Widiawati

Bermukim di Timur Jakarta, mengajar di SMA Negeri 26 Jakarta Selatan. Alumni IKIP Jakarta tahun 1996 FPBS prodi Bahasa dan Sastra Indonesia.&nb...

Selengkapnya
Navigasi Web

tantangan 30 hari menulis

#Tantangan 30 hari menulis kujawab... Bismillah...

 

Perlu perjuangan berat menyisakan sedikit waktu yang kupunya setelah aktivitas hari ini. Panas hatiku membuka layar facebook media guru semuanya berisi karya indah teman-temen seperjuangan. Hari ini mereka sudah masuk hari ketujuh ..... waduh...  Ga apalah... Apalagi Pak Leck malam ini menyapa di facebook.. makin membara niatku...membangkitkan macan tidur dalam diriku.Makasih Pak Leck....

Mengapa aku baru mulai? Bukan mau cari pembenaran atau menghibur diri. Aku memang belum konsisten pada utang niat  di masa lalu bahwa aku ingin mengukir kisah lewat menulis.  Seakan menulis masih mimpi blur yang jauh dari realita. Namun, ada yang tersisa dalam niat besar itu. Semangat mau bangkit. Tambah lagi akunku sedikit krodit waktu di akses di rumah. Lupa link dan password (tanda-tanda....)

 

Inilah kisahku di tantangan hari pertamaku.

 Hari ini  tidak berbeda dengan hari- hari lain dalam perjalanan hidupku. Aku masih berkutat pada aktivitas rutin di sekolah. Mendidik. Bagiku bertemu dengan siswa seperti bertemu dengan bunga-bunga kuncup yang siap mekar dengan berbagai ragam dan warna. Mereka memiliki ulah yang mungkin menjengkelkan, menggemaskan, bahkan mampu membuat kita bersenyum simpul. Jika kita pupuk dengan nutrisi yang menyehatkan di samping siraman air penyejuk yang cukup jadilah mereka mekar indah sesuai impian kita. Dan Pupuk itu adalah keteladanan. Air sejuk itu adalah Iman.

Bertemu mereka di kelas  memberi satu harapan besar bangsa ini. Menjaga mereka untuk satu keyakinan bahwa bangsa ini bisa besar, jaya dan maju di tangan mereka. Sekarang pupuk dan air sehat itu kita semai dalam aktivitas mereka di sekolah untuk di masa depan kita tuai. Apa yang kita titipkan dalam sanubari mereka, itulah yang akan tampak dalam gerak mereka nanti di masa nanti.

Pupuk sehat yang menutrisi mereka tak lain adalah teladan. Kita mulailah dengan mencontohkan hal baik yang mungkin di kemudian hari dapat mereka duplikasi. Torehan kita saatr ini akan menggambarkan kualitas siswa kita di kemudian hari. Maka saat kita menggambar berilah gambaran, teladan, dan uswah yang baik. Sekali saja kita torehkan hal buruk akan menjadi noktah abadi dalam sanubari siswa.

               

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post