widi respati

Faded...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hospitalized

Hospitalized

Tuhan, begitu banyak orang-orang yang harus mengantri untuk mendapat sepotong roti kehidupan yang kau janjikan.

Kursi-kursi di sini terasa lebih dingin daripada di luar sana;Entah karena ac atau hati-hati pemiliknya yang mulai membeku?

Detak jarum jam dinding merangkaki waktu;detiknya nampak mulai melemah,Tapi mengapa malam begitu gesit melompati siang, sehingga sore sepertinya tidak punya waktu untuk singgah?

Celoteh perawat dan penjaga daftar antrianterus bergema meregang penantian yang tak pasti, menorehkan kekesalan meski tak sampai pada marah karena semua pasrah pada nasib:Bak melempar dadu di atas meja!

Pada satu pintu semua mata tertancap,satu deritnya mampu membongkar nyaliAku, kamu, dia, merekaSeperti sapi yang dibawa ke pembantaian:Siapa yang rela duluan?

Berapa besar beban yang harus dipikul,pria tua itu jadi seperti dewa yang satu ucapnya mampu menjadi penentu kehidupan,Lalu apa peranMu Tuhan, jika semua doa menjadi sia-sia?Nyawa ini dilempar dari meja periksa ke meja peracik obat,Sembuh belum tentu, mati pasti bagi yang tidak mampu membelinya.

Ruang tunggu ini tidak pernah sepi,Bau obat ini tidak pernah sirna,Kursi-kursi ini tidak pernah menjadi hangat,Celoteh perawat tidak pernah diamSelama asa masih berkejaran dengan detik jarum jam di dinding,Pak tua itu seharusnya sudah menyerah berperan sebagai dewa, bersaing dengan Tuhan untuk menentukan siapa yang berhak hidup dan siapa yang harus mati.

Kursi,Detak jarum jam,Celoteh perawat dan penjaga antrian,Pintu,Pria tua,Bau obat,Aku bersyukur tidakterasa dingin lagi,tidak terdengar lagi,tidak berisik lagi,tidak berderit lagi,tidak berucap lagi,tidak berbau lagi.

Aku, bebas

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yg luar biasa tertata apik, asyik bscanya hinga rasaku terhanyut dg kalimat syahdu yg terangkai. Sukses selalu dan barakallah

17 Nov
Balas

Alhamdulillah, semua karena Allah. Sabar dan iklas kuncinya. Dan semua pasti dapat giliranNya, apapun itu.Salam literasi.

17 Nov
Balas

Trmksh Mbak Rita. Benar sekali kata Mbak, sabar dan ikhlas kunci kekuatan diri dalam menghadapi kenyataan sepahit apapun. Salam literasi.

17 Nov
Balas



search

New Post