WIDJI NASTITI, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Jurus Jitu Pembelajaran Jarak Jauh

Jurus Jitu Pembelajaran Jarak Jauh

Mengenal Murid melalui Video Call

“Selamat bertugas ya bu!”. Kalimat terakhir yang aku terima, menambah semangatku untuk menjalankan tugas mulia ini. Alhamdulillah, permohonanku untuk kembali mengabdi menjadi guru diterima. 1 April 2020, adalah hari pertama aku bertugas. Aku bertugas sebagai guru kelas 4, menggantikan seorang guru yang telah purnabhakti. Kehadiranku sebagai guru bersamaan dengan diawalinya pembelajaran jarak jauh. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilaksanakan di dalam kelas, kini tidak bisa dilakukan untuk sementara waktu. Semua dilakukan untuk memutus penyebaran virus covid-19. Pelaksanaan PJJ pada awal April itu belum menjadi permasalahan bagi guru, karena mereka telah mengenal muridnya mulai dari Juli 2019 sampai Maret 2020. Namun, berbeda dengan aku yang belum pernah bertemu langsung dengan muridku. Jurus jitu pembelajaran jarak jauh harus aku lakukan, kekinian dan berbasis tekhnologi.

Mengajar dan mendidik harus dengan hati, itu kalimat yang selalu aku ingat. Biasanya langkah pertama adalah berkenalan, melihat wajahnya, mendengarkan bicaranya, memperhatikan tingkahlakunya sehari-hari di dalam kelas dan mempelajari karakteristiknya. Namun, semuanya tidak bisa aku lakukan. Aku tidak berada di dalam kelas. Langkah apa yang harus aku lakukan? Bertanya dan belajar kepada guru sebelumnya, pasti. Itu sudah aku lakukan. Semua informasi yang berkaitan dengan kelas dan murid sudah aku dapatkan. Sekarang, bagaimana cara yang cepat untuk lebih mengenal muridku?. Menurutku, agar semua informasi yang disampaikan kepada murid dapat diterima dengan baik, maka antara guru dan murid harus saling mengenal. Iya, aku harus mengenal muridku.

Berbagai macam strategi dan pendekatan pembelajaran telah aku coba, melalui buku dan sumber informasi media lainnya aku terus belajar. Menjadi guru pada masa pandemic ini memerlukan kerjakeras dan kesabaran. Aku harus berusaha menemukan sebuah jurus jitu yang kekinian dan berbasis tekhnologi, agar pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan menarik dan tidak membosankan. Dengan mengenal murid melalui video call, aku memulai pembelajaranku. Mengenal lebih dekat tentang muridku. Tidak hanya nama dan alamat mereka, namun aku bisa mengetahui karakteristiknya satu persatu. Mempelajari situasi belajar mereka di rumah, jika ada materi yang belum dikuasai dapat diulang kembali melalui video call. Mulai dari materi pelajaran sampai kemampuan mereka dalam membaca Alqur’an, dapat aku ketahui. Bahkan, anak-anak menjadi terbuka dan lebih dekat denganku karena mereka merasa dihargai. Melalui video call, kita dapat mengetahui kejujuran murid. Misalnya saat pelajaran yang membutuhkan hafalan, sebagai guru pasti bisa membedakan antara anak murid yang hafal atau melihat teks, antara anak yang menjawab sendiri dengan anak yang mendapatkan bantuan dari pendampingnya, orangtua atau guru lesnya di rumah. Video call juga dapat memberikan kemudahan orangtua murid untuk berkonsultasi dengan guru tentang kekurangan dan kendala yang dihadapi anaknya selama pembelajaran jarak jauh.

Sebuah langkah baru pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Video call memerlukan kuota internet yang cukup banyak. Alhamdulillah, sekolah memberikan bantuan kuota internet kepada bapak dan ibu gurunya. Sehingga kuota internet tidak menjadi kendala. Namun, hambatan lain datang dari situasi dan kondisi belajar di rumah murid. Saat kita video call, ada anak yang belum siap, padahal sebelumnya telah dibuatkan jadual. Kemudian, ada juga yang handphonenya dipegang oleh orangtuanya dan saat kita akan video call anak sedang tidak bersama orangtuanya. Jangan lupa, guru juga harus berhati-hati dengan pemilihan kata, karena saat kita video call, tentu ada orang di sekitar murid yang pasti akan mendengarkan isi percakapan kita. Apalagi, saat kita akan mendidik mereka untuk lebih tertib, sopan, fokus, dan tekun dalam belajar.

Pembelajaran jarak jauh membutuhkan inovasi dan strategi baru dari guru. Covid-19 telah mengajarkan kita untuk berani keluar dari zona nyaman. Mengajar dan mendidik tidak hanya bisa dilakukan di dalam kelas. Namun, harus dapat dilaksanakan dimana saja, tanpa harus tatap muka. Video call merupakan salah satu jurus jitu pembelajaran di era pandemic ini. Kelebihan dan kekurangannya akan saling melengkapi. Insya Allah dengan kesabaran, keikhlasan, dan kerja keras para pendidik, akan melahirkan generasi bangsa yang unggul. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul...bu wiji...tulisannya mengalir...salam literasi.

30 Oct
Balas

Terimakasih bu ., ... Semangat ....

31 Oct
Balas



search

New Post