2016 sekolah kami mendapatkan kepercayaan menjadi sekolah rujukan yang siap dan bertanggungjawab mengimbaskan program- program yang dicanangkan oleh Direktorat PSMA ke sekolah- sekolah imbas di kota Blitar. Salah satunya adalah Gerakan Literasi Sekolah atau yang disingkat GLS. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti siswa sehingga siswa memiliki kebiasaan membaca dan menulis sehingga dikandung maksud tercipta pembelajaran sepanjang hayat.

Berangkat dari pengertian sederhana tersebut diatas, maka kami sepakat untuk membuat sebuah tim literasi sekolah untuk segera menyusun program kegiatan yang akan dilaksanakan ditahun pertama. Kami bersatu padu untuk menyukseskan gerakan ini. Tahap yang pertama adalah tahap pembiasaan. Programnya adalah 15 menit membaca buku –buku non pelajaran sebelum waktu pelajaran dimulai.

Diawal tahun pelajaran baru Kepala Sekolah bersama Komite mengumpulkan wali murid. Program- program selama satu tahun kedepan dipaparkan dan salah satunya adalah kegiatan Sekolah Rujukan dimana salah satunya adalah amanat untuk menjalankan Gerakan Literasi Sekolah di SMA Negeri 2 Blitar. Wali murid menyambut antusias dengan ada gerakan 15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai. Maka ketika Kepala Sekolah mengajak para orang tua untuk membekali anak dengan satu buku satu siswa buku non pelajaran, mereka dengan senang hati menyetujuinya. Program ini dikenal dengan OSOB (One Student One Book).

Kegiatan tidak berhenti sampai disitu, untuk menempatkan buku- buku yang dibawa siswa maka kita butuh tempat atau wadah. Program berikutnya adalah membuat pojok baca kelas disetiap sudut kelasnya masing-masing. Di sini tim merasa perlu membelajarkan anak untuk mengelola perpustakaan mini di kelasnya masing-masing. Kita beri sosialisasi kepada anak-anak tentang bagaimana mengindukkan buku, melabeli, memberi lidah buku dan mengadministrasikan bekerjasama dengan perpustakaan sekolah.

Dalam sosialisasi internal maupun eksternal yang melibatkan sekolah imbas SMA se kota Blitar kita memaparkan praktik- praktik baik yang berkenaan dengan literasi sekolah. Selain program- program diatas masih ada praktik baik lainnya yang kita lombakan ditahun pertama kita menyelenggarakan GLS. Program selanjutnya adalah orasi literasi. Kenapa ambil best practice ini? Karena ditahun pertama ini kita ingin banyak mengajak siswa untuk mau dan sadar berliterasi tanpa paksaan. Biarkan anak yang berinisiatif untuk mengajak dan menyadari betapa pentingnya literasi bagi mereka. Karena yang berorasi siswa, ide murni dari siswa dan untuk siswa dan kegiatan ini dilombakan, hasilnyapun sungguh diluar dugaan. Mereka sangat antusias mengikuti perlombaan ini. Bahkan bisa dikatakan acara ini mendulang sukses dengan animo keikutsertaan mereka yang tinggi dan respon yang luar biasa dari para siswa.

Tidak sekedar berorasi, dalam menulispun mereka diuji kemampuannya melalui best practice menulis resume buku yang mereka baca. Masih dalam hal menulis mereka juga diajak untuk lomba menulis cerpen dengan tema “Ibu” ditahun yang pertama dan “Yang Muda yang Berkarya” ditahun yang kedua.. Melihat hasil yang membanggakan tim literasi sekolah semakin bersemangat untuk mengembangkan best practice lainnya. Pada acara PHBN hari Kartini, tim literasi sekolah bersama kesiswaan menyelengarakan best practice membacakan surat –surat Kartini kepada sahabat- sahabatnya yang dikutip dari buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

Tahun berikutnya. 2017, SMA Negeri 2 Blitar masih dipercaya sebagai sekolah rujukan. Semangat terus bermunculan untuk mengembangkan best practice- best practice lainnya. Animo sekolah imbas untuk semakin mengetahui program-program lanjutan dari sekolah rujukan juga semakin tinggi. Hal ini diketahui manakala kita melaksanakan sosialisasi internal maupun eksternal ke sekolah imbas. Banyak pertanyaan bermunculan menanyakan keingintahuan yang besar tentang bagaimana menjalankan program-program yang kita punya secara detail. Sepertinya mereka ingin selalu mengetahui program- program baru yang kita miliki. Dan mencoba menularkan praktik baik yang kita punya ke sekolahnya masing=masing. Dengan motto sekolah Rujukan “Rela Berbagi, Ikhlas Memberi, Maju Bersama, Hebat Semua” yang kita miliki ,benar- benar memberikan energi positif bagi yang memberi maupun menerima.

Dilatarbelakangi dengan semangat anak –anak dalam lomba cerpen, maka tim literasi sekolah merasa perlu untuk mengundang pakarnya menulis. Kebetulan pada saat itu ada road show dari tim Genius Writing yang mengajarkan anak- anak membuat paragraf memikat, dimana dalam waktu 15 menit mereka bisa membuat paragraf padu yang cantik. Pesertanya lebih dari 100. Semangat anak –anak semakin menggelora manakala instruktur menyuruh membacakan paragraf-paragraf yang mereka buat. Yess….saya bisa! Dan kalimat itulah yang membuat tim literasi sekolah semakin tertantang untuk terus dan terus memacu diri untuk lebih berprestasi.

Semangat menulis anak-anak semakin menggelora. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan anak-anak dalam beberapa event seperti menulis karya ilmiah baik tingkat kota maupun propinsi bahkan nasional.Prestasi yang terbaru adalah terbaik tiga lomba karya tulis ilmiah sejarah dalam rangka History Week 2018 UGM. Setiap kali mengirimkan peserta selalu ada saja kejuaraan yang diraih oleh anak-anak. Tidak hanya itu Kepala Sekolah selalu berada digarda depan untuk memberi contoh dalam menulis. Beberapa event pun beliau ikuti dan hasilnya lagi –lagi luar biasa. Beliau meraih juara Juara 2 Simposium Kepala Sekolah Nasional di Jakarta tahun 2017 dengan judul “Memperkuat Kecakapan Hidup Abad 21 Siswa Melalui Werewolf in Education di SMAN 2 Blitar Tahun Pelajaran 2017/2018”. Dan prestasi terbaru beliau adalah memotret perkembangan literasi dengan judul “Keteladanan Lekhakarya Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Literasi di Sekolah dan Kecakapan Hidup Abad 21 Guru dan Siswa di SMAN Blitar tahun 2015-2018. Karya tulis ini menjadi finalis Best Practice Nasional 2018.

Prestasi Kepala Sekolah juga menjadi sumber inspirasi bagi para siswa dan guru untuk terus mau menulis dan menulis. Di tahun ke dua, tahap pengembangan, tim literasi SMA Negeri 2 menyelenggarakan lomba menulis cerpen dengan tema Yang Muda Yang Berkarya. Peserta yang ikut sejumlah 67 siswa. Animo yang besar dalam mengikuti lomba karena karya-karya yang baik akan dijadikan antologi cerpen. Benar juga, banyak cerpen bagus yang dihasilkan oleh anak-anak. Terpilih 25 cerpen terbaik yang akhirnya dibuat antologi cerpen yang berjudul DIALOG HATI ANAK NEGERI. Dialog Hati diambil dari judul pemenang pertama lomba cerpen, sementara Anak Negeri adalah diksi yang diambil untuk mempermanis judul antologi ini.

Kami dari tim literasi merasa perlu untuk mencari terobosan baru, siswa tidak sekedar belajar untuk menulis tapi mereka harus punya jiwa enterprenuer atau jiwa berwira usaha. Mulai pembuatan cover buku, lay out semua dikerjakan oleh siswa. Beberapa alternatif cover buku dan judul yang dibuat siswa kita polling di sosmed secara gencar. Sekaligus kita menarik pembeli dengan keahlian memikat melalui kekuatan tulisan. Yang pre order ternyata jumlahnya cukup banyak. Setelah tertata dan siap, naskah kita bawa ke penerbit untuk pengurusan ISBN dan mencetak.Cetak pertama 350 eksemplar karena jumlah peminat yang banyak. Selanjutnya adalah pemasaran, tehnik menjual pun kita ajarkan. Dunia online, media sosial seperti WA, instagram , facebook dipakai oleh para penulis untuk menjual bukunya. Begitulah kami ingin setiap best practice yang kita punya mempunyai makna pembelajaran.

Tahun 2018 adalah tahun ketiga SMA Negeri 2 Blitar mendapat gelar sekolah Rujukan. Semangat berliterasi tak pernah padam. Kita sepakat untuk menerbitkan buku lagi. Kali ini dengan bentuk yang berbeda yaitu artikel ilmiah popular yang merupakan karya kolaborasi kepala Sekolah, guru-guru dan para siswa. Sengaja kita menampilkan buah karya bersama dari generasi yang berbeda. Kita selalu mengedepankan proses belajar dari setiap kegiatan yang kita lakukan. Cover dan lay out tetap siswa yang membuat. Kita memberi judul “ IDE EMAS LINTAS GENERASI”. Karena kita menyadari ide merupakan hal yang berharga sebelum terciptanya sebuah karya. Ide dan emas sama- sama diperoleh dari proses menggali. Menariknya, ide emas didalam buku ini merupakan hasil “galian” dari beragam dimensi yang berbeda, baik dari segi usia, kematangan berpikir, ruang gerak, serta kompleksitas permasalahan yang dihadapi.

Pada kegiatan bulan bahasa yang lalu ada beberapa lomba yang kita lakukan, seperti musikalisasi puisi, story telling, pojok baca kelas, mading 3 dimensi, presentasi karya ilmiah semua berjalan dengan penuh semangat bertanding yang luar biasa. Ada beberapa tampilan tamu seperti parade mendongeng bahasa Jawa, bahasa Jepang, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dan teater semakin menambah semaraknya gebyar bulan bahasa 2018 dengan tema “Apresiasi Berbahasa Sebagai Wujud Aktualisasi Kecakapan Hidup Abad 21”.

Proses berliterasi yang kita jalankan selama ini adalah bentuk aktualisasi kecakapan hidup abad 21 dimana kita memberikan ketrampilan 4C berpikir critis, creative, collaborative dan communicative. Dengan proses membaca dan menulis akan memberi sumbangsih pada penanaman karakter-karakter sosial maupun kinerja untuk terus tekun, ulet, disiplin dan pantang menyerah. Harapan besar bahwa pada saat Indonesia emas generasi-generasi hebat inilah yang akan mengisi dan mewarnai pembangunan dan kepemimpinan di negeri Indonesia tercinta ini. Sehingga kita akan punya rasa percaya diri yang tinggi dalam menghadapi era globalisasi serta tantangan revolusi industri 4.0. Salam literasi . . .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post